Trump Memenangkan Suara Dukungan di New Hampshire, Memecahkan Banyak Rekor

oleh Li Li

Pada Selasa (23 Januari), mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik di New Hampshire, memecahkan rekor dengan belum pernah ada seorang calon presiden yang berhasil sekaligus memenangkan suara dukungan dari New Hampshire dan Iowa.

Mantan kandidat presiden dari Partai Republik dan Senator Utah saat ini Mitt Romney yang  berhasil memenangkan suara dukungan dari New Hampshire untuk pemilu 2012, tetapi kalah di Iowa dengan selisih 24 poin.

Pada Rabu pagi, Trump telah memperoleh sekitar 54,5% suara dukungan dari pemilih utama Partai Republik di New Hampshire. Sementara itu, Nikki Haley menerima sekitar 43,3% suara dukungan di negara bagian tersebut.

Gubernur Florida, Ron DeSantis, yang pada Minggu mengumumkan keluar dari pencalonan dan mendukung Trump menerima sekitar 2.100 suara, sementara beberapa kandidat lainnya secara gabungan menerima ribuan suara pendukung.

Trump juga merupakan orang Republik non-petahana kedua dalam sejarah yang memenangkan mayoritas (lebih dari setengah) suara utama Partai Republik di Negara Bagian New Hampshire. Menurut data historis, kandidat lain yang memperoleh lebih dari separuh suara adalah Ronald Reagan pada tahun 1980, namun Presiden Reagan hanya memperoleh sekitar 50,2% suara dukungan saat itu. Trump adalah kandidat dari Partai Republik yang memperoleh persentase suara paling tinggi di negara bagian tersebut.

Pada pesta malam pemilu di Concord hari Selasa malam itu, Nikki Haley mengakui kekalahan di New Hampshire dan mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangannya. Namun dia berjanji untuk kembali ke Carolina Selatan, tempat dia menjabat sebagai gubernur untuk mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Republik berikutnya.

Kepada para pendukungnya, Haley mengatakan : “Perlombaan ini masih jauh dari selesai. Masih ada puluhan negara bagian lagi yang harus diperjuangkan. Berikutnya adalah negara bagian yang saya cintai, South Carolina”.

Pemilihan pendahuluan berikutnya adalah Carolina Selatan yang dijadwalkan pada 24 Februari mendatang, di mana Nikki Haley telah 2 periode menjabat sebagai gubernur. Kemenangan gemilang Trump mendapat dukungan dari sebagian besar anggota Partai Republik. Selain itu Partai Republik juga menghimbau Haley agar mundur dari pencalonan untuk bersatu padu mendukung Donald Trump.

Ketua Komite Nasional Partai Republik Ronna McDaniel meminta Haley untuk mundur dari pemilu 2024, setelah sebelumnya ia terus menolak untuk secara terbuka meminta para kandidat pesaing untuk mundur.

Ronna McDaniel mengatakan pada hari Rabu bahwa Partai Republik harus bersatu mendukung Trump untuk menghadapi pemilu 2024.

“Donald Trump adalah orang pertama yang memenangkan kaukus Iowa dan pemilihan pendahuluan di New Hampshire, tapi saya rasa hal itu tidak akan terjadi pada Nikki Haley,” katanya kepada Fox News.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pemilihan pendahuluan di New Hampshire, katanya : “Para pemilih mengirimkan pesan yang sangat jelas”, bahwa “kita perlu bersatu dalam mendukung calon kita, yaitu Donald Trump, dan kita perlu memastikan bahwa kita mengalahkan Joe Biden”.

Pada Rabu, salah satu wakil Nikki Haley, Gubernur New Hampshire Chris Sununu, menolak seruan agar Haley mundur dari pencalonan.

Kepada Fox News ia mengatakan : “Dengan segala hormat, Ronna McDaniel berbicara omong kosong tentang memutuskan siapa pemenang hanya dari dua negara bagian. Masih ada 40 negara bagian, dan para pemilih yang memutuskan, bukan tergantung pada ucapan sekelompok elit politik di Washington DC”. (sin)

Original naskah : “Trump Makes History With New Hampshire Win” diterbitkan di The Epoch Times