Kondisi Retak dan Ambles Tanah Komunitas di Tianjin, Tiongkok Memburuk, Warga Penghuni Panik

 oleh Zhu Ying

Setelah muncul tanah retak di Komplek Pemukiman “Fengjin” di Balitai, Kota Tianjin, Tiongkok sekitar 3.000 orang warga penghuni apartemen di sana buru-buru dievakuasi dalam semalam. Dalam beberapa hari berikutnya, retakan dan amblesan baru di dalam komplek terus bermunculan sehingga meresahkan warga penghuni. Beberapa hari lalu, mereka bersama-sama kembali ke komplek untuk mengambil barang yang dibutuhkan dan menyelamatkan barang berharga.

Celah tanah retak di Balitai, Distrik Jinnan, Kota Tianjin pertama kali muncul pada 31 Mei malam. Menurut laporan beberapa media Tiongkok bahwa kejadian tanah jalanan terangkat dan retak mulai muncul pada 31 Mei sekitar pukul 18:20, kemudian orang menemukan bahwa ada juga retakan di halaman rumput dan trotoar di Komplek Pemukiman “Fengjin”. serta retakan di dinding beberapa tempat parkir bawah tanah.

Retakan tanah. (video screenshot)

Karena retakan terus meluas sampai ke bagian bawah bangunan apartemen, petugas komplek pada malam itu dan keesokan harinya buru-buru mengevakuasi hampir 3.000 orang penghuni yang tinggal di lebih dari belasan gedung apartemen dalam komplek i komunitas tersebut. Sejak saat itu, setiap hari ada warga yang datang untuk memeriksa perkembangan retakan, dan menemukan bahwa retakan baru terus bermunculan, dan adanya tanah yang ambles.

Menurut berita yang disampaikan oleh akun “Jinnan Fabu” di Weibo pada 2 Juni, bahwa hingga 1 Juni malam, 3 gedung apartemen yakni No.37, 38, dan 39 di Komplek Pemukiman “Fengjin” itu yang paling banyak mengalami keretakan dan amblesnya tanah.

Namun, pada 3 Juni siang, ketika seorang reporter dari “Qilu Evening News” mengunjungi komplek hunian tersebut, ia menemukan retakan yang relatif lebar di jalanan yang berada di sisi timur Gedung No. 46, serta amblesan yang cukup signifikan pada permukaan jalannya.

Menurut penghuni komplek bermarga Sun, bahwa penurunan permukaan jalan sekitar 30 sampai 40 cm dan retakan di sini baru muncul pada 2 Juni sore hari. Dengan rasa cemas ia mengatakan : “Apa yang terjadi di bawah tanah ini ? Saya jadi ragu apakah bangunan ini masih layak untuk hunian ?”

Jalan retak dan ambles. (video screenshot)

Saat ini, badan bangunan Gedung No. 39 dan bangunan berwarna merah yang ada di sisi timur komplek sudah terlihat miring.

Saat penghuni komplek “Fengjin” buru-buru dievakuasi pada 31 Mei malam, kebanyakan dari mereka hanya membawa beberapa barang bawaan yang sederhana. Setelah dua hari observasi, warga merasa situasinya serius, dan menduga tidak mungkin bisa kembali dalam jangka pendek, sehingga mereka meminta kepada sekuriti komplek untuk diizinkan mengambil barang-barang keperluan lainnya.

Menurut laporan berita Haibao Xinwen, pada 3 Juni sore hari, penghuni apartemen No. 37, 38, 39, dan 42 diizinkan masuk ke rumah mereka untuk mengumpulkan barang berharga dan kebutuhan sehari-hari.

Sore itu, suhu tertinggi di Distrik Jinnan di Tianjin berada di atas 30°C. Banyak penghuni Komplek Pemukiman “Fengjin” membawa keluar perabotan dan barang-barang mereka di bawah terik matahari. Jalan di lantai bawah penuh dengan mobil yang sedang menunggu. Bahkan ada pula truk besar.

Sebagian besar penghuni apartemen ini untuk sementara waktu tinggal di hotel sekitar, dan dalam beberapa hari terakhir sudah berulang kali mondar mandir untuk mengambil barang-barang mereka. Selain barang kebutuhan sehari-hari, beberapa penghuni bahkan memindahkan AC, TV berwarna, dispenser, lemari, sofa, peralatan serta furnitur besar lainnya. Karena lift di gedung tidak dapat digunakan, tentu merepotkan para penghuni yang tinggal di lantai atas untuk menurunkan barang. Tetapi mereka juga tidak kehilangan akal, beberapa penghuni menggunakan tali yang disambung untuk menurunkan barang-barang mereka dari jendela, yang kemudian diterima oleh orang atau mungkin kerabatnya di lantai dasar.