Adakah Pihak yang Menantikan Bencana Menimpa Diri Xi ? Analisis : Berpotensi Terjadi Pemberontakan Tiba-Tiba

NTD

Berbagai indikasi menunjukkan bahwa Xi Jinping, pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok telah terjerumus ke dalam krisis pemerintahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Tiongkok. Tahun 2023 akan segera berlalu, bagaimana situasi politik Partai Komunis Tiongkok pada 2024 ?

Beberapa ahli menunjukkan bahwa krisis yang dihadapi Xi Jinping akan meningkat ke arah yang lebih membahayakan baik dirinya maupun PKT pada tahun depan. Pemberontakan yang terjadi secara spontan bisa terjadi setiap saat, karena para pejabat PKT sendiri pun sangat mengeluh terhadap kepemimpinan Xi. Beberapa analis juga berpendapat bahwa sebagian besar masyarakat Tiongkok saat ini sedang menantikan suatu bencana menimpah diri Xi. Dalam situasi seperti ini apakah kedudukan Xi tidak terancam ?

Hal yang paling memalukan bagi Xi Jinping tahun ini adalah pemecatan terhadap orang-orang terpercaya yang ia promosikan sendiri, seperti Qin Gang yang didudukkan sebagai Menteri Luar Negeri Tiongkok, dan Li Shangfu yang diangkat sebagai Menteri Pertahanan Tiongkok, serta pemecatan sejumlah pejabat tinggi di Angkatan Roket yang ia bentuk dan pilih sendiri secara pribadi. Sejauh ini tersebar berita bahwa Qin Gang telah meninggal dunia. Semua kejadian tersebut menyoroti semakin intensifnya perselisihan internal di antara pimpinan puncak PKT.

Di saat Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-20 berlangsung, Hu Jintao, perwakilan Liga Pemuda dan mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, telah dibawa keluar secara paksa dari gedung Kongres Nasional. Pada akhir Oktober tahun ini, mantan Perdana Menteri Li Keqiang tiba-tiba meninggal di Shanghai. Ini menandai bahwa ada usaha untuk melenyapkan sepenuhnya perwakilan yang berasal dari Liga Pemuda Partai Komunis Tiongkok dari lingkungan Xi Jinping.

Saat ini, Tiongkok sedang berada dalam krisis ekonomi dan sosial yang sangat serius, dan pemerintahan PKT bahkan lebih kacau lagi. Meskipun Xi telah berhasil memegang kekuasaan tertinggi, baik masyarakat maupun kalangan pejabat berharap dia tidak berumur panjang. Opini publik percaya bahwa “teori angsa hitam” (merujuk pada peristiwa sulit diprediksi yang berdampak besar) nomor satu yang bakal dihadapi Partai Komunis Tiongkok pada tahun 2024 adalah menantikan suatu bencana menimpa diri Xi.

Siapakah para pihak yang duduk manis menunggu sesuatu terjadi pada diri Xi ? Yuan Bin, seorang komentator politik dalam artikelnya yang dipublikasikan oleh “The Epoch Times” pada 22 Desember menjelaskan, bahwa orang-orang dari faksi Jiang pasti berharap Xi tertimpah bencana, begitu pula orang-orang dari faksi Liga Pemuda PKT. Selain itu, para Putra Mahkota Partai dan sebagian besar pejabat tingkat menegah bawah Partai Komunis Tiongkok.

Yuan Bin mengatakan bahwa setelah Xi mengambil alih kekuasaan, hal pertama yang ia lakukan adalah melenyapkan kekuatan faksi Jiang yang dianggap paling mengancam dirinya. Dapat dikatakan bahwa pejabat faksi Jiang yang jatuh dan kerabat serta teman mereka semuanya sangat membenci Xi. Tentu berharap Xi jatuh, bukan ?!

Sebenarnya Xi Jinping berhutang budi terhadap Liga Pemuda PKT, namun setelah Xi Jinping mengamankan posisinya, alih-alih membalas budi, dia malah berbalik menghabisi pejabat usungan Franksi Liga Pemuda. Ini adalah contoh khas dari sikap tidak berterima kasih seorang Xi Jinping. Jadi selama Xi masih berkuasa pejabat dari fraksi Liga Pemuda tidak akan pernah berkesempatan. Untuk mengubah situasi ini, mereka tentu berharap Xi tertimpah kesulitan sehingga gagal untuk mempertahankan kekuasaannya.

Yuan Bin percaya bahwa tekanan dan kesulitan kerja yang dihadapi sebagian besar pejabat tingkat menengah dan bawah PKT semakin meningkat. Hampir setiap orang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Xi dan penuh kebencian. Hanya dengan mengganti Sekjen barulah ada harapan untuk menghindari stress. Selain itu, para Putra Mahkota Partai untuk melindungi kepentingan mereka, apakah mereka ini bisa berharap Xi Jinping untuk terus berkuasa ?

Yuan Bin menyimpulkan, bahwa secara keseluruhan, sebagian besar masyarakat Tiongkok, termasuk mereka yang anti-PKT, dan warga sipil yang teraniaya selama Xi berkuasa, yang kehilangan kesempatan usaha, yang jadi pengangguran dan lainnya tentu tidak berharap Xi terus berkuasa. Dalam keadaan seperti itu, apakah kursi Xi masih nyaman diduduki ?

Kepada “Epoch Times” Yuan Hongbing, seorang sarjana hukum yang akrab dengan situasi politik PKT pada 22 Desember mengatakan, bahwa dari sudut pandang politik internal PKT, fenomena “tangping” (penentangan terhadap penekanan) dan mengabaikan tugas akan terus berkembang di kalangan pejabat pemerintah Tiongkok. Karena alasan ini maka pembersihan di dalam partai akan diintensifkan oleh Xi Jinping. Jadi gelombang pembersihan terhadap pejabat PKT akan semakin membesar.

Yuan Hongbing menunjukkan bahwa perekonomian Tiongkok bisa semakin anjlok pada tahun 2024, dan jumlah pengangguran dapat meningkat lagi, yang akan menyebabkan masalah mata pencaharian bagi masyarakat Tiongkok. Selain itu, Partai Komunis Tiongkok juga semakin terisolasi dari negara-negara demokrasi liberal.

Saat ini, ada banyak geng di dalam kabinet Xi Jinping saat ini, ada perebutan kekuasaan di internal mereka. Demi keamanan politiknya Xi Jinping, tentu ia akan melakukan pembersihan terhadap para pejabat dari partai, pemerintah, mau pun militer. Hal ini akan menyebabkan pejabat lebih malas mengurusi tugas pemerintah yang dibebankan kepada mereka, tidak serius dalam menjalankan tugas. Jelas perilaku negatif ini akan memicu lebih banyak ketidakpuasan dan reaksi masyarakat.

Yuan Hongbing mengatakan bahwa tidak hanya sentimen sosial dan publik yang bergejolak di Tiongkok saat ini, ada juga gelombang kebencian terhadap pejabat, Jadi pemberontakan tiba-tiba bisa terjadi sewaktu-waktu. Tahun 2024 akan menjadi tahun ekstrem bagi Xi Jinping.

Yuan Hongbing mengatakan, Xi akhirnya menyadari bahwa dirinya dikelilingi oleh sekelompok orang yang bermuka dua, ternyata bawahannya adalah orang yang bermuka dua. Ini adalah krisis terbesar yang dia hadapi saat ini.

Sumber resmi sebelumnya telah menunjukkan bahwa Xi Jinping percaya pada ramalan kuno dan sangat khawatir bahwa kudeta dan pembunuhan di istana akan terjadi terhadap dirinya.

Su Tzu-yun, Direktur Institut Penelitian Strategi dan Sumber Daya Pertahanan Nasional dari Institut Pertahanan dan Keamanan Nasional Taiwan, pernah mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok saat ini sedang menghadapi fenomena “teori angsa hitam” yang lebih serius daripada waktu sebelumnya. Karena akhir-akhir ini Xi Jinping semakin memonopoli urusan pemerintahan, Tiongkok kini berada dalam dilema struktural. Selain masalah personalia, yang lebih utama adalah kemerosotan ekonomi yang sepertinya sulit untuk dipulihkan. Karena itu kepercayaan investor asing terhadap PKT semakin anjlok. (sin)