Misteri yang Belum Terpecahkan  : Prediksi ‘Penjelajah Waktu Terkuat’

Fu Yao

Seorang Peramal Jepang yang terkenal Onisaburo Deguchi, dipandang sebagai “Penjelajah Waktu Terkuat” dari Jepang 

Ramalan dari “Penjelajah Dunia Lain Terkuat”

Onisaburo Deguchi dilahirkan pada 1871, meninggal dunia pada 1948 pada usia 78 tahun, menurut statistik para penggemarnya, tingkat akurasi ramalannya melebihi 95%. Di antaranya yang paling terkenal adalah ramalannya tentang meletusnya dua kali perang dunia dan penerapan teknologi tinggi modern.

Misalnya, drama di Tokyo dapat dilihat di daerah pedesaan terpencil dengan hanya satu sentuhan tombol. Yang dikatakan ini tidak perlu diragukan lagi adalah tentang televisi, namun ia mengatakannya pada 1920, sedangkan stasiun televisi pertama di Jepang, penyiar nasional NHK (Nippon Hoso Kyokai – The Japan Broadcasting Corporation) baru mulai beroperasi sekitar 30 tahun kemudian yaitu pada 1953.

Sistem kereta berkecepatan tinggi yang sangat efisien juga ada dalam daftar ramalannya. Onisaburo Deguchi mengatakan bahwa pada saatnya kereta dengan kecepatan 700 km/jam akan bergerak dengan cepat bagaikan mengapung di atas tanah. Bukankah ini adalah Maglev Train (Magnetic levitation train) yang dibanggakan orang Jepang? Meskipun kecepatan tertinggi maglev train saat ini masih sekitar 600 km/jam, namun menurut kecepatan perkembangan teknologi saat ini , kecepatan 700 km/jam tidak lama lagi akan dapat dicapai.

Namun ini masih bukanlah yang tercepat. Dalam ramalannya masih ada alat transportasi yang lebih hebat, dikatakan: ”Perjalanan antara Tokyo ke New York akan membutuhkan waktu hanya 45 menit, dan hanya akan memerlukan waktu 3 jam untuk mencapai setiap sudut dunia.” Apakah ini bukan kereta Pneumatic Tubes super cepat yang diidam-idamkan oleh pria terkaya dunia Elon Reeve Musk? Kereta jenis ini bergerak dalam tabung vacum dan dapat mencapai kecepatan 1.000 km/jam yang saat ini sudah memasuki tahap uji penumpang. 

Maraknya internet terlebih lagi sudah dalam dugaan Onisaburo Deguchi. Dia pernah berkata: ”Mata uang akan dijadikan suatu mekanisme dan akan diadopsi menjadi perdagangan digital”. Yang dimaksud mestinya adalah mata uang digital dalam era internet, bukankah merupakan kedatangan era tanpa uang tunai?

Jadi marilah kita tebak yang berikut ini:

“Dapat dibuat semacam proyektor kecil sebesar jam tangan.”
“Orang dapat membuat telepon kecil sebesar jam tangan.”
“Orang akan dapat saling berbicara dan saling memandang wajah orang lain di pelosok dunia mana saja.”

Apa yang diramalkan ini? Jawabannya tidak perlu dibahas lagi bukan?

Dari manakah kemampuan super dalam meramal ini? Kisah menarik apakah yang ada dalam 78 tahun pasang surut masa hidupnya? 

Kisah Onisaburo Deguchi

Pada 1871, Onisaburo Deguchi dilahirkan di sebuah keluarga petani di kota Kameoka, Kyoto. Waktu lahir ia diberi nama Kisaburo Ueda. Dalam keluarga Ueda terdapat suatu tradisi, yaitu setiap tujuh generasi akan muncul sosok yang terkenal. Tujuh generasi sebelumnya telah muncul seorang pelukis terkenal dari keluarga mereka. Hitung punya hitung, pada generasi Kisaburo seharusnya akan muncul lagi. Sang kakek sangat optimis terhadap cucu yang baru lahir ini, dan merasa anak tersebut memiliki prospek yang besar di kemudian hari, maka harus dibina sebaik-baiknya.

Kisaburo kecil memang nyatanya cerdas dan berbakat, pada usia yang sangat muda semua orang sudah menyebutnya sebagai anak Ajaib. Namun kesehatannya sangat buruk, sejak kecil ia sudah sakit-sakitan dan lemah tubuhnya, bahkan untuk bersekolah saja sudah kesulitan, sebelum berusia 10 tahun neneknyalah yang mengajarnya di rumah. Sang nenek suka mendalami dunia Rohani dan dia juga mengajarinya rahasia untuk berkomunikasi dalam dunia roh, sehingga sejak saat itu ia telah mengembangkan minat yang kuat pada dunia spiritual.

Pada usia 13 tahun ia meninggalkan sekolah dan masuk ke dalam masyarakat, tetapi sekeras apapun ia berusaha tetap tidak dapat mencapai keberhasilan apapun sampai pada usia 27 tahun, mungkin dikarenakan depresi, ditambah pula ia agak bertemperamen tinggi. Pada suatu hari ia berkelahi dengan seseorang di jalanan karena berselisih pendapat, ternyata lawannya adalah seorang pegulat sumo. Akibatnya dapat dibayangkan, ia kembali ke rumah dengan muka berlumuran darah. Sang nenek tidak dapat menahan diri langsung menegurnya dan berkata, kamu sudah hampir berusia 30 tahun kenapa masih seperti pada usia yang belum mengerti apa-apa? Hal ini dapat terjadi sebenarnya adalah cambuk belas kasih dari Tuhan yang menimpa dirimu dan demi menyadarkan dirimu. Kamu tidak boleh menyimpan dendam terhadap orang lain. Orang yang telah menganiayamu harus kau perlakukan sebagai orang yang telah berbudi kepadamu bahkan juga harus berterima kasih kepada Tuhan.

Belas kasih dalam kata-kata sang nenek membuatnya menangis. Dia mulai bertobat dan memutuskan untuk menjadi orang yang sama sekali berbeda. Di dalam otobiografinya, ia mengatakan: ”Saya merasakan sakitnya tusukan pedang pertobatan, seolah-olah organ tubuh saya dicungkil.” Dan pada malam itu terjadilah suatu keajaiban.

Berkultivasi di Gunung Takakuma

Dalam tidur lelapnya, ia mengikuti seorang pria berpakaian model Barat keluar dari rumah. ketika ia terbangun pagi-pagi keesokan harinya, ia menemukan dirinya berada di dalam sebuah gua gunung Takakuma di kampung halamannya. Dalam 7 hari berikutnya ia memasuki mode kultivasi/pertapaan, dan hidup sesuai jadwal secara teratur, setiap hari 1 jam jiwanya keluar dari raganya untuk melakukan perjalanan di dunia roh, untuk kemudian kembali ke dalam tubuh dan bermeditasi selama 2 jam. Selama periode ini, ia tidak minum seteguk air maupun sesuap nasi, tetapi secara ajaib dapat bertahan hidup. Gua itu dipenuhi dengan segala jenis suara yang menakutkan dan bahkan pernah ada penampakan binatang buas jadi-jadian yang akan menerkamnya. Namun dirinya berhasil melewati semuanya.

Guru yang membawanya ke dunia roh bernama Pertapa Fuyo. Dalam perjalanan ke dunia roh, mereka harus menyeberangi sebuah sungai besar tanpa nama. Banyak sekali orang yang menyeberangi sungai bersama mereka. Sekalipun dikatakan sebagai sungai, tetapi pakaian mereka tidak ada yang basah. Yang lebih aneh lagi adalah ketika sampai di seberang, warna pakaian mereka sudah berbeda semua. Misalnya jubah biru laut Kisaburo berubah menjadi putih. Pada waktu itu ada seseorang yang datang untuk menjemput mereka dan memberi label yang berbeda kepada mereka serta membawa mereka ke tempat yang berbeda.

Mereka berdua pertama-tama melakukan kunjungan pada acara persidangan di alam baka. Peradilan tersebut jauh lebih sederhana daripada yang dibayangkan oleh Kisaburo, sang Raja di atas singgasana memanggil nama dan membacakan keputusan, usai membaca, para pengawal menarik keluar orang-orang yang telah dipanggil tadi dan membawa mereka keluar. 

Kisaburo menjadi agak bingung. Efektivitas ini memang sangat tinggi, tetapi agak tidak adil, mengapa mereka tidak diberi kesempatan untuk membela diri? 

Lihatlah pengadilan di bumi, Anda masih bisa menyewa pengacara untuk membela diri, bahkan Anda bisa mengajukan banding jika tidak puas.

Pertapa itu mengatakan bahwa di dunia selalu ada saja kasus-kasus yang tidak adil, hal itu dikarenakan manusia tidak dapat melihat apapun di luar dunia materi, sehingga mereka perlu menguji dan menilai berulang kali untuk membuktikannya, sekalipun demikian masih saja dapat membuat kekeliruan. Sedangkan penghakiman di alam baka adalah penghakiman Illahi, kelihatannya sederhana tetapi tidak membuat kesalahan. Para hakim dapat melihat fakta sesungguhnya dari ruang dan waktu lain. Pada saat mereka menyebrangi sungai tadi, bukankah warna pakaian orang -orang telah berubah? Perubahan warna telah dengan jelas mencerminkan keseriusan kejahatan yang telah dilakukan orang itu, maka tidak perlu banyak berdalih lagi.

Namun kunjungan ke alam baka tersebut hanyalah sebuah episode intermeso kecil. Tujuan utama mereka adalah surga. Pergi ke surga membutuhkan banyak upaya, perlu melewati banyak rintangan dan illusi. Kemudian muncullah sesosok jiwa yang terasa sangat kudus. Namun sang jiwa tersebut tidak berbicara ataupun menunjukkan citra dirinya, melainkan hanya secara sepintas menunjukkan masa lalu, sekarang dan masa depan alam semesta kepada Kisaburo. Sejak saat itulah, Kisaburo memiliki kemampuan meramal masa depan.

Setelah selesai bertapa, Kisaburo menemukan bahwa ia bukan saja mengetahui masa lalu dan masa depan, tetapi juga dapat menyembuhkan penyakit penduduk desa tanpa berguru dulu. Dia bahkan telah mengembangkan kemampuan clairvoyance (kewaskitaan). Jika penduduk desa kehilangan sesuatu, ditanyakan saja padanya pasti akan ditemukan. Lambat laun reputasinya telah menyebar.

Kemudian ia berjumpa dengan Deguchi Nao, seorang shaman (dalam Bahasa Jepang: Deguchi) wanita yang juga dapat menyembuhkan dengan kekuatan supranatural, dia pun dijadikan menantu serta tinggal dalam keluarganya, maka Kisaburo mengubah namanya, yang di kemudian hari dikenal oleh semua orang dengan nama lengkap Onisaburo Deguchi.

Perang dunia akan tiba

Pada 1912, Onisaburo yang sudah memiliki banyak pengikut memberitahu orang-orang di sekitarnya bahwa akan terjadi perang dunia. Konon ia juga menyebutkan siapa pemenangnya. Pada awalnya semua orang tidak menghiraukannya. Namun 2 tahun kemudian ramalan Onisaburo menjadi kenyataan. Meskipun peperangan terjadi jauh di Eropah namun hal itu menimbulkan kehebohan yang cukup seru di Jepang, pengikutnya pun menjadi berlipat ganda, sampai-sampai banyak tentara dan bangsawan menjadi penggemarnya.

Namun karena Onisaburo mulai memperingatkan masyarakat tentang datangnya hari kiamat, maka hal tersebut tidak lagi dapat ditolerir oleh Pemerintah Jepang. Ia dipanggil oleh pihak kepolisian, diperingatkan untuk tidak membingungkan masyarakat dengan berita tanpa dasar. Namun Onisaburo bersikeras bahwa malah akan ada Perang Dunia II dalam waktu dekat, dan pada waktunya nanti Jepang akan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. Pada Mei 1919, “Kyoto Daily” memublikasikan tanya jawab antara polisi Prefektur Kyoto dengan Onisaburo pada waktu itu. Di antaranya Onisaburo mengatakan bahwa Jepang akan diduduki negara lain pada Perang Dunia ke II. Hasil akhir insiden tersebut adalah Onisaburo dijatuhi hukuman 5 tahun penjara karena melanggar undang-undang pers dan penodaan. Namun kemudian ia dibebaskan dengan jaminan segera setelah itu.

“Kisah Dunia Roh”

Setelah memperoleh kembali kebebasannya, ia mulai menyusun pengalaman 7 hari yang dialami dalam dunia roh ke dalam sebuah buku. Buku ini adalah “Kisah Dunia Roh” yang paling disanjung oleh para penggemar berat Onisaburo Deguchi. Proses penyusunannya adalah sangat unik, yaitu pada saat dia dalam keadaan setengah sadar, bercerita sambil berbaring dan meminta seseorang mencatat disampingnya. Proses bercerita sambil mendikte ini tidak boleh diganggu. Onisaburo mengatakan prosesnya bagaikan menarik benang sutra, begitu terputus sudah tidak dapat disambung lagi.

Mulai dari 18 Oktober 1921, ia menulis buku dengan kecepatan rata-rata 300 halaman dalam 3 hari, dan ia terus menulis sampai 1935, akhirnya ia telah menulis 81 jilid buku yang kira-kira 100 ribu halaman tulisan tangan, isinya mengenai penciptaan alam semesta, zaman prasejarah, kritik terhadap masyarakat zaman ini, ramalan terhadap masa yang akan datang dan lain-lain, tokoh yang ditampilkan berjumlah sekitar 3.000 orang, kapasitasnya mengejutkan. Namun buku dengan jumlah yang sedemikian besar semuanya adalah pendiktean Onisaburo tanpa menggunakan draft. Reporter yang pernah meliput Onisaburo semuanya mengatakan bahwa apapun isi buku itu, proses penulisan buku itu sungguh Ajaib.

Ada orang yang menganggap buku itu sebagai dongeng anak-anak, ada yang menganggapnya sebagai novel, juga ada orang yang membacanya dapat mengungkapkan ramalan dari dalam konten buku itu. Namun Onisaburo Deguchi sendiri mengatakan bahwa Tuhan menulis buku itu melalui dia, dan apa yang ditulis adalah “Drama Besar 3000 Dunia”. “Ketika Bintang Raja muncul di langit para cendekia dan orang-orang bijak terkagum-kagum, karena dekat dengan Pemerintahan Ilahi yang penuh belas kasih, Pemerintahan Kerajaan Surga akan dialihkan ke bumi, inilah yang disebut pembaharuan dan awal rekonstruksi dari 3000 dunia”

Karena “Tuhan memiliki sebuah ekspektasi yang agung, yaitu menjadikan semua kehidupan biru dari 3000 dunia menjadi anak-anak kesayanganNya, serta menyelamatkan dunia”. Apa yang dimaksud dengan “kehidupan biru” yang dapat diselamatkan, tidak ada penjelasan darinya, hal itu telah menyisakan banyak ruang imajinasi bagi semua orang.

Hujan api di Tokyo

Juga berdasarkan konsep seperti inilah, Onisaburo dan para pengikutnya selalu menganjurkan perdamaian. Pada masa seperti itu hal tersebut tidaklah sejalan dengan nilai-nilai konsep pemerintah Jepang. Hal ini jualah yang menyebabkan ia dipenjarakan untuk kedua kalinya pada 1935. Kali ini, ia dipenjara selama 7 tahun. Dia yang berada di dalam penjara mengatakan pada keluarganya “Sejak saya meninggalkan rumah, Jepang sudah mulai kalah.”

Pada 7 Agustus 1942, ia dibebaskan bersyarat. Justru pada hari yang sama, pasukan Amerika Serikat mendarat di Pulau Guadalcanal dan pertempuran pulau Guadalcanal yang berlangsung selama 5 bulanpun telah dimulai. Pertempuran berakhir dengan kekalahan telak bagi tentara Jepang. Pertempuran Guadalcanal adalah kekalahan besar lain bagi tentara Jepang di medan Perang Pasifik setelah pertempuran Pulau Midway dan juga merupakan titik balik bagi tentara Jepang untuk beralih dari keuntungan strategis pertempuran menjadi kerugian strategis pertempuran, yang ternyata tepat seperti yang telah diramalkan oleh Onisaburo Deguchi.

Setelah dibebaskan Onisaburo terus bersikukuh pada sikap anti perang dengan mengatakan bahwa Jepang pasti akan kalah. Pada saatnya nanti Tokyo akan diserang melalui udara, Osaka akan dilalap api, Hiroshima dan Nagasaki akan mengalami keadaan yang sangat buruk, seluruh Jepang hanya Kyoto yang relatif aman. Ini semua satu persatu telah secara tepat dinubuatkan olehnya.

Namun diantaranya ada juga ramalan yan masih belum tergenapi, yaitu akan terjadi hujan api di Tokyo. Setelah Amerika menjatuhkan 2 bom atom, semua orang dalam keterkejutannya bertanya pada Onisaburo, apakah ini merupakan “hujan api” yang Anda katakan? Ia menggelengkan kepalanya dan berkata bukan. “Hujan api” itu bukan disebabkan oleh bom, melainkan merupakan hujan api sesungguhnya yang turun dari langit.

Bukankah Tokyo berada di sebelah gunung Fuji? Beberapa orang menduga, mungkinkah itu merupakan letusan gunung Fuji? Orang pertama sebagai peneliti gempa bumi dan gunung api, Emeritus Profesor di Universitas Kyoto, Kamata Hiroki mengatakan bahwa hal itu sangat mungkin terjadi.

Dalam sebuah wawancara pada 2021, Prof. Kamata Hiroki mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatan gempa saat ini di Jepang, ia dapat 100% memastikan bahwa antara 2030 – 2040, Jepang akan mengalami gempa dahsyat dengan tingkatan yang hampir sama dengan Gempa Besar 311. Daerah gempa berkisar di sebelah timur mulai Shizuoka Izu Peninsula hingga ke wilayah Pantai Miyazaki di Kyushu Barat.

Bukan itu saja, hanya 3 menit setelah terjadinya gempa, kota-kota di sepanjang pantai Samudera Pasifik akan dilanda tsunami raksasa setinggi 34 m. Pada saat itu, kebanyakan orang di daerah tersebut kemungkinan bahkan tidak sempat untuk mencari perlindungan. 

Prof. Hiroki Kamata mengatakan salah satu penyebab bencana tersebut adalah letusan gunung Fuji. Gunung Fuji yang indah dan tenang sebenarnya adalah gunung berapi yang sedang tidur. Sejak tahun 800, dia sudah meletus 15 kali. Yang terbaru adalah pada periode Edo (periode Tokugawa) 1707. Pada waktu itu debu vukanik yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi tersebut langsung mengarah pada Tokyo yang mendatangkan kejutan besar bagi orang Jepang pada masa itu. (Pur/whs)