Langit Peringatkan Xi Jinping Akhirat pun Bukan Tempat Jiang Zemin

DR Xie Tian

Dalam sebuah karya puisi dari sastrawan terkenal Dinasti Tang bernama Bai Juyi yang berjudul “Chang Hen Ge”, terdapat kalimat “dari atas langit sampai ke dalam liang lahat, tidak juga dapat menemukannya dari kedua tempat itu”. “Akhirat adalah jalan tanpa kembali”, maksudnya adalah jalan kematian, setelah tiba di neraka tidak akan bisa lagi kembali ke dunia manusia, tidak ada lagi jalan untuk kembali.

Kata “Langit” dalam kalimat ini bermakna Kerajaan Langit atau surga; sedangkan liang lahat juga bermakna neraka; dari langit sampai ke liang lahat bermakna setiap sudut di alam semesta, menunjukkan bahwa bila Langit menghukum manusia yang jahat nan licik dan membuatnya tiada berpeluang untuk dilahirkan kembali, sekaligus memiliki pesan moral untuk manusia di dunia agar tersadarkan dan menyayangi kehidupan serta mengambil hikmah, sehingga tidak mengulangi perbuatan yang sama dari si penjahat tadi.

Penjahat terbesar anti kemanusiaan yakni Jiang Zemin telah meninggal dunia, bagi yang memahami fakta/kebenaran hal ini sangat melegakan, ibarat merayakan kemenangan, petasan pun disulut dan disambut dengan bersorak sorai.

Kejahatan Jiang Zemin yang telah mencelakakan negara dan rakyat Tiongkok, serta menentang kemanusiaan, ditakdirkan tak lama lagi pasti akan diadili, namun dalam mengantarkan Jiang Zemin menuju jalan ke liang lahatnya, Xi Jinping justru malahan mengadakan pemakaman dengan perhatian besar, apakah di baliknya ada sesuatu yang sulit diungkapkan olehnya? Ataukah belum menyadari, serta tidak memahami belas kasih Tuhan, dan tidak mengenali peringatan yang telah diberikan Tuhan bagi Tiongkok di masa mendatang.

Bicara soal Xi Jinping yang menguburkan Jiang Zemin dengan profil tinggi, mau tidak mau harus menyebut kelemahan kaum ateis yang begitu bodoh. Jasad Jiang Zemin, dimasukkan ke dalam peti mati transparan, naik turun pesawat, dipamerkan terbuka di luar gedung bandara, dan membuat wajah Jiang langsung terpapar sinar matahari. Sebenarnya ini adalah pantangan besar dalam pemakaman. Wajah orang yang mati, tak boleh terpapar matahari, atau ditempatkan langsung di bawah sinar matahari. Baik di dunia Timur maupun Barat, bagian wajah dan kepala orang mati seharusnya ditutupi dengan kain hitam, hanya pada saat perpisahan terakhir penutup wajah itu baru dibuka di dalam rumah persemayaman untuk ditunjukkan kepada para pelayat.

Seorang warganet mengutip pernyataan pada situs web pengetahuan yakni Zhihu dari Daratan Tiongkok, disebutkan bahwa wajah orang yang mati, ditutupi kertas kuning atau kain putih adalah sebagai penghormatan terhadap mendiang, juga perlindungan bagi yang masih hidup yang ditinggalkannya. Dasarnya adalah, agar orang-orang yang ditinggalkan tidak terkejut adalah penghormatan bagi mendiang, mencegah penyebaran virus dan bakteri, mencegah agar mendiang jangan sampai tidak rela meninggalkan dunia ini, dan menutupi aib mendiang dari hal yang disesalinya. Konten ini dikutip dari situs Zhihu, benar-benar suatu ketidak-tahuan.

Jelas, situs web di RRT sangat terbatas pemahamannya terkait kehidupan, roh dan jiwa, kepercayaan, dan fakta, semua penjelasan tersebut di atas adalah pandangan kaum ateis, yang hampir semuanya hanyalah dugaan sembarangan saja. Sebenarnya, menurut penuturan masyarakat Tiongkok kuno, ditutupnya bagian wajah mendiang, terutama pada titik akupunktur Baihui di (puncak) ubun-ubun, alasannya sangat sederhana, karena roh atau jiwa atau kesadaran seseorang setelah meninggal dunia, dan untuk meninggalkan jasadnya, ia akan keluar dari titik Baihui atau tempat lainnya. Sedangkan roh dan jiwa tidak bisa terpapar sinar matahari begitu saja, jika terpapar matahari maka akan lenyap atau sirna, tidak bisa terlahir (reinkarnasi) lagi. Roh Jiang Zemin dipaparkan di bawah sinar matahari, dan rohnya dimusnahkan, ini akan menimbulkan masalah besar.

Setelah penulis mengunggah penjelasan tradisional ini di Twitter, seorang pengguna Twitter lain dan sepertinya seorang wanita etnis Tionghoa di Kanada, merespon dengan mengusulkan penulis untuk tidak mengunggahnya bila tidak ada dasarnya. Dia berkata, lihat upacara pemakaman Rong Yiren (1916-2005, Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok 1993 – 1998 yang sangat terlibat dalam pembukaan ekonomi Tiongkok untuk investasi Barat.), sama seperti Jiang, juga dengan peti mati yang sama, wajahnya juga tidak ditutupi. Penulis pun menjawab, jika Anda merasa tidak berdasar, sebenarnya ada, mungkin hanya Anda saja yang tidak mengetahuinya. Tapi walaupun Anda tidak percaya, berharap Anda bisa mengingatnya bahwa hidup manusia itu tidak terduga, memahami hal ini ada baiknya seandainya terdapat keluarga atau sahabat yang mengalami kemalangan ini, akan bermanfaat bagi almarhum, di dunia sana mereka akan berterima kasih pada Anda. Namun jika Anda hanya percaya pada cara-cara para kader partai komunis yang ateis, maka hal ini sangat disayangkan.

Kembali ke topik utama, Xi Jinping mengantarkan Jiang Zemin ke neraka, mengapa dilakukan dengan profil tinggi? Sebenarnya Xi Jinping tidak mungkin bertindak “low profile”, atau tidak berani “low profile”. Karena jika Xi Jinping mengadakan dengan low profile, maka akan menunjukkan adanya perselisihan antara Xi dan Jiang, dan memperlihatkan konflik internal Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang sengit dan terbuka.

Oleh karena itu di saat XI mengantarkan Jiang Zemin ke kuburnya, di depan banyak orang harus memperlihatkan perhatian besar, agar tidak memperlihatkan jejak, agar dapat menciptakan pemandangan damai yang semu di dalam tubuh PKT. Namun walaupun Xi Jinping mengadakan dengan “profil tinggi”, tapi profil tingginya sungguh aneh dan konyol, juga mengungkap ketidak-tahuan kaum ateis.

Ketika Jiang Zemin menapak jalan ke akhirat tanpa bisa kembali, Xi Jinping mendapat peringatan dari Tuhan, juga dikarenakan meninggalnya Jiang, sedang bertepatan dengan beberapa waktu terakhir ini rakyat Tiongkok secara terbuka dan terang-terangan berunjuk rasa, slogan rakyat Tiongkok yang dengan jelas menuntut “lengserkan partai komunis” dan “lengserkan Xi Jinping”, pada menandakan aspirasi rakyat Tiongkok menentang komunisme, dan ingin memusnahkan komunis, telah memasuki suatu tahapan baru. Inilah peringatan dari Tuhan, maka kini berpulang pada Xi Jinping apakah mempunyai kebijaksanaan yang cukup untuk memahaminya.

Seorang paranormal Inggris yang secara tepat telah meramalkan berita wafatnya Ratu Inggris yakni Craig Hamilton-Parker pada 1 Desember lalu mengeluarkan prediksi terbarunya terhadap situasi Tiongkok di masa mendatang, dibahas pula tentang beberapa hal yang paling disoroti sekarang ini. Parker mengatakan, “Saya melihat partai komunis Tiongkok telah runtuh… jika saya benar, menurut saya partai itu akan segera runtuh. Kita sedang berada pada suatu tahapan dari kegelapan melangkah menuju masa depan cerah.”

Sahabat pembaca dari Daratan Tiongkok yang memperhatikan, atau sering menerobos firewall atau jalur lain untuk memahami pandangan penulis, yang merasa sangat cemas akan situasi terkini masyarakat Tiongkok, menitipkan pesan pada orang lain untuk memahami keadaan Tiongkok saat ini dan masa depannya. Penulis merespon dan mengatakan kepada mereka bahwa petinggi AS sepertinya telah bertekad, untuk melakukan decoupling dengan PKT. 

Tentu, ekonomi AS decoupling dengan PKT, tidak seperti yang dibayangkan kebanyakan orang, dimana AS dan RRT akan putus hubungan ekonomi dan perdagangan secara tuntas. Bagaimana pun terdapat 5 juta jiwa lebih etnis Tionghoa di AS, komunitas ini tiap tahun menghabiskan makanan dan produk mulai dari cuka Zhenjiang sampai ikan Dace kalengan, dan acar sayur dari Fuling, yang setiap tahunnya bernilai miliaran dolar AS, semuanya harus diimpor dari Tiongkok.

Selama beberapa dasawarsa ini AS memblokade Kuba, tetapi cerutu Kuba masih menjadi favorit dan beredar di AS. Yang dimaksud decoupling ekonomi AS dengan RRT, adalah industri yang paling penting, produk teknologi tinggi, ketergantungan akan ekonomi, teknologi, dan finansial, dikurangi sampai nol atau sangat rendah. Sekarang masih banyak uang milik Wall Street yang berada di Tiongkok, tapi juga dengan cepat sedang ditarik. Setelah ditarik semua, peralihan rantai industri selesai, semua modal telah meninggalkan RRT, perekonomian RRT mungkin akan hancur.

Sikap Biden yang cukup persuasif terhadap RRT, dan masih sering mengampuni PKT, kebijakan anti komunisnya maju mundur. Pada pemilu paruh waktu AS kali ini, Partai Republik telah merebut kembali kursi DPR AS; jika pada 2024 Trump atau Trumpisme telah kembali, dan kaum konservatif menguasai kedua kamar kongres, AS pasti akan putus hubungan dengan PKT, bahkan mungkin akan terjadi bentrok.

Banyak orang telah menyadari, seolah-olah dalam semalam, rakyat Tiongkok telah tersadarkan! Sadarnya rakyat, dimulai dari seruan Gerakan Kertas Putih, seperti “lengserkan partai komunis” dan “lengserkan Xi Jinping”, slogan ini telah melampaui yang terjadi pada Gerakan Tiananmen 4 Juni 1989.

Dari mahasiswa menyebar ke warga kota, kalangan pekerja, dan manula pensiunan, membawa kertas putih berunjuk rasa, telah menjadi metode perlawanan yang baru rakyat Tiongkok. Sekelompok manula di kota Baoding Provinsi Henan pawai dan berunjuk rasa memprotes tidak adanya penghangat ruangan, apa yang mereka lakukan? Mereka membawa kertas putih, yang hanya bertuliskan “dingin”.

Xi Jinping seharusnya menyadari, slogan “lengserkan partai komunis” telah diserukan oleh puluhan ribu jiwa rakyat Tiongkok, panah yang telah diluncurkan tidak bisa ditarik kembali, rakyat Tiongkok telah memojokkan PKT di dinding jalan buntu. Perlawanan rakyat Tiongkok berikutnya, pasti akan menjadikan “lengserkan partai komunis” sebagai tuntutan dasar. Selain itu, runtuhnya PKT, kemungkinan akan terjadi tiba-tiba; dan keruntuhan yang mendadak seperti ini, mungkin saja akan segera terjadi. Terjadinya keruntuhan partai komunis di Tiongkok, belum tentu akan seperti Rusia, besar kemungkinan akan seperti Rumania, atau akan dengan model yang “berkarakter” seperti RRT.

Menurut informasi dari Tiongkok, dikatakan Xi Jinping telah mempersiapkan sebelum Rapat Dua Sesi tahun depan berlangsung, ia akan memanfaatkan sistem Komisi Politik Hukum dan Komisi Kedisiplinan Pusat untuk membereskan tuntas antek-antek di kubu Jiang Zemin dan Zeng Qinghong.

Berdasarkan daftar nama Xi, ada sebanyak 15.000 orang pejabat dari kubu Jiang dan Zeng, sarung tangan putih sebanyak 3.000 orang, total hampir 20.000 orang. Aset yang akan dilikuidasi mencapai RMB 100 Triliun Yuan (setara PDB Tiongkok selama setahun). Xu Jiayin dari Evergrande Group sepertinya hanyalah pisau persembahan. Bisa saja Xi Jinping memahami petunjuk dari Tuhan, dan mungkin akan segera bertindak, tapi pintu kesempatannya sekarang sudah sangat, sangat terbatas. (sud)