PBB Mengutuk Rusia Melakukan Serangan Rudal ke Situs Budaya Dunia di Odessa, Ukraina

NTD

Setelah Rusia menarik diri dari perjanjian yang mengizinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dari Laut Hitam, Rusia meluncurkan gelombang serangan terbaru ke Odessa, salah satu pelabuhan terpenting Ukraina pada 23 Juli. Serangan itu menewaskan sedikitnya 2 orang dan merusak banyak situs budaya. UNESCO mengutuknya serangan Rusia yang “tidak tahu malu”.

UNESCO telah menetapkan Katedral Transfigurasi di pusat kota Odessa sebagai Situs Warisan Dunia untuk melindunginya dari kerusakan akibat perang di tengah ancaman invasi Rusia ke Ukraina.

Katedral Transfigurasi dibangun pada tahun 1794 dan selesai pada tahun 1809, tetapi dihancurkan pada tahun 1936 di bawah kekuasaan pemimpin Soviet Joseph Stalin. Lalu dibangun kembali pada tahun 1990-an setelah runtuhnya Uni Soviet dan Ukraina menjadi negara merdeka.

CNN dan The Guardian melaporkan bahwa serangan rudal Rusia merusak parah Katedral Transfigurasi yang bersejarah, memicu kemarahan publik.

“Sangat terkejut dengan serangan tidak tahu malu oleh pasukan Rusia, UNESCO mengutuk keras Rusia yang menghancurkan situs budaya di pusat kota Odessa, di mana ‘Pusat Sejarah Odessa’ yang tercantum dalam Daftar Warisan Dunia terletak di sini”, kata UNESCO yang berbasis di Paris dalam sebuah pernyataan. Demikian Agence France-Presse melaporkan.

Sekretaris Jenderal Unesco Audrey Azoulay mengatakan bahwa penyerangan Rusia ini menandai “peningkatan kekerasan terhadap warisan budaya Ukraina”.

Rekaman video menunjukkan bagian dalam dari katedral dipenuhi dengan puing-puing. Pejabat Ukraina mengatakan, patung santo pelindung Odessa telah ditemukan ada dalam tumpukan puing-puing.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk serangan Rusia dan bersumpah akan membalas dendam.

“Pemboman rudal terhadap kota, bangunan, katedral yang damai… Rusia yang jahat hanya mencari-cari alasan. Seperti yang sudah-sudah, kekuatan yang jahat ini akan gagal dan kami pasti akan membalas dendam untuk Odessa, melawan teroris Rusia. Untuk itu mereka harus membayarnya dengan harga mahal”, kata Zelensky.

“Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang membantu kami, dan kepada semua orang yang bersama Odessa dalam pikiran dan emosi. Kami akan melewati situasi sulit ini. Kami akan memulihkan perdamaian. Untuk melakukan hal ini, kami harus mengalahkan Rusia yang jahat”.

“Rusia telah menghancurkan ratusan situs budaya dalam upaya untuk menghancurkan Ukraina”, cuit Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. (sin)