PBB Kutuk Serangan Rusia di Chernihiv, Ukraina

oleh Zeng Wenxian dan Zhang Ruiqi – NTD

Pada Sabtu (19 Agustus), Rusia meluncurkan serangan rudal ke kota Chernihiv, Ukraina utara, menghantam sebuah teater di pusat kota, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 129 lainnya.

Kota Chernihiv terletak hanya beberapa puluh kilometer dari perbatasan Rusia dan Belarusia. Pada Sabtu sore, mayat-mayat korban yang tewas dalam serangan tersebut telah dikebumikan, tetapi darah masih terlihat di tempat kejadian di depan gedung bioskop Chernihiv. Seorang anak berusia enam tahun termasuk di antara tujuh orang yang tewas, sementara 129 orang terluka, termasuk 15 anak-anak dan 15 petugas polisi.

Teater Chernihiv mengalami kerusakan parah, dengan atap teater neo-klasik teater tersebut robek akibat ledakan, dan jendela serta pintu gedung apartemen dan toko-toko di dekatnya hancur.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan  orang-orang sedang dalam perjalanan menuju gereja untuk merayakan hari raya keagamaan ketika rudal menghantam alun-alun di Chernihiv. Media Ukraina juga melaporkan bahwa serangan tersebut terjadi saat acara publik di teater, yang sebagian besar dihadiri oleh para pembuat drone.

Wanita yang terluka dalam insiden tersebut: “Saya sedang bekerja. Saya sedang bekerja dan dalam sekejap terdengar ledakan dan sepotong kayu besar menghantam kepala saya. Saya bersama seorang teman dan dia hanya memeriksa saya. Jika bukan karena dia, saya pasti sudah terbunuh. Dia menarik saya keluar dan sedetik kemudian gedung itu terbakar, mimpi buruk.”

Segera setelah serangan terjadi, para pejabat kemanusiaan PBB mengutuk Rusia. Presiden Ukraina  Zelensky, yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Swedia, mengutuk serangan tersebut melalui media sosial Telegram, dengan mengatakan, “Hari Sabtu yang biasa diubah menjadi hari penderitaan dan korban oleh Rusia.” (Hui)