Pejabat The Fed : Belum Ada Rencana Penurunan Suku Bunga dalam Waktu Dekat

 oleh Li Zhaoxi

Sejumlah pejabat Federal Reserve pada Jumat (19 Januari), mengeluarkan pandangan mereka terhadap perekonomian AS dan membahas rencana suku bunga Federal Reserve, mengerem spekulasi penurunan suku bunga yang meluas.

Mary C. Daly, Presiden The Fed San Francisco dalam wawancaranya dengan Fox Business mengatakan bahwa, “terlalu dini” untuk berpikir bahwa penurunan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat. Masih membutuhkan bukti lebih lanjut mengenai penurunan inflasi ke target yang ditetapkan bank sentral (2%).

“Meskipun saya pikir bahwa kita harus melihat ke depan dan menanyakan kapan penyesuaian kebijakan diperlukan agar kita tidak menghambat perputaran roda perekonomian, namun masih terlalu dini untuk berpikir bahwa hal ini akan segera terjadi,” katanya.

Mary C. Daly, yang tahun ini menjadi salah seorang anggota pemungutan suara Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menekankan bahwa dia perlu melihat tanda-tanda lebih lanjut tentang penurunan inflasi sebelum dia cukup percaya diri untuk mulai mengambil keputusan untuk menyesuaikan suku bunga.

FOMC adalah bagian dari sistem Federal Reserve yang bertanggung jawab untuk mengambil keputusan dan melaksanakan operasi pasar terbuka. Ini adalah departemen terpenting dalam sistem Federal Reserve yang beranggotakan 12 orang.

Pada Desember tahun lalu, para pejabat the Fed dalam pertemuan terakhir 2023 mengatakan, bahwa perjuangan selama hampir dua tahun melawan inflasi pada akhirnya mengarah pada rencana menurunkan suku bunga. Perkiraan ekonomi triwulanan terbaru yang dirilis setelah pertemuan tersebut menunjukkan, bahwa sebagian besar pejabat FOMC memperkirakan suku bunga akan turun menjadi 4,6% pada akhir tahun 2024.

Investor Wall Street hampir yakin bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada Maret 2024. Namun menurut data terbaru dari Kementerian Tenaga Kerja, meskipun inflasi telah menurun secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi masih naik 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Masyarakat Amerika Serikat masih membayar harga yang lebih tinggi di bidang seperti makanan, layanan kesehatan, dan sewa rumah.

Pada Desember tahun lalu, indeks harga konsumen (CPI) naik sebesar 3,4% dibanding dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang 3,2%, juga melebihi November (3,1%), dan level tertinggi sejak September 2023.

Selama tiga tahun terakhir, harga bahan makanan meningkat 20%, energi meningkat 26%, mobil baru dan bekas meningkat sekitar 20%, dan suku bunga hipotek meningkat sekitar 7%. Saat ini, daya beli yang USD. 1,19 sama dengan USD. 1,- sebelum pandemi, ini berarti nilai uang telah menyusut sebesar 19%.

Pada 16 Januari, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller juga mengatakan bahwa The Fed tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga. Dalam beberapa hari terakhir, potensi untuk menurunkan suku bunga di bulan Maret tahun ini telah mengecil. Bahkan turun di bawah 50% pada 19 Januari.

Raphael Bostic, Presiden the Fed Atlanta memperkirakan bahwa penurunan suku bunga pertamanya baru akan terjadi pada kuartal ketiga tahun ini.

Austan Goolsbee, Presiden the Fed Chicago mengungkapkan dalam wawancaranya dengan CNBC pada 19 Januari, bahwa jika (pasar) mampu membuat kemajuan mengejutkan dalam hal mengurangi tingkat inflasi lebih cepat dari yang diharapkan, maka penurunan suku bunga dapat dipertimbangkan.

Austan Goolsbee tidak mengungkap mengenai kapan waktu penurunan suku bunga pertama, namun mengatakan jika tekanan harga mereda lebih cepat dari perkiraan, pembuat kebijakan dapat menurunkan biaya pinjaman untuk memastikan suku bunga riil, yang disesuaikan dengan inflasi, agar tidak terus meningkat.

Para pedagang di Wall Street telah mengurangi pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga tahun ini. Pejabat the Fed akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 30-31 Januari yang banyak diduga oleh kalangan keuangan bahwa the Fed masih akan mempertahankan suku bunga yang berlaku saat ini. (sin)