Tak Cuma Li Keqiang, Banyak Birokrat dan Pejabat Tinggi PKT yang Meninggal Dunia Secara Misterius

NTD

Li Keqiang, mantan Perdana Menteri Tiongkok yang meninggal dunia secara mendadak dengan penyebab kematiannya yang menimbulkan keraguan luas dari dunia luar telah dikremasi pada 2 November. Faktanya, sebelum Li Keqiang yang kematiannya meninggalkan teka-teki, sudah banyak birokrat dan pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang meninggal dunia secara misterius. Menurut ungkapan orang dalam yang mengetahui masalah, bahwa di Zhongnanhai ada satu biro khusus yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan atau penculikan terhadap lawan politik.

Apakah Li Keqiang menjadi tahanan rumah sebelum kematiannya ?

PKT secara resmi memberitahu publik bahwa Li Keqiang yang berusia 68 tahun meninggal dunia pada 27 Oktober pukul 00:10 karena serangan jantung yang gagal diselamatkan oleh pihak medis. Namun pernyataan tersebut banyak dipertanyakan oleh dunia luar yang meyakini bahwa kematian Li Keqiang terkait erat dengan konflik internal yang berlangsung brutal dalam tubuh PKT.

Melalui akunnya di platform “X” pada 31 Oktober Yao Cheng, mantan Letnan Kolonel Angkatan Laut Tiongkok menyebutkan, bahwa dirinya tahu dari kerabat dan sahabat Li Keqiang yang tinggal di Kota Hefei bahwa Li Keqiang kehilangan kontak alias tidak lagi bisa dihubungi setelah muncul di Dunhuang pada 31 Agustus tahun ini. “Sebelum Festival Pertengahan Musim Gugur, lewat sekretaris Li keluarga meminta Li Keqiang datang ke Kota Hefei untuk merayakan festival, tetapi sia-sia karena Li Keqiang tidak bisa dihubungi. Padahal setelah Kongres Nasional ke-20 tidak lagi menduduki jabatan, Li Keqiang sendiri pernah menyampaikan bahwa dirinya ingin pergi ke Kota Hefei untuk bertemu dengan kerabat dan teman-teman sekolahnya. Namun keinginan itu belum bisa diwujudkan, tanpa diduga Li Keqiang tiba-tiba meninggal dunia”.

Berita ini memicu spekulasi di kalangan netizen : “Apakah (Li Keqiang) sedang berada dalam tahanan rumah ?” “Jika itu benar, mengerikan jika dipikir-pikir !”

Gao Guangjun, mantan dosen Universitas Keamanan Publik Tiongkok, baru-baru ini mengungkapkan dalam wawancara di “Forum Elite”, bahwa pada sekitar tahun 2018, pihak berwenang sudah membentuk sebuah biro khusus yang disebut Biro Operasi Komisi Militer Pusat. “Misi utama dari biro ini adalah melakukan pembunuhan dan penculikan. Biro ini membuat takut dan merinding para pejabat Partai Komunis Tiongkok”.

Guo Jun, pemimpin redaksi The Epoch Times, mengatakan dalam “Forum Elite” bahwa Xiao Jianhua, seorang taipan Hongkong yang anggota faksi Jiang Zemin diculik dari Hotel Four Seasons di Hongkong oleh Biro Operasi Komisi Militer Pusat tersebut. Aset Tomorrow Group yang dikendalikan oleh Xiao Jianhua kira-kira RMB. 2 triliun lebih. Ia bekerja sama dengan faksi Jiang untuk melakukan kudeta ekonomi pada tahun 2015 yang membuat Xi Jinping terkejut.

Gao Guangjun pernah menjadi dosen di Universitas Keamanan Publik Tiongkok dan menjabat sebagai guru kelas kriminal khusus untuk Wang Xiaohong, Menteri Keamanan Publik Tiongkok. Sedangkan Chen Wenqing, sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat, adalah muridnya.

Gao Guangjun mengatakan : “Sejak Xi Jinping berkuasa, proporsi kader PKT yang meninggal mendadak merupakan yang tertinggi kecuali pada era berkobarnya Revolusi Kebudayaan. Selain kader PKT, juga termasuk beberapa pengusaha dan selebriti. Proporsi kematian mendadak di era Xi sekarang juga lebih tinggi dibandingkan ketika era Deng Xiaoping maupun pada era Hu Jintao”.

Yang Xiong, Mantan Walikota Shanghai yang terlibat konflik Xi – Jiang juga meninggal mendadak

Yang Xiong, mantan walikota Shanghai, meninggal mendadak karena “serangan jantung” pada tahun 2021 dalam usia 68 tahun. Kasus kematiannya sangat mirip dengan Li Keqiang. Dalam wawancara di “Forum Elit”, Heng He, komentator politik Tiongkok mengatakan, bahwa kematian Yang Xiong karena ia terlibat dalam perebutan kekuasaan Xi – Jiang sebelum Kongres Nasional ke-20.

Sebelum Kongres Nasional ke-18 pada tahun 2012, Xi Jinping adalah Sekretaris Komite Partai Kota Shanghai dan Yang Xiong adalah Wakil Walikota Shanghai. Dia dikeluarkan dalam pemilihan lokal dan menunggu untuk pensiun. Namun setelah Xi Jinping mengambil alih kekuasaan pada bulan November 2012, Yang Xiong tiba-tiba diangkat menjadi wakil sekretaris Komite Partai Kota Shanghai dan walikota pada bulan Desember. Namun, ia bukan anggota Komite Sentral atau anggota Politbiro.

Nama Yang Xiong cukup tersohor di Geng Shanghai, ia adalah orang kepercayaan putra tertua Jiang Zemin, Jiang Mianheng. Menurut Heng He, bahwa Xi Jinping berhasil menyingkirkan Yang Xiong sebelum dia berkuasa, dan berusaha mempromosikan kroninya Ying Yong untuk mengambil alih posisi Yang Xiong setelah Xi duduk di pemerintahan pusat. Namun, usaha Xi gagal karena ditentang oleh faksi Jiang. Dalam hal ini Xi Jinping kalah bersaing sehingga membiarkan Yang Xiong kembali menjabat sebagai walikota Shanghai.

Heng He mengatakan bahwa walikota Shanghai adalah posisi yang sangat penting, baik faksi Xi maupun Jiang berusaha untuk merebut posisi ini. Meskipun Yang Xiong dipensiunkan dalam usia 68 tahun pada tahun 2017, ia masih dimungkinkan untuk bercokol kembali. Tetapi untuk menghilangkan bahaya tersembunyi ini, Yang Xiong dihadapkan kepada “serangan jantung” dan menemui ajal.

Konflik internal PKT sangat sengit, sejumlah besar pejabat senior dan pengusaha meninggal secara misterius

The Epoch Times baru-baru ini melaporkan bahwa dalam lima tahun terakhir, setidaknya 66 orang pejabat senior telah meninggal karena sebab yang mencurigakan, sebuah angka yang mengejutkan.

Misalnya : Pada Juli 2023, media resmi mengumumkan bahwa Wang Shaojun, mantan Direktur Biro Keamanan Pusat Tiongkok, meninggal karena “gagal dalam penyelamatan medis” pada 26 April 2023. PKT menyembunyikan berita kematian Wang Shaojun selama hampir tiga bulan, sehingga menimbulkan pertanyaan masyarakat luar.

Pada 27 Agustus 2021, terjadi kebakaran di balkon rumah Jin Renqing, mantan Menteri Keuangan Tiongkok, ia yang berada di balkon mengalami luka bakar parah dan meninggal di rumah sakit dalam usia 77 tahun. Media resmi telah menunda pengumuman berita duka. Menurut rumor yang beredar bahwa istri Jin Renqing meninggal 10 hari yang lalu.

Pada 28 Februari 2018, Chen Xiaolu yang berusia 71 tahun, putra Marsekal Chen Yi meninggal mendadak karena serangan jantung di Sanya, Hainan. Chen Xiaolu yang cukup berpengaruh di kalangan Putra Mahkota Partai (Taizidang) pernah menerbitkan surat terbuka yang berisi permintaan maaf atas perilakunya mengkritik dan menghina guru pada era Revolusi Kebudayaan.

Teman-temannya secara pribadi mengungkapkan bahwa di sebuah pesta makan malam, seseorang memberitahu Chen Xiaolu bahwa Xi Jinping mungkin lebih berhaluan kiri daripada Bo Xilai. Chen Xiaolu mengatakan, bahwa jangan lagi menggiring Tiongkok untuk menempuh jalan lama yang hanya akan membawa malapetaka bagi negeri ini. Kalau memang begitu, cukup satu periode saja. Namun, tanpa diduga ada orang yang menyampaikan omongan tersebut ke telinga Xi Jinping. Tidak sampai satu minggu kemudian, Chen Xiaolu meninggal mendadak di Pulau Hainan.

Pada 18 Desember 2021, Xie Zhikun, pendiri Zhongzhi Enterprise Group tiba-tiba menderita serangan jantung dan meninggal pada usia 61 tahun. Rumor yang beredar menyebutkan, Xie Zhikun meninggal di ruang yoga dan ditemukan terlihat lehernya terlilit tali yoga.

Pada 18 September 2019, Zhang Zhenxin, pemegang saham Vanguard Group yang berusia 48 tahun, meninggal dunia di Rumah Sakit Chelsea dan Westminster di London, Inggris. Para pejabat mengatakan dia meninggal karena kegagalan beberapa organ, ketergantungan alkohol, dan pankreatitis akut setelah upaya penyelamatan yang gagal. Namun dunia luar tidak percaya bahwa kesehatannya begitu buruk di usia yang begitu muda.

Pada 4 Juli 2018, Wang Jian, 57 tahun, pendiri HNA Group dikabarkan meninggal dunia setelah jatuh dari tebing setinggi 10 meter selagi mengambil foto ketika inspeksi resmi di Prancis. Dunia luar umumnya tidak yakin kalau Wang Jian jatuh dari tebing tapi lebih mengira ia dijatuhkan ke tebing.

Heng He mengatakan bahwa banyak kelompok kepentingan telah bercokol selama proses reformasi dan keterbukaan dalam 20 tahun terakhir. Dan kelompok-kelompok kepentingan ini telah dibuat kacau oleh Xi dalam dekade terakhir. Dalam proses penataan ulang kekuasaan dan kepentingan ini, konflik antara kekuatan lama dan baru terjadi sangat sengit bagaikan persoalan hidup dan mati. Sementara politik Tiongkok saat ini sedang tidak stabil, pertumbuhan ekonomi merosot, dan berada dalam kondisi kekacauan yang tinggi. Oleh karena itu, dalam keadaan seperti ini, jumlah kematian yang tidak normal semakin tinggi, dan hal ini mencerminkan bahwa konflik kepentingan dalam tubuh PKT berlangsung sangat sengit. (sin)