Kebakaran Hutan Mengerikan Hawaii Menewaskan 93 Jiwa, Mekanisme Peringatan Dini Dipertanyakan

oleh Qiu Yue dan Zhang Ruiqi

Kebakaran hutan di Maui kini menjadi kebakaran hutan paling mematikan dalam sejarah AS dalam satu abad terakhir, yang telah merenggut nyawa 93 orang.

Pembaruan jumlah korban tewas pada 12 Agustus berasal dari situs web Maui County, yang mencatat bahwa dua korban telah diidentifikasi. Hal ini terjadi setelah pembaruan sebelumnya pada hari yang sama dengan 89 kematian yang dikonfirmasi, yang melampaui kebakaran tragis sebelumnya, termasuk Camp Fire 2018 di Paradise, California, yang menewaskan 85 orang.

Jumlah kematian yang dikonfirmasi belum melampaui jumlah yang disebabkan oleh kebakaran Cloquet pada tahun 1918, di Minnesota dan Wisconsin, yang merenggut sedikitnya 453 nyawa.

Kebakaran hutan secara tiba-tiba dan sangat cepat melanda kota Lahaina di Hawaii yang terkenal, penyebaran kebakaran hutan yang cepat telah menewaskan 92 korban jiwa orang  dan jumlahnya mungkin meningkat.

Kebakaran hutan terjadi di banyak tempat di Hawaii pada awal Agustus, terutama di Maui. Pemerintah Hawaii mengatakan pada Jumat 11 Agsustus bahwa kebakaran hutan telah menghancurkan sekitar seribu rumah, lebih dari seribu orang hilang, dan 30.000 orang melarikan diri dari Maui. Pemerintah Hawaii sedang menyelidiki mengapa penduduk tidak menerima peringatan tentang kebakaran hutan.

Kapten Penjaga Pantai AS, Aja Kirksey: “Kru dari kapal setinggi 45 kaki tiba di lokasi Selasa malam dan menyelamatkan 17 orang yang selamat dari dekat Pelabuhan Lahaina yang dilaporkan dalam kondisi stabil.”

Saat ini, petugas pemadam kebakaran telah menguasai 85% kebakaran hutan Lahaina, dan dua kebakaran hutan lainnya di Maui juga telah dikendalikan 80% dan 50%.

Letnan Gubernur Hawaii Sylvia Luke berkata : “Saat ini kami sedang dalam tahap penilaian. Kami menilai kerusakan, tetapi jalan menuju pemulihan akan panjang.”

Gubernur Hawaii Josh Green  mengatakan kebakaran mungkin merupakan bencana alam terburuk dalam sejarah negara bagian itu. Menurut pejabat setempat, 80% dari kota bersejarah Lahaina  “menghilang” sebagai akibatnya. Selanjutnya membutuhkan waktu bertahun-tahun dan miliaran dolar untuk membangunnya kembali. (Hui)