Israel Berperang di Empat Front,  Koalisi Hamas Muncul

Israel pada 25 Oktober memulai perang empat front dan menangkap seorang pemimpin Hamas. Kelompok Hamas telah mengumumkan kepada publik kekuatan di belakangnya

Ren Hao – NTD

Pada  25 Oktober, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melanjutkan serangan udara ke target Hamas di Gaza dan Hizbullah Lebanon di utara, sambil menembakkan rudal ke target di Tepi Barat dan Suriah, yang secara resmi meluncurkan perang empat front.

Di front selatan, IDF membunuh Taysir Mubasher, seorang ahli senjata dan komandan Kamp Khan Younis di utara Hamas. Sejak awal perang, Israel telah membunuh setidaknya 21 pemimpin Hamas.

Pada Rabu malam, Perdana Menteri Israel Netanyahu kembali berpidato di hadapan rakyatnya, menyerukan kepada lebih banyak warga sipil untuk mengangkat senjata demi membela negaranya, sembari mengumumkan bahwa perang darat di Gaza sudah di depan mata dan operasi penyelamatan sandera terus berjalan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata : “Kami telah menyelaraskan serangan darat, tapi saya tidak bisa menjelaskan secara rinci kapan dan bagaimana.”

Sebelumnya, Wall Street Journal melaporkan bahwa Israel  setuju untuk menunda perang darat guna memberikan lebih banyak waktu bagi pasukan AS yang ditempatkan di Timur Tengah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan diri mereka.

Sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai, pasukan AS di Timur Tengah telah berulang kali diserang. Diantaranya, pangkalan militer AS di Irak, setidaknya 11 kali diserang dan pangkalan militer AS di Suriah telah diserang sebanyak 3 kali, sehingga mengakibatkan total 24 orang terluka.

Meskipun serangan darat telah ditunda, Israel tetap menghimbau kepada warga Gaza agar mengungsi ke selatan Sungai Gaza sesegera mungkin, karena Hamas bersembunyi di rumah-rumah, sekolah, rumah sakit, dan lorong bawah tanah di utara serta fasilitas-fasilitas ini akan dirusak akibat terkena dampak serangan udara Israel.

Juru bicara IDF Mayor Jenderal Daniel Hagari berkata : “Kami mengangkut makanan, obat-obatan dan air (ke Gaza selatan). Kami akan terus memasoknya selama perang.”

Pada hari yang sama, wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri, pemimpin Jihad Islam Palestina Ziad al-Nakhala, dan pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah, yang berada di bawah perintah Iran,  bertemu untuk membahas rencana menyerang Israel.

Intelijen terbaru menunjukkan bahwa Iran melatih sekitar 500 pasukan Hamas dan anggota Jihad Islam pada September lalu. Pada  7 Oktober, Hamas melancarkan perang melawan Israel, yang mana sejauh ini telah mengakibatkan sekitar 8.000 orang tewas. (Hui)