Pasukan Ukraina Maju ke Garis Depan, Rusia Menyebut Prigozhin Mungkin Dibunuh

oleh Liang Dong dan Chen Li dari NTD

Minggu ini, situasi perang meningkat dengan serangan udara berskala besar di wilayah Rusia dan Ukraina. Tentara Ukraina bergerak maju lebih jauh ke selatan dan kedua belah pihak mulai bertempur di posisi Rusia. Prigozhin, mantan kepala Grup Wagner telah dimakamkan. Untuk pertama kalinya, Kremlin angkat bicara mengatakan bahwa Prigozhin mungkin sengaja dibunuh.

Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan pada 28 Agustus bahwa setelah pertempuran yang berkepanjangan, tentara Ukraina berhasil merebut kembali pemukiman Robotyne, Selatan Zaporizhzhia dan secara strategis penting untuk memajukan garis depan ke selatan serta merebut kembali Krimea.

“Di sana, tentara kami menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Rusia. Ini adalah pertempuran yang sangat brutal antara dua pihak yang bersaing, tetapi tentara Ukraina secara bertahap maju, sementara musuh tidak maju,” kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar.

Kementerian Pertahanan Ukraina sebelumnya menyatakan bahwa tentara Ukraina telah merebut kembali wilayah seluas 44 kilometer persegi di sisi selatan. Jika kemudian maju 10 hingga 15 kilometer lagi dari Robotyne, jalur transportasi timur-barat Rusia dapat diblokir dengan senjata, memutus pasokan tentara Rusia dan tentara Rusia dapat dikalahkan tanpa perlawanan.

Staf Umum Ukraina mengatakan kemarin lusa bahwa perang Rusia-Ukraina telah memasuki hari ke-555 dengan lebih dari 260.000 orang Rusia terbunuh dalam pertempuran dan tentara Ukraina berhasil menghancurkan lebih dari 4.000 kendaraan tempur Rusia dan lebih dari 8.000 kendaraan lapis baja, ratusan pesawat tempur dan lebih dari 4.000 drone. Pihak Rusia belum menanggapi hal ini.

Pada 30 Agustus, situasi perang meningkat secara dramatis ketika serangan udara berskala besar terjadi secara bersamaan di wilayah Rusia dan Ukraina.

Pada hari itu, enam wilayah di Rusia dihantam oleh drone secara bersamaan yang merupakan serangan drone terbesar di wilayah Rusia dalam 18 bulan sejak perang Rusia-Ukraina meletus.

Sebuah lapangan terbang di wilayah Pskov di Rusia barat diserang, empat pesawat angkut berat Ilyushin-76 rusak tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

Pada hari yang sama, Rusia melancarkan serangan udara terbesarnya di ibu kota Ukraina, Kiev,  menewaskan sedikitnya dua orang.

Rekaman video menunjukkan bola api berwarna jingga yang menyilaukan  jatuh ke arah kota dan diiringi ledakan, pemandangannya sungguh mengerikan. Pejabat Ukraina mengatakan puing-puing rudal yang jatuh berserakan di gedung, taman dan taman bermain sekolah.

Pada 1 September, militer Ukraina terus menerobos garis pertahanan Rusia ke tenggara dan pasukan terjun payung Ukraina bertempur di posisi Rusia dekat desa Verbove.

Garis pertahanan yang terdiri dari ladang ranjau, parit, dan rintangan antitank ini merupakan sistem yang sangat besar dengan perlindungan artileri dan begitu ditembus, maka akan sangat penting untuk maju ke Laut Azov dan merebut kembali Krimea.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan Rusia pada hari yang sama mengklaim bahwa tentara Rusia menghancurkan 281 drone Ukraina pada minggu lalu, 29 di antaranya berada di atas wilayah barat Rusia.

Korea Selatan pada 29 Agustus mengindikasikan bahwa mereka akan memberikan bantuan keuangan kepada Ukraina sekitar US$394 juta tahun depan, delapan kali lebih banyak dari tahun ini.

Amerika Serikat juga mengumumkan pada hari yang sama bahwa mereka akan kembali memberikan bantuan militer sebesar US$250 juta kepada Ukraina. Bantuan ini termasuk rudal pertahanan udara dan amunisi artileri.

Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh berkata : “Pemerintahan Biden telah mengumumkan bahwa untuk ke-45 kalinya sejak Agustus 2021, mereka menyediakan peralatan untuk Ukraina dari inventaris Departemen Pertahanan.”

AS dan sekutunya dikatakan sedang menyelesaikan program bantuan jangka panjang Ukraina untuk memastikan keberhasilan serangan balasan Ukraina.

Pada 29 Agustus, Prigozhin, bos Grup Wagner, dikuburkan di pemakaman yang dikelilingi pepohonan di pinggiran kota St Petersburg.

Media lokal melaporkan bahwa hanya 20 hingga 30 anggota keluarga dan teman Prigozhin yang menghadiri pemakaman, yang hanya berlangsung sekitar 40 menit, menurut seorang pekerja pemakaman. Putin tidak hadir.

Sejumlah besar polisi dan petugas Garda Nasional Rusia berkumpul di sekitar pemakaman, mencegah orang luar dan media mendekat.

Tentara Wagner, yang dipimpin oleh Prigozhin, memainkan peran penting dalam tahap awal invasi Rusia ke Ukraina. Prigozhin juga membombardir hirarki militer Rusia karena ketidakpuasannya terhadap perang.

 Prigozhin akhirnya terbunuh dalam kecelakaan pesawat yang tidak diketahui penyebabnya, dan 10 orang di dalamnya tewas. Kudeta setengah hati yang dilakukan Prigozhin pada bulan Juni lalu diyakini sebagai penyebab kematiannya.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karin Jean-Pierre: “Kita semua tahu bahwa Kremlin memiliki sejarah panjang dalam membunuh lawan-lawannya. Ini adalah sejarah Kremlin.”

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba: ” Mr Prigozhin, yang memiliki konflik dengan Putin, dan kemudian berhasil bernegosiasi dengan Putin, menyelesaikan konflik, dan menerima jaminan keamanan dan kemudian Putin membunuhnya.”

Sehari setelah penguburan Prigozhin, Kremlin mengalah untuk pertama kalinya dan menyatakan bahwa Prigozhin mungkin sengaja dibunuh.

Juru bicara Kremlin Peskov berkata, “Tentu saja ada beberapa skenario yang mungkin terjadi. Salah satunya, seperti yang bisa Anda bayangkan apa yang sedang kita bicarakan, adalah pembunuhan yang disengaja.”

Namun, pernyataan itu juga berarti Kremlin akan segera “menetapkan” tersangka atas kematian Prigozhin dalam waktu dekat.  (Hui)