Peringatan Direktur FBI : Konflik Israel – Hamas Berpotensi Meningkatkan Ancaman di Internal AS

oleh Lin Nan

Direktur FBI AS memperingatkan dalam pidatonya di California pada Sabtu (14/10/2023) bahwa konflik antara Israel dengan Hamas berpotensi meningkatkan ancaman keamanan dalam negeri Amerika Serikat.

Christopher Wray dalam pertemuan tahunan Asosiasi Kepala Polisi Internasional (International Association of Chiefs of Police. IACP) yang diadakan di  San Diego mengatakan : “Saya ingin meluangkan waktu sejenak untuk menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada rakyat Israel, Kita semua marah atas kebrutalan dan pengabaian terhadap kehidupan warga tak berdosa di sana.”

Wray berkata : “Sejarah sudah terlalu lama menyaksikan anti-Semitisme dan bentuk-bentuk ekstremisme kekerasan lainnya. Baik dari kelompok teroris asing, atau ekstremis kekerasan dalam negeri yang dimotivasi oleh kebencian rasial mereka sendiri, kemudian melakukan serangan brutal terhadap komunitas lainnya karena keyakinan mereka adalah sama sekali tidak dapat dibenarkan.”

“Kami tetap berkomitmen untuk terus menghadapi ancaman-ancaman ini – baik di dalam negeri Amerika Serikat maupun di luar negeri.”

Ia mengatakan : “Dalam lingkungan yang tidak kondusif ini, tidak diragukan lagi bahwa kita melihat adanya peningkatan laporan ancaman, jadi kita harus tetap waspada, terutama oleh aktor-aktor yang mungkin melakukan tindak kekerasan karena terinspirasi oleh kejadian baru-baru ini.”

“Saya mendorong kalian untuk meningkatkan kewaspadaan”, karena sebagai kekuatan yang berada di garis pertahanan terdepan dalam melindungi komunitas kita, kalian sering kali menjadi orang pertama yang melihat tanda-tanda bahwa seseorang mungkin sedang berencana melakukan kekerasan. Saya juga meminta kalian untuk terus berbagi intelijen, hasil observasi atau informasi apa pun yang mungkin kalian miliki.”

“Kami berkomitmen untuk melakukan hal yang sama sehingga kita bersama-sama dapat melindungi komunitas kita,” kata Christopher Wray.

Sehari sebelum peringatan tersebut diumumkan, kota-kota besar di AS termasuk New York telah meningkatkan langkah-langkah keamanan dan menambah kekuatan personil polisi pada Jumat (13 Oktober) di tengah kekhawatiran mengenai demonstrasi terkait konflik Israel -Palestina. Mantan pemimpin Hamas juga menyerukan umat Islam di seluruh dunia turun ke jalan untuk mendukung Palestina dan menetapkan 13 Oktober sebagai “Hari Jihad”.

Pejabat Kota New York menambah kekuatan personil polisi pada Jumat yang diklaim Hamas sebagai “Hari Jihad Global”, meskipun “tidak menunjukkan adanya ancaman yang spesifik dan dapat dipercaya”.

Sebelumnya, FBI dalam sebuah pernyataannya pada 9 Oktober menyebutkan, bahwa tidak ada informasi intelijen yang spesifik dan kredibel yang menunjukkan hal ini merupakan ancaman bagi Amerika Serikat.

“Kami memantau dengan cermat kejadian yang sedang berlangsung saat ini dan akan berbagi informasi yang relevan dengan mitra penegakan hukum, intelijen, dan keamanan dalam negeri di seluruh negara bagian, lokal, federal dan internasional untuk memastikan mereka siap menghadapi dampak apa pun terhadap keselamatan publik. Kami tidak akan ragu untuk merespon ancaman untuk melindungi kepentingan rakyat Amerika Serikat,” kata FBI.

“Kami juga berkoordinasi erat dengan rekan-rekan kami di kawasan ini dan mitra internasional lainnya”, lanjut pernyataan itu.

“Melalui Kantor Atase Hukum kami di Israel, agen FBI bekerja sama dengan mitra kami di lapangan untuk mencari dan mengidentifikasi warga Amerika Serikat yang terkena dampak serangan (Hamas). Laporan mengenai warga Amerika Serikat yang tewas, terluka, atau belum ditemukan sedang ditangani dengan sangat mendesak dan saksama. Divisi Layanan Korban FBI sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri AS untuk melibatkan anggota keluarga mereka jika memang dibutuhkan.” (sin)