Dokter Mengingatkan Masyarakat Tiongkok untuk Bersiap Hadapi Datangnya Wabah Usai Bencana Banjir

oleh Wang Yanqiao

Banyak wilayah di Tiongkok telah dilanda bencana banjir selain karena tingginya curah hujan, juga akibat instruksi untuk mengamankan Beijing dan Distrik Baru Xiongan dari banjir. Banyak dokter yang mengingatkan bahwa beberapa masalah kesehatan sudah saatnya menjadi perhatian masyarakat setelah bencana banjir mulai surut.

Li Weixin, Wakil Kepala Dokter Departemen Bedah Saraf Rumah Sakit Shaanxi Tangdu mengatakan : “Hujan lebat yang terus mengguyur Beijing, Provinsi Hebei dan tempat lainnya baru-baru ini sehingga terjadi banjir, kini perlu menjadi perhatian kita gangguan kesehatan yang bakal timbul usai bencana banjir, yakni diare dan disentri yang merupakan penyakit pada saluran pencernaan kita. Karena dalam hal ini Banyak bahan makanan berpotensi terkontaminasi oleh bakteri akibat banjir dan mengganggu kesehatan kita”.

Baru-baru ini, bencana banjir yang disebabkan oleh hujan lebat dan pembuangan air banjir untuk mengamankan Beijing dan Distrik Baru Xiongan telah menyebabkan banyak tempat di Tiongkok mengalami banjir besar. 

Sejumlah dokter mengingatkan bahwa musim panas itu sendiri adalah musim penyakit saluran pencernaan, sehingga mencegah penyakit-penyakit seperti radang usus, disentri basiler, tifus. demam dan sebagainya menjadi sangat penting.

Ma Yun, Kepala Dokter dari Departemen Pediatri di Rumah Sakit Anak Beijing mengatakan : “Kita harus melakukan empat hal Tidak : Pertama, yaitu tidak minum air yang belum dimasak. Minumlah air biasa, air kemasan, jika dimungkinkan. Kedua, tidak mengkonsumsi makanan dan sayuran yang terkena air banjir. Ketiga, Tidak makan semua jenis unggas dan produk air yang mati karena sakit atau tenggelam. Keempat, Tidak mengkonsumsi sayuran dingin (salad). Semua makanan harus dimasak dengan matang sebelum dikonsumsi, peralatan masak harus dibersihkan sebelum digunakan, dan peralatan makanan bayi harus dibersihkan dan didesinfeksi sebelum digunakan”.

Xin Mingwei, Kepala Dokter dari Departemen Pengobatan Tradisional Tiongkok Rumah Sakit Obstetri dan Ginekologi Beijing mengatakan : “Sanitasi lingkungan harus diperkuat. Setelah hujan lebat, jumlah nyamuk, tikus, dan organisme berbahaya lainnya umumnya akan banyak, patogen yang mereka bawa dapat mencemari makanan dan sumber air, yang akan menyebabkan penyakit. Jadi kita perlu melakukan pengendalian lalat dan hewan pengerat, mencegah serangga, hama, dan hewan lain mendekati dapur dan makanan”.

Pada saat yang sama, epidemi COVID-19 masih terus menyebar di Tiongkok, banyak warga sipil yang mengatakan bahwa kasus “3 kali positif” sangat serius. Bahkan ada yang mengungkapkan bahwa jumlah kasus “positif ulang” di wilayah Shanghai akhir-akhir ini terus bertambah.

Seorang warga Shanghai mengatakan : “Apakah teman-teman yang pergi berlibur musim panas kembali ke rumah justru menjadi ‘positif’ ? Sehari sebelumnya di lingkungan teman saya melihat postingan yang berbunyi ‘libur kerja 2 hari untuk menjauhkan diri dari keramaian kota’. tetapi 2 hari kemudian, malahan ‘positif COVID-19’. Begitu pula saya bersama keluarga pergi tamasya, selama 4 hari itu kami semua demam. Sehingga sisa perjalanan menjadi tidak berarti. 3 dari 6 orang yang pergi tamasya positif COVID-19. Tampaknya seluruh penumpang pesawat terbang yang mengangkut kita pulang ke Shanghai terancam positif COVID-19. Saat menjelang landing, bahkan penumpang yang duduk dibelakang saya muntah-muntah. Bagaimana dengan orang yang ada di kantor ? Kata teman si anu dan si anu sudah tiada. Si anu sudah mulai bersing-bersing, dan mulai minum rebusan akar nila. Setelah kita tanya lebih jauh, terungkap banyak orang di kantor yang positif COVID-19.”

Warga Provinsi Jiangsu mengatakan : “Saat ini saya sudah ketiga kalinya dinyatakan positif COVID-19 oleh dokter. Hanya berjarak 2 bulan dari positif yang kedua. Tetapi  gejala yang saya alami sekarang relatif lebih parah. Kemarin saya demam sampai 39,3 derajat. Hari ini saya nyaris tidak dapat berbicara. Dan batuknya juga parah, napas sesak, lalu menggigil, demam, dan kemudian berkeringat dingin. Saya merasakan seluruh badan tidak nyaman. Gejala positif yang ketiga hampir sama dengan gejala positif pertama saat itu”.

Beberapa ahli medis mengingatkan bahwa menurut spekulasi siklus kekebalan, gelombang epidemi COVID-19 berikutnya di Tiongkok mungkin dapat muncul pada sekitar  November tahun ini. Hal ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat. (sin)