Seorang Penumpang Pesawat Helikopter PBB yang Dibajak Tewas Tertembak 

NTD

Pada Rabu (10 Januari) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan pernyataan bahwa sebuah helikopter “melakukan pendaratan darurat” di Somalia, dan beberapa penumpangnya disandera oleh organisasi ekstremis Somalia Al-Shabaab.

Mohamed Abdi Aden Gabube, Menteri Keamanan Negara Bagian Galmudug, Somalia tengah, mengatakan kepada Associated Press bahwa helikopter yang membawa 6 orang asing dan seorang warga Somalia mendarat darurat di desa Xindheere karena kerusakan mesin, salah seorang yang mencoba melarikan diri mati tertembak.

Dia menambahkan bahwa para ekstremis membakar helikopter tersebut setelah menyita barang-barang yang mereka anggap penting.

Dalam konferensi pers di New York, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengkonfirmasi kejadian di Galmudug terkait pembajakan helikopter yang disewa PBB.

Dia mengatakan bahwa demi keselamatan penumpang di heikopter tersebut, dia tidak akan memberikan rincian mengenai kejadian. “Tetapi kami akan menangani dan menyelesaikan masalah ini sepenuhnya”, ujarnya.

Memorandum internal PBB yang dilihat AFP menunjukkan bahwa helikopter yang membawa 9 orang penumpang dan awak  itu “melakukan pendaratan darurat” sekitar 70 kilometer tenggara Dhusamareb, ibu kota Galmudug. Laporan tersebut menyebutkan bahwa personel tersebut, yang termasuk seorang warga negara Somalia, adalah kontraktor dari pihak ketiga dan bukan staf PBB. Tetapi kewarganegaraan penumpang lainnya tidak disebutkan.

Memorandum menyebutkan 6 orang penumpang diduga telah disandera oleh Al-Shabaab, 1 orang penumpang tewas, dan 2 orang lainnya melarikan diri ke lokasi yang tidak diketahui. “Meskipun hal ini belum berhasil memperoleh konfirmasi secara independen”.

Memorandum tersebut juga menginformasikan bahwa “semua penerbangan PBB ke sekitar wilayah tersebut untuk sementara waktu dihentikan hingga pemberitahuan lebih lanjut”.

Organisasi ekstremis Somalia al-Shabaab, yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, menguasai sebagian besar wilayah selatan dan tengah Somalia dan telah melancarkan pemberontakan brutal selama hampir 20 tahun.

Mayor Hassan Ali, seorang pejabat militer Somalia kepada reporter Reuters mengatakan bahwa ada beberapa orang asing dengan 2 orang warga lokal dalam helikopter tersebut. Helikopter tersebut mendarat darurat ketika sedang terbang ke Wisil, kota yang berada di dekat garis depan serangan tentara pemerintah terhadap al-Shabaab.

“Pesawat ini juga membawa pasokan medis dan seharusnya mengangkut tentara yang terluka dari daerah Galgaduud”, kata Hassan Ali. (sin)