Organisasi Pemberontak Houthi Yaman Mengklaim Rudalnya Menghantam Kapal “Chem Ranger” di Teluk Aden

NTD

Setelah Presiden AS Joe Biden berjanji akan terus berperang melawan organisasi pemberontak Houthi Yaman dan melancarkan gelombang serangan baru terhadapnya pada 18 Januari, organisasi Houthi kemudian mengklaim bahwa mereka telah melakukan serangan rudal terhadap kapal AS “Cham Ranger” yang sedang berlayar di Teluk Aden. 

Central News Agency melaporkan bahwa menurut situs dinamika kapal real-time “Marine Traffic”, bahwa kapal “Chem Ranger” adalah kapal tanker kimia yang mengibarkan bendera Kepulauan Marshall yang saat itu sedang berlayar dari Jeddah, Arab Saudi menuju Kuwait.

Perusahaan manajemen risiko maritim Inggris “Ambrey” mengatakan, sebuah kapal tanker kimia Marshall yang melakukan perjalanan pada rute yang sama melaporkan bahwa ada sebuah pesawat tak berawak mencurigakan yang terbang mendekati kapal.

Laporan itu juga mengatakan bahwa sebuah drone jatuh ke laut sekitar 30 meter jauhnya dari kapal. Dan “sebuah kapal perang India merespons insiden tersebut”.

Laporan “Ambrey” menyebutkan :  Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan pada kapal.

Organisasi Houthi mengeluarkan pernyataan di media sosialnya yang menyebutkan bahwa “angkatan laut” mereka berhasil menembakkan beberapa rudal yang langsung mengenai kapal “Chem Ranger”. Namun tidak menyebutkan waktu atau rincian lain dalam pernyataannya.

Pada 20 November 2023, militan Houthi Yaman mengambil alih kapal kargo “Galaxy Leader” di pantai Laut Merah dekat Hodeidah. (Houthi Movement via Getty Images)

Serangan organisasi Houthi terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah memicu pembalasan serangan dari pasukan AS dan Inggris. Amerika Serikat mengatakan pada 18 Januari, bahwa mereka berjanji akan terus menggempur organisasi tersebut.

Biden sebelumnya mengakui bahwa serangan negara-negara Barat belum berhasil menghalangi serangan Houthi terhadap pelayaran internasional. Dia mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih : “Ketika Anda mengatakan itu efektif, tetapi apakah hal itu telah mampu menghalangi Houthi ? Ternyata tidak. Jadi apakah mereka (Houthi) akan melanjutkan serangan ini ? Sudah pasti.”

Beberapa menit usai Biden berbicara, Gedung Putih langsung mengumumkan serangan terbaru terhadap Houthi. Militer AS mengatakan bahwa serangan terbaru AS telah berhasil menggagalkan 2 rudal anti-kapal yang bersiap diluncurkan menuju koridor pelayaran sibuk di Laut Merah.

Pada 11 Januari 2024, sebuah pesawat Typhoon milik Angkatan Udara Inggris lepas landas dari Akrotiri, Siprus untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS dalam melakukan serangan udara terhadap pemberontak Houthi. (MoD Crown Copyright via Getty Images)

Organisasi Houthi mengatakan bahwa tindakan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza. Sejak Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan pertama mereka terhadap Houthi pada 12 Januari, militer AS telah berturut-turut melancarkan beberapa kali serangan udara, sehingga memperburuk ketegangan di Timur Tengah. (sin)