Setelah Kematian Jiang Zemin, Analisis : Pembersihan Besar Akan Tiba

Li Yun/Li Peiling

Media Partai Komunis Tiongkok (PKT)  mengumumkan kematian Jiang Zemin pada saat “Revolusi Kertas Putih” melawan tirani Partai Komunis Tiongkok sedang melanda dunia. Apakah ada sesuatu di balik pengumuman kematian Jiang? Apakah perebutan kekuasaan antara Jiang dan Xi sudah berakhir? Analisis menunjukkan bahwa pembersihan berdarah lainnya di dalam Partai Komunis tidak dapat dihindari, dengan sisa-sisa pasukan Jiang Zemin yang disapu bersih

Komite Pemakaman Jiang Zemin yang dipimpin oleh Xi Jinping mengeluarkan pemberitahuan yang menyatakan bahwa upacara peringatan untuk Jiang Zemin  diadakan di Aula Besar Beijing pada 6 Desember, tetapi tidak ada upacara perpisahan jenazahnya.

Analisis menunjukkan bahwa pengaturan kematian Jiang Zemin adalah kebutuhan politik, dan  tidak menggelar upacara pemakaman untuk jenazahnya mungkin merupakan pernyataan politik  Xi Jinping.

Mantan ketua Human Rights in China Liu Qing berkata : “Sejak Xi Jinping berkuasa, dia telah berusaha  membersihkan faksi Jiang Zemin dan Zeng Qinghong. Jiang Zemin sudah meninggal dunia,  dia tak dapat sepenuhnya membatalkan kegiatan peringatan untuk Jiang Zemin . Tetapi, dia juga tidak mau membuat Jiang Zemin terlalu megah. Oleh karena itu, prosedurnya dapat disederhanakan. Pada saat yang sama, saya pikir  mungkin juga merupakan pernyataan politik, yaitu Jiang Zemin dan fraksinya akan terus ditangani olehnya.”

Pada 30 November, media PKT mengumumkan bahwa Jiang Zemin telah meninggal dunia di Shanghai. Namun, Profesor Yuan Hongbing, seorang ahli hukum yang tinggal di Australia mengatakan bahwa dia telah menerima informasi orang dalam bahwa Jiang Zemin meninggal dunia pada 13 November, tetapi PKT merahasiakan kematiannya.

Dalam obituari Jiang Zemin, Partai Komunis Tiongkok menggambarkannya sebagai “pemimpin terhormat dengan prestise tertinggi” yang diakui oleh partai dan tentara. Tetapi para kritikus mengatakan bahwa kebenaran tentang kejahatan masa lalu Jiang Zemin yang banyak dan tak terhitung telah disembunyikan.

Seniman Daratan Tiongkok Tong Yimin berkata : “Kejahatan Jiang Zemin terhadap kemanusiaan dari yang terkecil hingga yang paling oportunis. Dia mencuri kekuasaan tertinggi Partai Komunis Tiongkok dengan licik. Ia naik ke tampuk pemimpin PKT dengan  menginjak darah 4 Juni. Selama masa pemerintahannya, dia menindas Falun Gong dengan mendirikan organisasi 610, yang mengakibatkan praktisi Falun Gong dihukum secara ilegal, dipenjara, dibunuh.  Bahkan organ tubuh mereka diambil hidup-hidup.

Meskipun eulogi resmi  memuji Jiang Zemin, seorang profesor hukum Australia,  Yuan Hongbing mengungkapkan bahwa perebutan kekuasaan belum berakhir.

Ia mengatakan, “Xi Jinping telah berencana secara terbuka mengkritik Jiang Zemin karena mengkhianati niat asli komunisme serta mempraktikkan garis politik dan ekonomi yang berbahaya bagi partai dan negara di bawah model ekonomi kapitalis. Persiapan semua dokumen yang relevan untuk kritik publik sudah selesai, tetapi dia hanya menunggu kesempatan politik yang tepat.

Menurut Yuan Hongbing, laporan Kongres Partai Komunis ke-20 mengkritik era kekuasaan dan korupsi Jiang Zemin tanpa menyebut namanya, membawa Partai Komunis ke ambang kepunahan. Setelah kematian Jiang, Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan kepemimpinan baru untuk membahas bagaimana menumpas habis pengaruh Jiang Zemin.

Yuan Hongbing: “He Weidong, teman dekat militer Xi Jinping dan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat, dengan tegas mendukung untuk segera dan secara terbuka mengkritik garis Jiang Zemin. Dia juga mendukung kritik segera dan terbuka terhadap garis Jiang Zemin dan pembersihan politik dan ekonomi yang komprehensif terhadap anggota gengnya. Menurut sumber di internal Partai, kekhawatiran He Wei Dong adalah bahwa langkah seperti itu akan memberi militer Partai Komunis Tiongkok sejumlah besar dana militer rahasia untuk menyediakan persiapan logistik untuk perang di Selat Taiwan.

Yuan Hongbing mengungkapkan bahwa kebakaran di Urumqi pada akhir November memicu “revolusi kertas putih.” Xi Jinping khawatir pasukan sisa Jiang Zemin akan mengambil kesempatan untuk melakukan kejahatan, jadi dia menyetujui permintaan Jiang dan menerbitkan obituari serta pidato yang ditulis oleh Zeng Qinghong.

Namun semikian,  diprediksi di kalangan resmi Beijing bahwa, menurut karakter tirani Xi Jinping, setelah lolos dari krisis Revolusi Kertas Putih, ia sekali lagi akan menggunakan nama anti-korupsi untuk melakukan pembersihan kekuasaan pembalasan dan peyitaan ekonomi terhadap sisa-sisa keluarga Jiang Zemin, termasuk Zeng Qinghong. Pembersihan berdarah lainnya dari kekuasaan di internal Partai Komunis tidak dapat dihindari.”

Yuan Hongbing juga mengungkapkan bahwa, menurut polisi rahasia, masih ada 15.000 pejabat sisa Jiang Zemin. Ada 3.000 kaki tangan para pejabat ini, yaitu pengusaha swasta, yang diklasifikasikan oleh pihak berwenang sebagai faksi Jiang Zemin.  (hui)