Puluhan Tewas dan Belasan Hilang Akibat Tanah Longsor di Malaysia

Ren Hao

Tanah longsor terjadi di bumi perkemahan di Selangor, Malaysia, pada  Jumat (16/12/2022). Insiden itu menewaskan 21 orang. Tim penyelamat khawatir bahwa 12 orang yang hilang mungkin terkubur di lumpur atau mungkin telah menemui ajalnya.

Bumi Perkemahan tempat terjadinya longsor, terletak di sebuah pertanian organik di Batang Kali, Selangor. Lokasinya  dekat dengan resort bukit Genting Highlands, sebuah taman hiburan dan kasino terkenal di Malaysia, sehingga menarik banyak wisatawan pada hari yang sama. Lebih dari 90 orang menginap.

Departemen Pemadam Kebakaran Malaysia menyatakan bahwa tanah longsor langsung menumpuk lumpur setinggi 30 meter  di tanah seluas sekitar 3 hektar, sehingga menyulitkan orang-orang yang beristirahat di tenda untuk melarikan diri.

Leong Jim Meng dan keluarganya sedang berada di perkemahan saat kejadian tersebut terjadi. Dia mengatakan kepada New Straits Times bahwa beberapa sebelum tanah longsor, dia dan keluarganya mendengar suara keras dan merasakan tanah bergetar.

Ia bercerita : “Tanah mengubur tenda keluarga saya. Kami berjuang untuk memanjat keluar. Begitu kami melarikan diri ke tempat parkir, kami mendengar gemuruh tanah longsor kedua.” Leong Jim Meng (57) masih gemetar ketika mengingat bahaya yang baru saja dialaminya. 

Menurut Leong, belakangan ini tidak ada hujan lebat di wilayah tersebut, namun sempat terjadi gerimis yang tak  berhenti. Tanah longsor secara tiba-tiba membuat orang-orang lengah.

Penyelamatan yang sulit

Departemen Pemadam Kebakaran Selangor telah merilis serangkaian gambar dari lokasi penyelamatan, menunjukkan lebih dari 400 penyelamat dengan anjing pelacak yang bekerja sepanjang malam untuk melakukan penyelamatan.

Tim penyelamat terlihat menggunakan ekskavator dan sekop untuk menggali lumpur dan puing-puing, seperti yang terlihat dalam foto. Dinas pemadam kebakaran mengatakan bahwa lumpur diperkirakan masih setebal 8 meter.

Kepala Pemadam Kebakaran Selangor Norazam Khamis mengatakan kepada “Free Malaysia Today” bahwa sepasang jenazah diselamatkan dari tempat kejadian setelah kejadian tersebut, saling berpelukan erat. Sang ibu berusaha melindungi putrinya, namun sayangnya keduanya tewas di lokasi kejadian pada waktu yang sama.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim tiba di TKP pada Jumat malam untuk memeriksa dan berjanji akan memberikan bantuan kepada semua keluarga yang berduka dan orang yang selamat untuk membantu mereka mengatasi kesulitan.

Media lokal Malaysia melaporkan bahwa pemilik pertanian organik tidak memperoleh izin untuk mendirikan lokasi perkemahan. Ini berarti lokasi perkemahan yang dimaksud beroperasi secara ilegal, secara diam-diam telah beroperasi selama 2 tahun karena lokasinya yang strategis.

Menteri Pembangunan Pemerintahan Daerah Malaysia, Nga Kor Ming, mengatakan kepada media lokal pada  Jumat bahwa petani organik yang menjalankan perkemahan akan dijatuhi hukuman hingga tiga tahun penjara dan didenda jika dia terbukti bersalah.

Nga Kor Ming juga mengumumkan bahwa Malaysia sedang musim hujan. Seluruh tempat perkemahan di dekat sungai, air terjun, dan lereng bukit di negara itu akan ditutup sementara selama seminggu, sambil menunggu penilaian keamanannya sebelum dapat kembali beroperasi. (hui)