Jiang Zemin Meninggalkan Rekor Kejahatan di Dunia yang Memalukan Setelah Kematiannya

oleh Shang Yan/Luo Ya/Chen Jianming

Setelah kematian Jiang Zemin, dia meninggalkan catatan  paling memalukan di dunia. Dia dituduh dan dilaporkan ke seluruh dunia karena penganiayaannya terhadap Falun Gong, yang juga mendatangkan malapetaka besar bagi bangsa Tionghoa.

Jiang Zemin, meninggal dunia pada usia 96 tahun, menjadi pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang paling banyak menerima tuduhan dan laporan di dunia karena kejahatannya menganiaya Falun Gong.

 Kelompok Kerja Pengacara Hak Asasi Manusia mengeluarkan pernyataan lima poin pada 1 Desember, yang menyatakan: Dalam dua dekade terakhir, Jiang Zemin telah dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan penyiksaan terhadap praktisi Falun Gong di 18 negara di seluruh dunia. Hampir 4 juta orang di 37 negara melaporkan kejahatannya  terhadap Falun Gong, dan ratusan ribu praktisi Falun Gong di Tiongkok menggugat Jiang Zemin dengan nama asli mereka.

Rekor memalukan ini dimulai pada 1999. Pada saat itu, secara internal PKT menghitung ada hampir 100 juta orang berlatih Falun Gong di seluruh negeri, melebihi jumlah anggota PKT. Kecemburuan Jiang hingga membuat ia mengabaikan opini publik dan penentangan dari enam anggota Komite Tetap Politbiro pada saat itu. Ia bersikeras melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong, membawa negara Tiongkok ke dalam bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pengacara hak asasi manusia Daratan Tiongkok, Zhang Min (nama samaran) berkata : “Terutama Jiang Zemin melakukan ini setelah apa yang disebut “reformasi dan keterbukaan” PKT telah dilakukan begitu lama. Anti-aturan hukum semacam ini harus dikatakan bersalah , dan dia harus bertanggung jawab. Ini adalah tanggung jawab sejarah.”

Jiang Zemin memerintahkan pembentukan organisasi ilegal “610”, yang berada di atas semua lembaga pemerintah dan didedikasikan untuk menganiaya Falun Gong. Dia merumuskan kebijakan penganiayaan “Cemarkan Reputasinya, Bangkrutkan Ekonominya, dan Hancurkan Fisiknya”. Jiang Zemin juga menginstruksikan orang-orang untuk mengarang kasus  bakar diri palsu di Lapangan Tiananmen pada Malam Tahun Baru 2000 untuk mendiskreditkan Falun Gong. Belakangan, International Educational Development (IED) mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa insiden bakar diri direncanakan dan diarahkan oleh otoritas PKT.

Selama 20 tahun terakhir, praktisi Falun Gong yang tak terhitung jumlahnya telah dianiaya hingga tewas. Ada ribuan foto di sini yang masing-masing menjadi korban.

Kasus pertama, Chen Ying, baru berusia 17 tahun. Dia pergi ke Beijing untuk memohon pada hari dimulainya penganiayaan. Dia diculik, dipukuli dan dipermalukan oleh polisi, dan meninggal dunia 26 hari kemudian.

Dr Liu Haibo disiksa sampai mati dalam semalaman oleh polisi pada 13 Maret 2002. Polisi saksi mata mengatakan dalam pernyataan mereka: Dua polisi menggunakan tongkat listrik bertegangan tinggi untuk menyetrum anus Liu Haibo.

Wang Bin adalah seorang insinyur komputer di Research Institute of Exploration and Development of Daqing Oilfield. Selama berada di kamp kerja paksa, dia tetap teguh pada keyakinannya dan dipukuli sampai mati, dan organ dalamnya diambil secara brutal.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada sebanyak seratus jenis penyiksaan yang diekspos oleh PKT untuk menyiksa praktisi Falun Gong. Termasuk berbagai kejutan listrik, digantung, diborgol, pelecehan seksual dan sebagainya.

Karena blokade PKT, ada metode penganiayaan yang lebih brutal yang tidak diketahui. Namun, pada tahun 2006, dua saksi mengungkapkan secara internasional bahwa PKT mengambil organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup untuk transplantasi yang menghasilkan keuntungan. Kejahatan ini mengejutkan dunia.  David Kilgour, mantan Sekretaris Negara Asia-Pasifik Kanada dan anggota senior parlemen, dan David Matas, seorang pengacara hak asasi manusia internasional, membandingkan dan memverifikasi 52 metode bukti, dan merilis sebuah laporan, dengan alasan bahwa tuduhan PKT pemanenan organ hidup adalah nyata. Ini adalah “kejahatan yang belum pernah terlihat sebelumnya di planet ini”.

Sejauh ini, banyak pengacara Tiongkok telah menunjukkan bahwa penganiayaan Jiang Zemin terhadap Falun Gong tak memiliki dasar hukum.

Pengacara hak asasi manusia Daratan Hua Ming (nama samaran) berkata : “Tentu saja, banyak pengacara yang mempertanyakan. Sejauh ini, saya belum melihatnya, dan tak ada pernyataan resmi bahwa organisasi mana pun memiliki kekuatan untuk mendefinisikan aliran sesat. Yang disebut pernyataan semua rumor.  Melalui pernyataan pribadi (Jiang Zemin), dan kemudian memobilisasi media, propaganda fitnah, pernyataan salah yang menurut pejabat diwariskan.ā€

Pengacara Hak Asasi Manusia Daratan Chen Hua (nama samaran) berkata : “Karena saya telah mewakili banyak kasus Falun Gong. Saya menemukan bahwa mereka sepenuhnya menerapkan Pasal 300 Hukum Pidana untuk menganiaya praktisi Falun Gong dengan tuduhan palsu. Karena kasus Falun Gong yang saya diwakili, saya menemukan bahwa mereka semua orang yang sangat baik dan tidak merugikan masyarakat. Jadi, Jiang Zemin mengadopsi metode ini, dan saya pikir dia adalah pelakunya.

Sejak 2015, ada gelombang tuntutan hukum terhadap Jiang di Tiongkok. Sejauh ini, lebih dari 200.000 praktisi Falun Gong telah menggugat Jiang Zemin ke Kejaksaan Agung PKT dan pengadilan karena melanggar Konstitusi, Hukum Pidana, Hukum Acara Pidana, dan hukum normal internasional.

“Penjahat lintas abad ini tidak hanya merugikan ratusan juta praktisi Falun Gong, kebebasan berkeyakinan, dan semua hak asasi manusia seperti nyawa dan harta benda, tetapi juga melibatkan seluruh Tiongkok selama penganiayaan genosida yang berlangsung lebih dari 20 tahun. Jadi, semua orang Tionghoa, terutama Tiongkok adalah korban terbesar. Meskipun Jiang Zemin telah meninggal dunia, kami tetap menyerukan kepada semua orang Tiongkok dan Tionghoa di mana pun untuk terus mengutuk Jiang Zemin dan terus mengungkapkan kejahatan dan semua kejahatan yang dilakukan Jiang Zemin,ā€ kata Teresa Chu, juru bicara dari Kelompok Kerja Pengacara Hak Asasi Manusia. (hui)