Wawancara Eksklusif  Pendiri Lembaga Think Tank “Center for Industrial Progress, Alex Epstein : Bahaya dan Tujuan Nyata dari Tren Pemikiran Hijau

The Epoch Times

Alex Epstein, pendiri wadah pemikir “Center for American Progress” mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Epoch Times, bahwa bahan bakar fosil tidak akan membuat bumi tidak dapat dihuni, ia bahkan benar-benar berkontribusi pada kemakmuran dan keamanan manusia. Dia mengimbau masyarakat untuk memahami bahayanya tren  pemikiran hijau (green trend of thought) dan menggunakan sumber energi tradisional secara rasional.

Alex Epstein mengatakan : “Ide-ide yang dikatakan para ahli kepada kita bisa jadi adalah kesalahan fatal — bukan hanya sedikit salah, tapi salah fatal”.

Alex Epstein adalah pendiri lembaga think tank “Center for Industrial Progress”. Buku barunya “Masa Depan Fosil : Mengapa Perkembangan Manusia Global Membutuhkan Lebih Banyak Minyak, Batubara, dan Gas Bumi” (Fossil Future : Why Global Human Flourishing Requires More Oil, Coal, and Natural Gas) Alex menyebutkan : “Sains disalahartikan atau didistorsi untuk memajukan agenda politik tertentu”.

Alex Epstein mengatakan : “Kita tidak boleh membuat kesalahan dengan berpikir bahwa sekumpulan pakar tertentu dalam bidang tertentu dapat mendikte kebijakan. Kebijakan seringkali bergantung pada banyak bidang, dan pada nilai-nilai khusus Anda”.

Epstein telah memperingatkan terhadap tujuan nol emisi karbon dioksida, dengan alasan bahwa hal itu akan menjadi pukulan telak bagi kemakmuran manusia dan menghilangkan energi terjangkau yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara berkembang.

“Energi berbiaya rendah, dan andal yang cukup serbaguna untuk memberi daya pada semua jenis mesin, dapat diskalakan, dan mampu memberi daya pada miliaran orang di ribuan tempat — ini benar-benar perbedaan antara kemiskinan dengan kemakmuran, dan antara bahaya dengan aman”, katanya.

Epstein mengatakan bahwa energi yang disediakan oleh bahan bakar fosil di masa depan berbeda dengan apa yang disebut sumber energi “hijau” seperti angin dan matahari. Dan menjadi benar-benar “hijau” berarti tidak hanya perlu meminimalkan polusi air atau udara, juga kerusakan keindahan alam yang tidak perlu, tetapi secara radikal perlu mengurangi pertanian, pabrik, dan konstruksi jalan.

Alex Epstein mengatakan : “Segala sesuatu yang ada telah membuat dunia cocok untuk ditinggali oleh 8 miliar orang. Jadi mereka dengan cerdik menutupi agenda anti-manusia dan anti-teknologi ini”.

“Lihatlah betapa glamor dan memikatnya (ideologi) hijau. Tapi apa artinya hijau ? Itu hanya berarti dampak yang lebih kecil. Sedangkan ‘planet hijau’ yang ideal adalah bumi di mana tidak pernah ada manusia yang tinggal”.

Bahan bakar fosil sebenarnya telah berkontribusi pada kemakmuran manusia, katanya, mengurangi kematian massal akibat kekeringan.

Alex Epstein mengatakan : “Karena semua orang peduli dengan iklim, bahan bakar fosil sebenarnya lebih aman dan melindungi kita dari iklim. Ini memberi kita kemampuan untuk mengimbangi bahaya iklim, tidak hanya pemanasan dan pendinginan, dan itu menyelamatkan jutaan nyawa hidup, juga mendirikan bangunan yang kuat, menggunakan mesin berenergi tinggi, dan mungkin yang paling penting, mengurangi kekeringan melalui irigasi dan transportasi tanaman. Kekeringan secara historis adalah pembunuh iklim terbesar, yang pernah membunuh jutaan orang setiap tahunnya, terkadang ribuan orang, tergantung pada populasi. Sekarang jumlahnya kurang dari 1%”.

Ia berharap masyarakat dapat memahami bahaya tren pemikiran hijau dan memanfaatkan sumber energi tradisional secara rasional. (sin)