Kesan Seorang Penulis Usai Membaca Artikel Master Li : Keyakinan Lebih Ilmiah Daripada Ilmiah

NTD

Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia” yang telah menimbulkan sejumlah tanggapan positif dari masyarakat. Li Mianying, seorang penulis mendapat kesan yang mendalam setelah membaca artikel tersebut. Ia mengatakan bagaimanapun ilmu pengetahuan berkembang, kemampuan manusia sangatlah terbatas. Hanya dengan iman yang teguh manusia baru bisa mendalami kebenaran alam semesta.

Setelah membaca artikel Master Li, penulis Li Mianying mengaku dirinya terinspirasi karena isinya sangat baik. Ia berharap semua orang bisa membacanya.

“Saya pikir isi artikel beliau sangat bagus. Master Li menunjukkan masalah kehidupan. Beliau memberitahu kita bahwa alam semesta melalui keempat tahapan proses panjang yaitu Terbentuk, Bertahan, Rusak, dan Musnah. Saya yakin terhadap hal itu,” kata Li Mianying.

Li Mianying mendalami bidang filsafat, penulis buku berjudul “Kehidupan : Kehendak dan Sejarah”. Ia percaya bahwa hidup adalah saluran bagi manusia untuk memahami alam semesta. Alam semesta memiliki bagian material dan energi, dan manusia berada di “bagian material” yang tidak mudah untuk memahami separuh alam semesta lainnya.

Li Mianying mengatakan : “Untuk memahami alam semesta, manusia hanya dapat mengandalkan alat material, seperti teleskop elektronik…. Kita hanya dapat melihat bagian permukaan dari lubang hitam, tetapi tidak dapat melihat situasi di dalam lubang hitam. Di dalam lubang hitam, kita semua berpikir tidak bercahaya dan gelap. Sebenarnya pengertian itu salah. Lubang hitam menyerap cahaya, tetapi ia tidak dapat memantulkannya, jadi lubang hitam itu justru menjadi tempat paling terkondensasinya cahaya. Oleh karena itu, tidak cukup hanya mengandalkan ilmu pengetahuan, manusia perlu memahami sendiri alam semesta. Tentu saja, itu hanya bisa dipahami melalui hal-hal yang ada di dalam hati seseorang yang beriman. Bagaimana banyak orang mengira bahwa kepercayaan itu tidak ilmiah ? Sebenarnya kepercayaan lebih ilmiah dari ilmu pengetahuan, karena dalam iman manusia mengenal adanya makhluk ilahi yang merupakan bagian dari alam semesta.”

Setelah tiga tahun bertempur dengan virus partai komunis Tiongkok (COVID-19), Li Mianying percaya bahwa artikel Master Li Hongzhi berhasil mencerahkan banyak orang.

“Saya pikir epidemi kali ini membuat manusia semakin sadar, apa lagi sudah ditunjukkan oleh Master Li Hongzhi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan manusia musnah sendiri bahkan mungkin mendahului musnahnya bumi. Sebagai contoh, peristiwa virus partai komunis Tiongkok (COVID-19) ini telah menunjukkan bahwa jika ilmu pengetahuan dan teknologi tidak memiliki moralitas dan pemikiran tanpa iman, dunia akan hancur. Perkembangan ilmu pengetahuan membuat orang merasa hebat. Padahal, semua ilmu pengetahuan hanyalah fenomenologi. Anda hanya dapat memahami fenomenanya, tetapi tidak dapat memahami esensinya,” imbuhnya.

Bangsa yang berbeda antara Timur dan Barat memiliki kepercayaan pada dewa di zaman kuno. Namun, Li Mianying menunjukkan bahwa budaya rasional berdasarkan sains Barat, budaya ilmiah, menjadi semakin kuat. Sedangkan di Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok telah merusak kepercayaan tradisional dengan ateisme dan teori evolusi.

Li Mianying mengatakan : “(Partai Komunis Tiongkok) sama sekali tidak memahami alam semesta ini. Ia berpikir bahwa dunia ini adalah dunia materi. Ia beranggapan bahwa energi, seperti listrik, adalah fenomena material. Sebenarnya, semua jenis zat memiliki berbagai jenis energi. Alasan mengapa Karl Marx ingin mengingkari dunia energi adalah karena menurut dirinya hakikat dunia ini adalah materi. Sebenarnya, apa yang ingin dia sangkal ? Roh. Karl Marx ingin menyangkal keberadaan Tuhan, keberadaan roh, dan keberadaan kasih. Jadi salah satu masalah terbesar dengan materialisme adalah bahwa ia tidak berbicara tentang masalah ilmiah, juga tidak berbicara tentang masalah filosofis, tetapi satu hal yang ia inginkan, yaitu menggunakan hal ini untuk menyangkal Tuhan, agar manusia tidak beriman, tidak percaya Tuhan”.

Li Mianying percaya bahwa Master Li Hongzhi telah menunjukkan bahwa manusia sudah berada dalam kondisi bahaya dan menunjukkan arah jalan keluar kepada manusia.

“Sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat tidak terarah dan membahayakan. Master Li mengungkapkan hal ini. Moralitas diwariskan dari darah kehidupan, bukan dipelajari oleh kita. Kita tidak belajar moralitas apa pun dari pasca lahir. Apa yang kita pelajari dari pasca lahir hanyalah rasionalitas. Dari mana moralitas bawaan ? Itu berasal dari hati kita. Hati kita justru diciptakan oleh Tuhan dan bersama Tuhan. Jadi Master Li Hongzhi menunjukkan hal ini. Kebenaran yang kita cari justru berada dalam iman, bukan dari ilmiah yang memang kurang mengandung kebenaran. Untuk dapat menemukan kebenaran dalam iman. Pertama-tama kita harus yakin akan adanya kekuatan Tuhan yang melampaui kenyataan,” kata Li Mianying.

Di saat epidemi sedang merajalela, Master Li menerbitkan artikel baru untuk dibaca setiap orang di dunia. Li Mianying sangat setuju bahwa hanya orang baik yang dapat menghindari mala petaka.

Li Mianying mengatakan : “Saya sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Master Li Hongzhi dalam artikel beliau. Memiliki sikap hati yang baik sangat penting. Bersikap baik kepada orang, orang baik lebih mudah terhindar dari bencana. Orang yang tidak memiliki pikiran yang mengganggu bisa hidup lebih lama. Sama seperti para pengikut ajaran Falun Gong yang mempraktikkan “Sejati-Baik-Sabar”, mereka memiliki fisik yang lebih prima. Kedua, dengan tanpa pikiran yang mengganggu maka aliran Qi akan semakin lancar, dan kemampuan untuk melawan virus yang menyerang kesehatan juga menjadi semakin kuat.”

Li Mianying percaya bahwa artikel Master Li Hongzhi ini sangat penting, selain bagi orang-orang di daratan Tiongkok, juga bagi setiap orang di seluruh dunia. (sin)