Diduga Xi Jinping Mengetahui Gelombang Kedua Epidemi Sudah Mulai Melanda Tiongkok

oleh Wang Yanqiao dan Luo Ya

Zhong Nanshan, seorang ahli medis yang melayani Zhongnanhai menyatakan secara terbuka bahwa puncak dari gelombang kedua epidemi akan muncul pada Juni tahun ini, yang berpotensi menginfeksi sebanyak 65 juta orang warga setiap minggunya ! Sebelum ini kita dapat melihat Xi Jinping mengenakan masker saat melakukan setiap kunjungan. Lantaran demikian, publik berspekulasi bahwa pejabat tingkat tinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) mungkin sudah mengetahui situasi epidemi yang sebenarnya.

Pada 22 Mei siang, pakar Zhong Nanshan mengklaim bahwa puncak gelombang kedua epidemi COVID-19 pada tahun 2023 bakal terjadi pada akhir bulan Juni tahun ini, dengan sekitar 65 juta orang yang dapat terinfeksi setiap minggunya. 

Zhong Nanshan menyebutkan bahwa karena infeksi sulit dicegah, satu orang yang terinfeksi virus Omicron dapat menginfeksi lebih dari 30 orang lainnya, jadi strategi pencegahan dan pengendalian epidemi Tiongkok perlu disesuaikan dari pencegahan infeksi di masa lalu menjadi pencegahan penyakit parah sekarang. Kabar tersebut sempat menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, beberapa pihak mengungkapkan kekhawatiran yang cukup tinggi mengingat semua murid sekolah dasar dan menengah akan menghadapi ujian naik kelas pada akhir Juni.

Yao Ru’en, Kepala Dokter dari Departemen Diagnosis Genetik dan Molekuler di Shanghai Children’s Medical Center mengatakan : “Bagi keluarga yang baru saja selesai melayani anggotanya yang positif terinfeksi ulang, saya yakin teman-teman yang berada di mana saja sudah dapat merasakan kembali menghangatnya penularan virus COVID-19 yang terjadi sejak April dan Mei ini. Seperti yang disampaikan oleh Zhong Nanshan bahwa yang terjadi saat ini hanya sebuah puncak infeksi kecil. Saya juga sudah mengomunikasikannya dengan rekan-rekan saya di garis depan klinik demam, dan mereka mengatakan, bahwa jumlah pasien yang mengunjungi dokter karena COVID-19 sejak awal bulan Mei ini memang jumlahnya cukup meningkat.

Pada 10 Mei, Xi Jinping (paling kanan) menginspeksi Kawasan Baru Xiongan, didampingi oleh Li Qiang (ketiga dari kanan). (video screenshot)

Ketika Xi Jinping mengunjungi Area Baru Xiongan di Provinsi Hebei pada 10 Mei dan mengunjungi Museum Yuncheng di Shanxi pada 16 Mei, terlihat bahwa semua pejabat memakai masker. Selama KTT Asia Tengah yang diadakan di Xi’an pada 18 hingga 19 Mei, para pelayan dan tamu asing juga semuanya mengenakan masker. Karena itu, publik menduga bahwa pejabat tinggi mungkin sudah mengetahui lebih dahulu tentang seriusnya situasi epidemi yang akan terjadi, sehingga mereka sangat memperhatikan perlindungan diri.

Seorang warga Shanghai bermarga Zhao membenarkan bahwa situasi epidemi di Beijing saat ini pasti lebih serius, karena beberapa warga Shanghai yang pergi ke Beijing untuk menyampaikan petisi terkait dengan mempertahankan hak, pulang kembali ke Shanghai dengan kondisi semuanya positif terinfeksi COVID-19.

Mr. Zhao menuturkan : “Beberapa orang yang bersama kami semuanya memiliki gejala COVID-19 baik berat mau pun ringan. Gejalanya itu berupa sakit tenggorokan seperti ditusuk benda tajam, demam, minum obat di tempat tidur. Anggota keluarga saya bahkan juga ikut tertular. Sekarang epidemi memang sudah mulai memuncak. Beijing pasti serius. Coba lihat saja saat Xi Jinping melakukan kunjungan, dia selalu memakai masker. Artinya epidemi sudah mulai menyerang lagi. Jika tidak demikian dia tidak akan memakai masker”.

Pada saat yang sama, di berbagai platform sosial di Tiongkok, banyak netizen juga melaporkan bahwa mereka atau orang di sekitar mereka positif terinfeksi ulang. Pernyataan ahli medis buat Zhongnanhai juga mengungkapkan bahwa pihak berwenang beberapa waktu lalu sudah mengetahui situasi ini.

Zhang Wenhong, pakar pencegahan epidemi terkenal dari Shanghai mengatakan : “Sebenarnya kami sudah memperkirakan bahwa infeksi ulang dan gelombang kedua epidemi bisa terjadi pada tahun ini”.

Pada 22 Mei Zhong Nanshan menyebutkan, berdasarkan analisis melalui berbagai materi kami sudah dapat menyimpulkan bahwa puncak kecil infeksi bisa terjadi pada akhir bulan April dan awal bulan Mei tahun ini”.

Wang Zhansheng, Wakil Kepala Dokter dari Departemen Kardiologi, Rumah Sakit Rakyat Keempat Kota Shenyang mengatakan : “Pada akhir  April dan awal  Mei tahun ini, telah muncul puncak kecil infeksi putaran kedua, yang jumlah kasusnya mencapai sekitar 40 juta per minggu. Tetapi puncak sebenarnya dari gelombang kedua epidemi ini belum tiba. Kita perkirakan itu akan terjadi pada akhir  Juni tahun ini, yang jumlah kasusnya bisa mencapai sekitar 65 juta per minggu. Saat ini, jenis virus korona baru di Tiongkok masih didominasi oleh XBB, yang proporsinya telah meningkat menjadi 83,6%. Sudah jauh melampaui virus influenza.” (sin)