Pasukan Israel Mendekati Kota Gaza, Berjanji Tak Akan Gelar Gencatan Senjata Sebagai Usaha Menghancurkan Hamas

oleh Ren Hao

Pada Kamis (2 November), pasukan Israel mendekati pinggiran Kota Gaza, dan operasi darat selanjutnya akan difokuskan pada pemusnahan total anggota pasukan Hamas. Pada hari yang sama, Presiden AS Joe Biden meminta Israel untuk mempertimbangkan gencatan senjata sementara guna memberikan ruang bagi bantuan kemanusiaan.

Setelah pertempuran sengit dari darat, laut dan udara berlangsung selama  Kamis, Pasukan Pertahanan Israel telah berhasil mencapai dekat pinggiran Kota Gaza.

Malam itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi semangat kepada pasukan garis depan Israel dengan mengatakan : “Tidak ada yang bisa menghentikan langkah kami”.

Israel berjanji tidak melakukan gencatan senjata dalam usahanya untuk membasmi Hamas, namun juga menghadapi tekanan. Pada hari Kamis, seorang tentara lainnya terbunuh, sehingga jumlah korban menjadi 19 orang.

Presiden AS Joe Biden, yang tidak pernah menyinggung soal gencatan senjata, mengatakan untuk pertama kalinya bahwa perang antara Israel dengan Hamas memerlukan “jeda” kemanusiaan agar warga sipil Gaza dapat menerima bantuan dan warga asing dapat meninggalkan Gaza.

Presiden AS Joe Biden mengatakan : “Kami akan terus menegaskan bahwa Israel mempunyai hak dan tanggung jawab untuk melindungi warganya dari serangan teroris, namun hal tersebut perlu dilakukan dengan cara yang sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional”.

Data terakhir menunjukkan bahwa Mesir telah setuju untuk mengizinkan 7.000 orang asing dari 60 negara meninggalkan Gaza, termasuk 400 orang WN Amerika Serikat. Gedung Putih mengkonfirmasi pada Kamis bahwa 74 orang warga AS telah meninggalkan Gaza.

Israel juga merilis rekaman audio yang disadap pada  Kamis, membenarkan bahwa wakil komandan batalion Hamas mengancam akan membantai warga sipil dan memaksa rumah sakit Gaza untuk menyerahkan 1.000 liter bahan bakar yang dipasok komunitas internasional sebagai bantuan ke Gaza.

Badan intelijen Israel mengatakan, Hamas memiliki stok bahan bakar sebanyak 757.000 liter (200.000 galon), namun rumah sakit di Gaza tidak memiliki persediaan bahan bakar.

Hari Kamis, Menteri Luar Negeri AS A. Blinken terbang kembali ke Timur Tengah dalam upayanya untuk mencegah perang meningkat dan menyebar ke kawasan Timur Tengah. (sin)