Xi Jinping Menemui Blinken Berharap Mewujudkan Konsensus Bali yang Dibuat Bersama Biden 

 oleh Xu Jian

Presiden Tiongkok Xi Jinping menemui Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (19 Juni) yang sedang mengunjungi Tiongkok. Dunia luar berpendapat bahwa ini adalah pertemuan terpenting dari kunjungan Blinken ke Tiongkok kali ini, dan penampilan sikap Xi Jinping juga dianggap sebagai indikator apakah PKT berniat memperbaiki hubungannya dengan Amerika Serikat atau tidak.

Menurut laporan media pemerintah Tiongkok, bahwa pertemuan itu berlangsung di Balai Agung Rakyat Beijing.

Xi Jinping berharap kedua belah pihak mewujudkan Konsensus Bali 

Dalam pertemuan tersebut, Xi Jinping mengatakan bahwa Blinken baru saja melakukan pertemuan yang “tulus dan mendalam” bersama Wang Yi dan Qin Gang.

Xi Jinping mengatakan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk bersama-sama mewujudkan “konsensus yang dicapai selama pertemuan saya dengan Presiden Biden di Bali”. Selain itu, dia berharap kunjungan Blinken ke Tiongkok dapat “memainkan peran yang lebih positif” dalam menstabilkan hubungan AS – Tiongkok.

Blinken adalah menteri luar negeri AS pertama yang mengunjungi Beijing dalam lima tahun terakhir. Kunjungannya kali ini diyakini sebagai upaya untuk menstabilkan hubungan kedua negara yang belakangan ini perkembangannya cukup mengkhawatirkan. Selain itu membangun saluran komunikasi untuk mencegah kesalahpahaman dan salah penilaian, membela kepentingan dan nilai-nilai AS, dan bekerja sama untuk menangani tantangan global.

Wang Huiyao, pendiri Center for China and Globalization, mengatakan kepada Bloomberg bahwa kunjungan Blinken akan menjadi katalis untuk lebih banyak interaksi antara kedua negara. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Sabtu bahwa dirinya berharap untuk bertemu lagi dengan Xi Jinping dalam beberapa bulan ke depan.

Wang Huiyao juga menambahkan : “Blinken meletakkan dasar untuk interaksi di masa depan antara semua tingkat pemerintahan, bisnis, akademisi, dan lembaga penelitian”, dan “dia membawa periode stabilitas dan setidaknya meredakan ketegangan di paruh kedua tahun ini”.

AS baru merilis pengumuman satu jam sebelum pertemuan Blinken dengan Xi Jinping

Amerika Serikat baru merilis pengumuman terkait pertemuan Blinken dengan Xi Jinping 1 jam sebelum pertemuan penting yang oleh masyarakat internasional dianggap sebagai indikator kunci untuk mengukur apakah rezim Beijing bersedia atau tidak membangun kembali hubungannya dengan AS.

Menurut rencana perjalanan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri AS, Blinken bertemu dengan Wang Yi pada hari Senin pagi, lalu menghadiri acara ramah tamah dengan komunitas bisnis dan diplomat AS yang ditempatkan di Tiongkok pada sore hari, kemudian mengadakan konferensi pers sebelum akhir perjalanan pada malam harinya. Setelah itu Blinken terbang ke London, Inggris. Sesungguhnya tidak ada rencana untuk mengadakan pertemuan dengan Xi Jinping dalam kunjungan kali ini. Media internasional ramai membicarakan soal apakah Blinken berkesempatan untuk bertemu dengan Xi Jinping.

Blinken telah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Qin Gang dan Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Wang Yi, dan pembicaraan mereka masih menunjukkan banyak perbedaan. Wang Yi menyalahkan “persepsi salah” yang dibuat Washington terhadap Beijing sebagai “akar penyebab” dari penurunan hubungan bilateral, dan meminta Amerika Serikat untuk memilih antara “dialog atau konfrontasi, kerja sama atau konflik”.

Wang Yi dan Qin Gang juga menegaskan kembali bahwa Taiwan adalah “kepentingan inti” Tiongkok, karena itu Beijing “tidak bersedia untuk kompromi atau mundur”.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataannya menyebutkan, bahwa selama pertemuan tersebut, Blinken menekankan perlunya setiap negara perlu mengelola kompetisi sehat mereka secara bertanggung jawab melalui saluran komunikasi terbuka untuk memastikan bahwa kompetisi tidak berubah menjadi konflik.

AS dan Tiongkok semakin berselisih dalam berbagai masalah, mulai dari hubungan dekat Beijing dengan Moskow hingga pembatasan AS atas penjualan teknologi canggih, isu pencurian teknologi, kantor polisi Tiongkok di luar negeri, dan hubungan lintas Selat Taiwan.

Awal tahun ini, balon mata-mata Tiongkok yang memasuki wilayah udara AS untuk mengintai kegiatan di situs militer AS yang sensitif sehingga akhirnya harus ditembak jatuh oleh jet tempur AS, menjadikan hubungan antara kedua negara jatuh ke titik terendah. Karena itu Blinken terpaksa membatalkan kunjungan yang direncanakan ke Beijing pada bulan Februari tahun ini. (sin)