Dua Komandan Senior Hamas Dikabarkan Tewas, Israel Menolak Gencatan Senjata

Pertama, mari kita perhatikan perang Israel-Hamas. Pada Selasa 31 Oktober, Israel mengumumkan telah menewaskan dua komandan senior Hamas. Di hari yang sama, sebuah kamp pengungsi di Gaza utara dibombardir. Tentara Israel mengaku melancarkan serangan tersebut, namun sasarannya adalah anggota Hamas yang bersembunyi di sana

Jin Shi – NTD

Pada 31 Oktober, Israel melanjutkan serangan  di Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan operasi gabungan darat dan udara yang dimulai pada tengah malam menyasar 300 sasaran Hamas.

“Dalam serangan gabungan darat dan udara, militer Israel menetralisir teroris dan terus menyerang ratusan sasaran teroris Hamas,” kata juru bicara IDF Daniel Hagari.

Sebuah video yang dirilis tentara Israel menunjukkan sejumlah besar pasukan tank berkumpul di Israel selatan.

Badan Pertahanan dan Keamanan Israel juga mengumumkan pada hari yang sama bahwa jet tempur Israel membunuh Nasim Abu Ajina, seorang komandan penting Hamas yang memimpin dalam pembantaian di dua lokasi di Israel.

Tentara Israel dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa tersingkirnya Nasim Abu Ajina adalah kemenangan besar dan akan membuka jalan bagi serangan darat Israel terhadap Hamas.

Rumah sakit setempat melaporkan, puluhan orang tewas dalam serangan udara di sebuah kamp pengungsi di Gaza utara pada hari Selasa. 

Pasukan Pertahanan Israel kemudian mengkonfirmasi bahwa pesawat tempur Israel melakukan serangan tersebut, menewaskan komandan senior Hamas lainnya Ibrahim Biari dan beberapa anggota Hamas lainnya, sekaligus menghancurkan fasilitas bawah tanah Hamas di lokasi tersebut.

Israel menegaskan bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia dan meminta masyarakat Gaza segera pindah ke Gaza selatan.

Pada Senin malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan pidato dan sekali lagi membandingkan serangan Hamas pada 7 Oktober dengan insiden “Pearl Harbor” dan “911” di Israel.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus melanjutkan rencananya untuk melenyapkan Hamas dan mengesampingkan gencatan senjata di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkata : “Menyerukan gencatan senjata berarti menyerukan Israel untuk menyerah kepada Hamas, menyerah kepada terorisme, menyerah pada kebrutalan. Ini tidak akan terjadi.”

Amerika Serikat juga menyatakan bahwa mereka percaya bahwa menyerukan gencatan senjata di Israel bukanlah “jawaban yang tepat saat ini.”

Pada hari Selasa, Israel meningkatkan jumlah sandera yang ditahan oleh Hamas menjadi 240 orang. Sejauh ini, Hamas baru membebaskan empat sandera dan satu sandera lainnya berhasil diselamatkan Israel. (Hui)