Gedung Putih Kritik Beijing Tidak Transparan karena Menutupi Jumlah Kematian Akibat COVID-19

Tao Ming melaporkan dari Gedung Putih

Beijing baru-baru ini mengumumkan bahwa hanya 70.000 orang meninggal karena COVID-19 dalam sebulan terakhir. Reporter NTD pada Kamis 26 Januari menanyakan hal ini kepada juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby bahwa pemerintahan Tiongkok telah menyembunyikan epidemi tersebut.

Reporter Gedung Putih NTD, Tao Ming bertanya: “Beijing mengatakan bahwa hanya sekitar 70.000 orang yang meninggal karena Corona baru dalam sebulan terakhir ini. Awal bulan ini, juga dikatakan bahwa hanya beberapa lusin orang yang meninggal. Apakah Amerika percaya 70.000 kasus kematian diumumkan oleh pemerintah Tiongkok?”

Juru bicara Dewan Keamanan Gedung Putih John Kirby: “Kami telah mendesak Beijing untuk bekerja sama dengan investigasi wabah internasional, tetapi mereka belum sepenuhnya transparan. Kami tidak dapat mengomentari keaslian angka-angka ini. Kami mendesak Beijing untuk sepenuhnya transparan tentang apa yang terjadi. ”

Otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) dengan keras menyembunyikan data terkait epidemi, dan data yang diberikan sulit meyakinkan publik. Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, arus informasi kepada orang-orang Tiongkok telah dikontrol dengan ketat, sehingga dunia luar semakin tidak mungkin mengetahui situasi COVID yang sebenarnya. Amerika Serikat, pemerintah di seluruh dunia, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berulang kali mengungkapkan keraguan tentang angka-angka PKT dan meminta PKT untuk mengungkapkan fakta kebenarannya. (hui)