Ledakan Stasiun LPG Rumania Menewaskan 1 orang, Melukai 48 Orang termasuk 26 Petugas Damkar

NTD

Sebuah stasiun pengisian bahan bakar gas cair di Crevedia, dekat Bukares, ibu kota Rumania, meledak dua kali pada Sabtu 26 Agustus. Insiden tersebut menewaskan seorang dan melukai 46 orang lainnya. Pihak berwenang mengatakan kebakaran menimbulkan risiko terhadap tangki penyimpanan ketiga di lokasi dan kemungkinan terjadinya kembali ledakan. 

Setelah ledakan pertama, api menyebar ke dua tangki penyimpanan dan sebuah rumah di dekatnya, menurut unit tanggap darurat Rumania. Ledakan kedua terjadi setelah petugas pemadam kebakaran langsung memadamkan api yang dipicu oleh ledakan pertama.

Unit tanggap darurat mengatakan sebanyak 25 mobil pemadam kebakaran dikerahkan, mengevakuasi orang-orang dalam jarak 700 meter dan memblokir jalan.

Sebanyak 46 orang terluka, termasuk 26 petugas pemadam kebakaran yang terluka dalam ledakan kedua. Pejabat lain mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah.

Di antara korban luka, setidaknya delapan orang menderita luka bakar parah, kata pihak rumah sakit.

Pada 27 Agustus 2023, di desa Crevedia, Rumania, petugas pemadam kebakaran menyelamatkan lokasi kebakaran. (DANIEL MIHAILESCU/AFP melalui Getty Images)

Wakil Menteri Dalam Negeri Rumania Raed Arafat, yang bertanggung jawab atas unit tanggap darurat, mengatakan api belum padam dan terdapat tangki penyimpanan ketiga di lokasi yang berpotensi menimbulkan ledakan.

Walikota Crevedia, Florin Petre, mengatakan kepada penyiar Digi24 dalam sebuah wawancara bahwa evakuasi telah dimulai setelah setidaknya satu rumah  terbakar. Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 3.000 orang.

Selain delapan orang yang terluka dalam ledakan pertama, dua orang yang bekerja di lokasi kebakaran juga hilang, kata Florin Patras.

Penyebab ledakan belum diketahui. Kementerian Dalam Negeri membentuk tim krisis yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu.

 “Saya sangat sedih dengan jatuhnya korban jiwa akibat ledakan di Crevedia,” tulis Cholaku di Facebook, menyebutnya sebagai “tragedi.”

“Penyelidikan harus segera dilakukan untuk melihat apakah ada pelanggaran. Saya meminta pihak berwenang segera mengambil tindakan terhadap korban luka agar tragedi seperti itu tidak terulang kembali,” imbuhnya. (Hui)