Ribuan Mahasiswa Berunjuk Rasa Depan Kedubes Tiongkok di London dan Meneriakkan : PKT Mundur !

oleh Xi Jian

Sejumlah besar warga etnis Tionghoa di London yang sebagian besar merupakan mahasiswa asal Tiongkok bergegas menuju ke seberang gedung kedutaan besar Tiongkok di London untuk berunjuk rasa pada 27 November malam. Mereka memprotes kebijakan “Nol Kasus” ekstrem yang diterapkan pemerintah Tiongkok, sekaligus mengadakan kegiatan berkabung terhadap korban kebakaran besar di Urumqi. Slogan-slogan yang diteriakkan oleh para pengunjuk rasa malam itu adalah “Xi Jinping turun !” dan “Partai Komunis Tiongkok mundur !”.

Menurut rekaman video dan foto yang dikirm oleh peserta unjuk rasa, terlihat bahwa para pengunjuk rasa yang berjumlah setidaknya ribuan orang telah memenuhi jalan di depan gedung kedubes Tiongkok di London. Mereka menyalakan lilin dan meletakkan bunga sebagai ungkapan ikut berbelasungkawa terhadap para korban yang meninggal akibat insiden kebakaran besar di Urumqi, Xinjiang. Bahkan ada pendemo yang mengangkat kertas kosong, dan ada pula orang yang mengangkat kertas bertuliskan “Jalan Urumqi Tengah”. Beberapa orang mengarahkan teriak ke kedutaan Tiongkok : ​​”Maukah gerbang kalian juga kami blokir, kami paku mati ?” Serempak massa berteriak : “Xi Jinping turun !” dan “Partai Komunis Tiongkok mundur !”

Sejumlah besar mahasiswa asal Tiongkok di London bergegas menuju ke seberang gedung kedutaan besar Tiongkok di London pada 27 November untuk memprotes kebijakan “Nol Kasus” ekstrem PKT. (sumber foto : Steven Leung)

Pada 27 November, ribuan mahasiswa Tiongkok datang ke kedutaan di London untuk menyerukan agar Partai Komunis Tiongkok mundur ! (Sumber foto : Ma Jian)

Gambar menunjukkan Ma Jian yang ikut berpartisipasi dalam protes pada 27 November malam di London. (sumber foto : Ma Jian)

Ma Jian, seorang penulis asal Tiongkok yang sudah hijrah ke Inggris, juga hadir dalam unjuk rasa malam itu. Dia mengatakan kepada reporter “Epoch Times” di Inggris bahwa para pengunjuk rasa yang berjumlah ribuan orang ini sebagian besar adalah mahasiswa asal Tiongkok, sebagian lagi adalah para warga Inggris etnis Tionghoa yang tinggal di sekitar sini.

Ma Jian yang pernah mengalami peristiwa Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, mengatakan bahwa dirinya merasa kagum melihat begitu banyak anak-anak dari daratan Tiongkok yang berdiri di sini malam ini. Setelah 3 tahun wabah berjangkit, kehidupan dari baik kerabat, anggota keluarga, maupun teman mereka di Tiongkok telah dihancurkan oleh penguasa, dan sekarang mereka juga merasakan sudah tidak memiliki apa-apa, semuanya telah menjadi nol”.

“Hal yang paling mengagumkan adalah hari ini mereka melampiaskan jeritan sanubari mereka : Ganyang Partai Komunis Tiongkok. Ganyang Xi Jinping”, katanya.

Pekan lalu warga Urumqi tewas dalam kebakaran besar, yang memicu protes di seluruh Tiongkok. Warga sipil di beberapa kota besar dan para mahasiswa dari banyak perguruan tinggi dan universitas melakukan perlawanan kelompok. Para pengunjuk rasa yang marah berteriak di depan polisi, minta kebebasan !, atau tidak ada kebebasan lebih baik mati ! dan slogan-slogan lainnya.

Pada 26 November, pengunjuk rasa di Shanghai yang pertama kali meneriakkan slogan-slogan seperti “Partai Komunis Tiongkok mundur !”, yang dianggap sangat simbolis oleh dunia luar. Tampaknya rakyat Tiongkok telah memasuki era kebangkitan baru. (sin)