Aksi Protes Meletus di Roma, Italia, Keluhkan Kenaikan Harga Energi

Zhao Fenghua

Sekitar 100 pengunjuk rasa berdemonstrasi di Roma, Italia, pada  Sabtu 15 Oktober, menuntut harga energi yang lebih rendah dan kenaikan upah dan tunjangan sosial untuk mengurangi dampak kenaikan harga pada rumah tangga.

Seorang pengunjuk rasa, Andre Illari berkata: “Orang-orang sudah mulai merasakan kenaikan tagihan. Ini masalah yang sangat serius bagi orang-orang yang rentan dengan upah yang lebih rendah.”

Beberapa pengunjuk rasa takut energi akan terputus karena mereka tidak dapat membayar tagihan mereka.

Seorang pengunjuk rasa Ana Sabbatini berkata: “Jika Anda tidak dapat membayar, Anda jelas akan diberhentikan dari listrik dan gas.”

Beberapa pengunjuk rasa memegang tanda protes yang bertuliskan “Kami tidak sanggup membayar.”

Di Prancis pada Minggu 16 Oktober, ribuan orang juga turun ke jalan di Paris untuk memprotes kenaikan harga energi.

Harga energi Eropa melonjak karena invasi Rusia ke Ukraina. Konsumen meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk meredakan dampak kenaikan harga energi. Ini memberi tekanan kepada pemerintah.

Uni Eropa biasanya mengimpor 40% energinya dari Rusia Setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina, UE telah berusaha untuk menghilangkan ketergantungannya pada energi Rusia. Saat ini, negara-negara besar Uni Eropa seperti Jerman dan Italia telah menemukan rantai pasokan baru. Namun demikian, ada kekhawatiran bahwa musim dingin ini bisa lebih sulit dari biasanya karena melonjaknya harga energi. (hui)