Hasil Survei dan Analisis Data : Shanghai Mengkremasi 2.600 Jenazah Setiap Hari

oleh Jiang Feng

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) melepas tali kendali terhadap epidemi pada 7 Desember tahun lalu, jumlah kematian akibat virus (COVID-19) di Shanghai telah meroket. Menurut penyelidikan dan analisis data dari banyak rumah duka di Shanghai yang dilakukan oleh seorang reporter Epoch Times, menemukan bahwa Shanghai saat ini mengkremasi setidaknya 2.640 jenazah setiap harinya. Angka tersebut merupakan hampir 10 kali lipat dari tahun-tahun normal sebelumnya. Namun, kecepatan kremasi masih jauh tertinggal di belakang kecepatan orang yang meninggal dunia, dan masih tersisa sekitar 30.000 jenazah yang belum dikremasi.

Pada 18 Januari, seorang anggota staf rumah duka di Distrik Baoshan, Shanghai mengatakan kepada reporter Epoch Times bahwa jumlah jenazah yang dikremasi setiap harinya berkisar antara 280 hingga 300.

Menurut data pada situs web Perusahaan Layanan Etiket Pemakaman Shanghai Lijia, Rumah Duka Baoshan memiliki 9 unit tungku kremasi. Pada tahun 2012, rumah duka tersebut mengkremasi lebih dari 18.000 jenazah. Dengan kata lain, pada hari-hari biasa tanpa wabah, mereka mengkremasi sekitar 49 jenazah setiap hari. Dan sekarang jumlah kremasi per hari telah naik 6 kali lipat dari waktu normal.

Pada 18 Januari, staf Rumah Duka Baoshan mengatakan kepada reporter Epoch Times bahwa jadwal kremasi sudah penuh hingga 20 Januari, yang berarti perlu waktu dua hari untuk menunggu. Itu sudah dianggap cukup “beruntung”, karena di beberapa rumah duka lainnya, antrean kremasi sangat panjang. Misalnya, staf di Rumah Duka Longhua mengatakan kepada kepada reporter Epoch Times pada 18 Januari, bahwa semua jenazah yang hendak dikremasi telah dipindahkan ke Rumah Duka Yishan. Namun, Rumah Duka Yishan pada akhir bulan Desember 2022 telah mengeluarkan “pemberitahuan untuk dipahami” bahwa, anggota keluarga baru dapat menerima abu jenazah satu bulan setelah penyerahan jenazah.

Sebagai contoh lain, staf rumah duka Pudong mengatakan kepada reporter pada 18 Januari bahwa jadwal kremasi telah penuh hingga 1 Februari, yang berarti keluarga harus menunggu selama 14 hari untuk menerima abu jenazah. Selain itu, pada hari yang sama seorang staf rumah duka di Distrik Minhang mengatakan bahwa jadwal kremasi sudah penuh hingga 26 Januari, jadi jenazah baru dapat dikremasi hari ke-8 setelah pengiriman.

Kota Shanghai memiliki 15 rumah duka / krematorium. Menurut staf beberapa rumah duka, kremasi lintas distrik diperbolehkan, tetapi perlu menghubungan telepon hotline yang mana akan diatur oleh pemerintah kota. Dalam situasi banyaknya jenazah yang perlu segera ditangani, karena adanya mekanisme pengaturan aliran, dapat diperkirakan bahwa semua rumah duka pasti menggunakan kapasitas maksimalnya untuk kepentingan ini.

Seperti disebutkan di atas, Rumah Duka Baoshan memiliki 9 unit tungku kremasi, dan saat ini mengkremasi sekitar 300 jenazah setiap hari, yaitu setiap tungku mengkremasi 33 jenazah per hari. Dengan asumsi bahwa setiap unit tungku kremasi memiliki kapasitas yang lebih kurang sama, berdasarkan jumlah tungku kremasi yang dimiliki setiap krematorium, orang dapat menyimpulkan, berapa banyak jenazah yang dikremasi setiap hari oleh setiap rumah duka / krematorium yang ada di Kota Shanghai.

Estimasi Harian Jumlah Kremasi dan Jenazah Tertinggal (yang diterima tetapi tidak bisa dikremasi) di Setiap Rumah Duka di Shanghai

Menurut situs web Perusahaan Layanan Etiket Pemakaman Shanghai Lijia, Rumah Duka Yishan memiliki 22 unit tungku kremasi. Berdasarkan perhitungan bahwa setiap tungku mengkremasi 33 jenazah per hari, maka Rumah Pemakaman Yishan saat ini mengkremasi 726 jenazah per hari. Karena waktu tunggu kremasi adalah 30 hari, dapat disimpulkan bahwa saat ini di Rumah Duka Yishan terdapat 21.780 jenazah (726×30) tertinggal yang belum dikremasi.

Rumah Duka Pudong memiliki 10 unit tungku kremasi. Menurut metode perhitungan di atas, Rumah Duka Pudong mengkremasi 330 jenazah setiap hari. Karena waktu tunggu kremasi adalah 14 hari, jadi saat ini Rumah Duka Pudong terdapat 4.620 jenazah (330×14) tertinggal.

Rumah Duka Minhang memiliki 6 unit tungku kremasi. Menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 198 jenazah setiap hari. Karena waktu tunggu kremasi adalah 8 hari, saat ini terdapat 1.584 jenazah (198×8) yang tertinggal di Rumah Duka Minhang.

Rumah Duka Fengxian memiliki 5 unit tungku kremasi. Menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 165 jenazah setiap hari. Seorang anggota staf rumah duka tersbut mengatakan kepada reporter Epoch Times pada 18 Januari, bahwa waktu tunggu untuk kremasi adalah “satu atau dua hari”. Jika dihitung menurut rata-rata 1,5 hari, saat ini terdapat 247 jenazah (165×1,5) tertinggal di sana.

Selain itu, Rumah Duka Baoshan memiliki 9 unit tungku kremasi, dan waktu tunggu kremasi adalah dua hari. Dihitung dengan mengkremasi 297 jenazah per hari, masih terdapat 594 jenazah (297×2) yang tertinggal.

Jika jenazah di kelima rumah duka yang sedang menunggu jadwal kremasi kita jumlahkan, maka jumlah jenazah yang tertinggal adalah 28.825.

Lantas berapa jumlah kremasi per hari yang dilakukan di rumah duka atau krematorium lainnya ?

Rumah Duka Nanhui memiliki 6 unit tungku kremasi. Jika setiap tungku kremasi mengkremasi 33 jenazah per hari, Rumah Duka Nanhui mengkremasi 198 jenazah per hari.

Rumah Duka Jiading memiliki 6 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 198 jenazah setiap hari.

Rumah Duka Songjiang memiliki 5 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 165 jenazah setiap hari.

Rumah Duka Qingpu memiliki 6 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 198 jenazah setiap hari.

Rumah Duka Jinshan memiliki 5 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 165 jenazah setiap hari.

Jumlah total kremasi harian di 10 rumah duka / krematorium yang disebutkan di atas adalah 2.640 jenazah.

Kota Shanghai memiliki 15 rumah duka, termasuk 10 rumah duka yang disebutkan di atas, selain itu ada 2 dari 5 rumah duka yakni Longhua dan Baoxing, telah menyerahkan bisnis kremasi ke Rumah Duka Yishan. Tiga rumah duka tersisa yang semuanya berada di Distrik Chongming tidak dimasukkan ke dalam kalkulasi karena kurangnya data tentang tungku kremasi.

Estimasi Jumlah Total Kremasi dan Kematian di Shanghai yang Terjadi dalam 42 hari

Menurut ungkapan staf rumah duka, lonjakan permintaan kremasi terjadi sejak 7 Desember 2022 pemerintah komunis Tiongkok melepaskan tali pengendalian terhadap penyebaran epidemi. Jadi dalam 42 hari (7 Desember s/d 18 Januari) dengan mengecualikan rumah duka di Chongming, 12 rumah duka di Shanghai telah mengkremasi total 110.880 jenazah (2.640×42).

Namun angka kremasi ini masih jauh tertinggal di belakang angka kematian. Rumah duka juga memiliki jenazah tertinggal yang menurut perhitungan di atas yakni sekitar 28.825 jenazah. Dengan demikian, dalam 42 hari ini, total 139.705 orang (110.880+28.825) meninggal di Shanghai (belum termasuk rumah duka di Distrik Chongming), jadi rata-rata ada 3.326 kasus kematian per hari (139.705/42).

Menurut data penyajian perusahaan data CEIC yang diperoleh dari Kementerian Urusan Sipil Tiongkok, bahwa ketika belum terjadi epidemi, Shanghai pada tahun 2015 mengkremasi 127.798 jenazah, atau rata-rata 350 jenazah per hari (127.798/365). Artinya, pada tahun normal hanya ada 350 orang yang meninggal di Shanghai setiap hari.

Namun setelah dilanda tsunami epidemi, jumlah kematian harian di Shanghai telah melonjak sekitar 9,5 kali (3.326/350) dibandingkan dengan tahun-tahun normal.

Dapat diperkirakan bahwa angka kelebihan kematian dari tahun-tahun norman ini memiliki hubungan langsung dengan merebaknya epidemi, yakni sekitar 89,5% (8,5/9,5) kematian terkait langsung dengan infeksi pneumonia virus komunis Tiongkok (COVID-19). (8,5/9,5 dengan asumsi 9,5 orang meninggal, salah satunya meninggal secara normal, dan 8,5 orang meninggal karena pneumonia virus komunis Tiongkok).

Dengan kata lain, dalam 42 hari itu (7 Desember 2022 s/d 18 Januari 2023), di Kota Shanghai saja, sekitar 125.036 orang (139.705×89,5%) meninggal akibat wabah tersebut.

Entahlah apakah PKT yang terus menutupi fakta tentang epidemi tidak merasa malu dengan angka-angka tersebut.

Pada 14 Januari, dalam konferensi pers yang diadakan oleh Mekanisme Pencegahan dan Pengendalian Bersama Dewan Negara Tiongkok, Jiao Yahui, Direktur Departemen Administrasi Medis Komisi Kesehatan dan Medis Nasional Tiongkok mengklaim, bahwa dari 8 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, jumlah kumulatif kematian di rumah sakit terkait infeksi virus komunis Tiongkok adalah 59.938 kasus.

Dibandingkan dengan periode waktu yang sama yang disebutkan di atas, dalam 35 hari (8 Desember 2022 s/d 12 Januari 2023), jumlah kematian di Shanghai terkait dengan epidemi (3.326×35×89,5%) adalah 104.187 kasus. Namun, PKT mengklaim bahwa jumlah kematian terkait epidemi di seluruh negeri hanya 59.938.

Zhuge Mingyang, seorang penulis independen kepada media Epoch Times mengatakan pada 19 Januari : “Hanya satu kota Shanghai saja sudah ada begitu banyak orang yang meninggal dunia karena epidemi, lalu bagaimana dengan jumlah total kasusnya untuk seluruh daratan Tiongkok ? Untuk membayangkan saja sudah merasa ngeri.” (sin)