Miliarder Menyumbangkan Seluruh Kekayaannya Setelah 38 Tahun Melakukan Sumbangan Secara Rahasia

EtIndonesia. Pada tahun 1982, seorang miliarder mendirikan yayasan filantropi yang memiliki tujuan tunggal, yaitu memberikan sumbangan secara diam-diam.

38 tahun kemudian, miliarder itu memberikan seluruh kekayaannya. Dia melakukannya pada usia 89 tahun.

Chuck Feeney, pahlawan yang kita semua butuhkan, menghasilkan uang dari bisnis belanja bebas bea, yang membantunya mendapatkan kekayaan 8 miliar dollar sepanjang hidupnya.

Feeney, seorang Irlandia-Amerika, dikenal karena kesederhanaan dan kerendahan hatinya dan hal terbaik tentang dia adalah bahwa meskipun begitu kaya, dia tidak memiliki mobil.

Dia menyewa apartemen kecil, dia terbang dengan kelas ekonomi, dan hanya memiliki 1 pasang sepatu.

Feeney, salah satu pendiri Duty-Free Shoppers Group, berhasil menyembunyikan aktivitas amalnya dari publik selama 15 tahun berturut-turut sampai identitasnya terungkap ke publik pada tahun 1997. Dia menjual sebagian sahamnya pada saat itu.

Antara 2005 hingga 2007, Feeney bekerja sama dengan Conor O’Cleary, seorang jurnalis, untuk menulis biografinya saat mereka mempromosikan “Giving While Living”.

Pada tahun 2007, Bertie Ahern, mantan Perdana Menteri Irlandia, meluncurkan buku tersebut di Trinity College di Dublin.

Feeney akhirnya menyelesaikan misi empat dasawarsa pada 14 September 2020, menandatangani dokumen untuk membubarkan Atlantic Philanthropies – yayasan yang dia dirikan pada 1984 – bersama istrinya, Helga, dan menyumbangkan seluruh kekayaannya 8 miliar dollar untuk amal.

Jadi, ke mana perginya kekayaan 8 miliar dollar- nya? Nah, dia memberikan 3,7 miliar dollar untuk pendidikan, dengan salah satu sumbangan terakhirnya adalah 350 juta dollar kepada Cornell University untuk membangun kampus teknologi di Pulau Roosevelt di Kota New York. Secara total, dia memberikan hampir 1 miliar dollar kepada Cornell.

NEW YORK CITY, NY – SEPTEMBER 21: Businessman Chuck Feeney, founder of Atlantic Philanthropies, is photographed for Financial Times on September 21, 2012, in New York City. (Photo by Pascal Perich/Contour by Getty Images)

Lebih dari 870 juta dollar telah disumbangkan untuk hak asasi manusia dan tujuan perubahan sosial, di mana 62 juta dollar diberikan dalam bentuk hibah untuk menghapus hukuman mati di AS. Dia juga menyumbangkan 76 juta dollar untuk kampanye akar rumput yang mendukung jalannya Obamacare.

Tidak hanya itu, Feeney juga memberikan lebih dari 700 juta dollar sebagai sumbangan untuk berbagai masalah kesehatan di seluruh dunia – mulai dari sumbangan 176 juta dollar kepada Institut Kesehatan Otak Global di Universitas California, San Francisco, hingga hibah 270 juta dollar untuk meningkatkan kualitas masyarakat, perawatan kesehatan di Vietnam.

Dia mendesak orang kaya lainnya untuk mengalami kegembiraan dengan memberikan sebagian dari kekayaan mereka saat mereka masih hidup.

Berbicara tentang tindakan kemurahan hatinya yang luar biasa, Feeney berkata: “Kekayaan membawa tanggung jawab. Orang harus mendefinisikan diri mereka sendiri, atau merasa bertanggung jawab untuk menggunakan sebagian aset mereka untuk meningkatkan kehidupan sesama manusia, atau menciptakan masalah yang sulit diselesaikan untuk generasi mendatang.” (yn)

Sumber: allindiaroundup