Xi Jinping Dorong Pemuda Tiongkok Berinisiatif Memasuki Kesulitan, Belajar Menderita dan Mengatasi Kesulitan Sendiri

 oleh Tang Zheng

Tingkat pengangguran kaum muda di Tiongkok masih tetap tinggi. Baru-baru ini, para pemimpin puncak Partai Komunis Tiongkok berulang kali mengeluarkan himbauan soal mengatasi lapangan kerja yang menciut. Hal mana telah mencerminkan situasi lapangan kerja di Tiongkok yang parah. Bahkan beberapa hari lalu, Wakil Perdana Menteri Dewan Negara Ding Xuexiang yang baru diangkat mengatakan, bahwa dirinya akan membimbing lulusan baru perguruan tinggi agar dapat bekerja di daerah kota kabupaten dan pedesaan. Sebelumnya, Xi Jinping menyerukan kepada anak-anak muda agar belajar mengatasi kesulitan sendiri. Tentu saja hal ini menimbulkan pertanyaan.

Media resmi PKT melaporkan bahwa Ding Xuexiang, Anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis Tiongkok dan Wakil Perdana Menteri Dewan Negara menghadiri konferensi jarak jauh nasional tentang pekerjaan dan kewirausahaan untuk lulusan perguruan tinggi dan kaum muda lainnya di Beijing pada 11 Mei dan menyampaikan pidato.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa konferensi yang diprioritaskan ini biasa diadakan pada Mei atau Juni setiap tahun, tetapi pertemuan tahun ini diadakan lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, pejabat tinggi yang hadir dalam pertemuan tersebut pada tahun-tahun sebelumnya adalah anggota Biro Politik Komite Sentral PKT, seperti Sun Chunlan dan Hu Chunhua, namun tahun ini adalah Ding Xuexiang yang menjabat sebagai anggota Komite Tetap Komite Politik. Biro Komite Pusat PKT.

Ding Xuexiang mengatakan dalam pertemuan itu bahwa kebijakan prioritas ketenagakerjaan harus dilaksanakan sepenuhnya, dan kebijakan serta langkah-langkah yang relevan untuk menstabilkan ketenagakerjaan harus segera dilaksanakan untuk memastikan jumlah lulusan perguruan tinggi yang direkrut oleh badan usaha milik pemerintah pusat dan badan usaha milik negara tidak berkurang dari jumlah tahun lalu. Selain itu, “membimbing lulusan perguruan tinggi untuk bekerja di masyarakat kota-kota kabupaten dan pedesaan.”

Komentator urusan terkini Yue Shan mengatakan kepada NTDTV pada 12 Mei bahwa media resmi PKT menekankan bahwa pejabat yang menghadiri pertemuan tersebut adalah yang tertinggi, seolah-olah untuk menunjukkan bahwa pemerintah pusat menaruh perhatian yang lebih terhadap kondisi lapangan kerja. Namun hal ini justru menunjukkan bahwa masalah pengangguran, terutama masalah ketenagakerjaan mahasiswa lulusan baru yang terakumulasi selama ini, telah menjadi bom waktu yang membahayakan stabilitas rezim hingga menimbulkan kepanikan di Zhongnanhai. Karena PKT paling takut terhadap penentangan dari kaum muda terpelajar, revolusi kertas putih yang menyerukan agar Xi Jinping mundur adalah contoh yang terjadi belum lama ini.

Yue Shan berpendapat bahwa tidak ada gunanya walau yang berbicara itu Xi Jinping. Xi Jinping bahkan mengatakan bahwa anak-anak muda harus berinisiatif untuk menghadapi sendiri kesulitan, belajar mengatasi kesulitan sendiri, yang sama saja mengatakan bahwa semua orang harus mau menderita, tetapi masalahnya adalah para elit PKT justru sedang menikmatinya. Apakah orang mau menerimanya ? Perekonomian tidak berjalan dengan baik, tidak ada obat untuk mengatasi penyakit sistemik, baik isu pengangguran atau lapangan kerja itu tidak dapat diatasi hanya melalui beberapa tindakan seperti itu. PKT sedang berjalan menuju keruntuhannya.

Ekonomi Tiongkok mengalami kerusakan parah selama 3 tahun mempraktikkan kebijakan Nol Kasus ketat dalam mencegah penyebaran epidemi. Banyak perusahaan terpaksa memotong gaji, mem-PHK karyawan, menghentikan operasi, bahkan bangkrut. Pada saat yang sama, masalah lapangan kerja di Tiongkok menjadi semakin serius, dan semakin banyak pemuda yang menganggur.

Menurut data resmi yang dirilis pada April tahun ini, bahwa tingkat pengangguran kaum muda masih meningkat. Pada Maret, tingkat pengangguran kaum muda berusia 16 hingga 24 tahun mencapai 19,6%, meningkat 1,5 poin persentase dari bulan sebelumnya. Jumlah lulusan perguruan tinggi secara nasional pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 11,58 juta.

Baru-baru ini, Xi Jinping menyerukan agar anak-anak muda Tiongkok berinisiatif memasuki kesulitan, belajar menderita dan mencoba mengatasi kesulitan sendiri. Hal ini menimbulkan pertanyaan dunia luar.

Pada 3 Mei, media Partai Komunis Tiongkok “Xinhua” menerbitkan surat balasan Xi Jinping kepada para mahasiswa Akademi Sains dan Teknologi Universitas Pertanian Tiongkok yang ditulis pada 1 Mei. Xi menyebutkan : “Kalian mengatakan dalam surat bahwa kaum muda baru benar-benar memahami apa artinya ‘mencari kebenaran dari fakta’ dan bagaimana berhubungan dengan massa setelah menjalani seruan kami agar ‘berinisiatif memasuki kesulitan, belajar menderita dan mencoba mengatasi kesulitan sendiri’ dengan pergi jauh ke pedesaan Tiongkok, Itu poin yang bagus”.

“Pemuda Tiongkok di era baru harus memiliki semangat tersebut,” tambahnya.

Dalam hal ini, Wen Zhao, seorang pakar masalah Tiongkok dalam program “Wen Zhao Official” mengatakan bahwa akhirnya Xi Jinping terpaksa tampil untuk menyerukan kepada kaum muda agar bersedia mengikuti Gerakan Turun ke Pedesaan, dan meminta para siswa untuk “memberikan kontribusi” terhadap revitalisasi pedesaan. Dari sana kita dapat menduga arah mana kebijakan PKT di kemudian hari.

Wu Jianzhong, sekretaris jenderal Taiwan Strategies Advancement Society mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa selain Xi Jinping, seluruh Tiongkok dan seluruh dunia tahu bahwa ekonomi Tiongkok telah merosot secara signifikan. Tiongkok telah mengalami kemunduran serius dalam transformasi teknologi dan industri. Solusi yang diusulkan ternyata adalah menyerukan agar pemuda turun ke pedesaan.

Wu Jianzhong percaya bahwa jika petani diusir kembali ke desa mereka, tidak akan ada lagi  masalah “pengangguran” yang muncul. Rencana untuk merevitalisasi pedesaan, mempercantik pedesaan yang kedengarannya indah, tetapi kenyataannya PKT menggunakannya untuk mendistorsi dan melenyapkan isu pengangguran. Terlepas dari Beijing menggalakan pengelolaan terhadap pertanian, menggerakkan pemuda agar turun ke pedesaan, semua itu mencerminkan bahwa rezim Xi Jinping sedang kelabakan untuk mengatasi isu pengangguran yang berpotensi mengancam kekuasaan.

Chen Pokong, seorang penulis Tiongkok yang tinggal di Amerika Serikat mengatakan dalam program “Chen Pokong Membahas Isu Dunia” bahwa Revolusi Kertas Putih yang terjadi pada akhir tahun lalu, telah membuat rezim ketakutan, saat itu para pemuda menyerukan agar Partai Komunis Tiongkok mundur. Dan, surat balasan Xi Jinping kepada pemuda itu sudah dengan jelas menunjukkan bahwa ia ingin menghendaki para pemuda generasi ini bisa pergi ke pedesaan. Ini adalah sinyal yang sangat tidak menyenangkan bagi seluruh pemuda Tiongkok. (sin)