Demi Keamanan Jelang Pertemuan Dua Sesi, Warga yang Memasuki Beijing Menghadapi Pengawasan Ketat 

oleh Li Enzhen

Menjelang pertemuan Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok (PKT), penjagaan terutama terhadap warga yang memasuki Beijing diperketat. Penumpang KA cepat pun tak luput dari 2 kali pemeriksaan identitas diri. Drone untuk sementara waktu dilarang terbang di udara Beijing.

Dua sesi Partai Komunis Tiongkok (Kongres Rakyat Nasional dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok) masing-masing akan diselenggarakan pada 4 dan 5 Maret di Beijing.

Pada 26 Februari, Kantor Keamanan Publik Kota Beijing mengeluarkan pemberitahuan yang menyebutkan, bahwa mulai 1 Maret pukul 00:00 hingga 12 Maret pukul 24:00, semua unit, organisasi, dan individu dilarang menggunakan drone atau alat terbang “rendah, lambat, kecil” untuk meliput apa pun aktivitas, baik event olah raga, hiburan, periklanan dan sebagainya.

Alat terbang “rendah, lambat, kecil” mengacu pada 12 kategori termasuk pesawat ringan dan ultraringan, pesawat luncur, pesawat layang gantung bertenaga (power hang glider), balon berawak (balon udara panas), kapal udara, paraglider, drone, model penerbangan, dan balon tak berawak.

Pada 23 Februari, Kantor Pos Negara mengeluarkan pemberitahuan yang menyebutkan bahwa pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan terhadap kiriman paket atau surat yang masuk Beijing mulai 26 Februari hingga berakhirnya Dua Sesi..

Media Hongkong “Ming Pao” melaporkan bahwa pemeriksaan keamanan bagi penumpang yang memasuki Beijing melalui darat dan kereta api telah diperketat. Seorang reporter dari media tersebut yang melakukan perjalanan ke Beijing melalui darat pada 27 Februari menemukan, bahwa jalan raya menuju Beijing telah mulai diawasi dengan cermat. Pos pemeriksaan identitas diri telah didirikan di luar pintu masuk jalan tol, semua kendaraan yang memasuki Beijing wajib menjalani pemeriksaan melalui kamera pengenalan wajah. Kereta berkecepatan tinggi tujuan Beijing juga dikenakan 2 kali pemeriksaan identitas, selain itu memeriksa juga dilakukan terhadap barang bawaan penumpang, apakah membawa barang berbahaya seperti pisau dan lainnya.

Menurut pemberitaan, pertemuan Dua Sesi tersebut akan berakhir pada 11 Maret. Perwakilan dan anggota komite Partai Komunis Tiongkok yang akan menghadiri pertemuan diharuskan menjalani tes asam nukleat, namun mereka diperbolehkan untuk beraktivitas di luar hotel.

Gao Yu, seorang media senior di Beijing, memposting pesannya di platform “X” pada 27 Februari, menyebutkan bahwa sungguh tidak nyaman tinggal di Beijing yang memasuki waktu penyelenggaraan Dua Sesi. Hari ini (27 Februari) petugas dari Kantor Keamanan Publik dikerahkan di hampir seluruh distrik di Beijing untuk memperketat pengamanan. Terlihat mereka sibuk dengan panggilan telepon, ada yang melakukan pemeriksaan dari pintu ke pintu dengan alasan yang sama, yakni ada berita dari otoritas Shijiazhuang bahwa seorang pembangkang berinisial SYP dari kota tersebut yang sedang dalam pengawasan pihak berwenang akan datang ke Beijing. Otoritas perlu mencegah yang bersangkutan menemui orang-orang sensitif di Beijing. Sampai-sampai seseorang yang pergi ke restoran dekat tempat kerjanya untuk makan pie china pada siang hari, didatangi oleh petugas utusan otoritas untuk ditanyai apakah benar ada tamu tak diundang dari Shijiazhuang.

Gao Yu bertanya bagaimana kehidupan warga Beijing jadinya kalau provinsi dan kota di seluruh negeri melapor ke Beijing bahwa ada pembangkang yang menyelinap ?

Menjelang pertemuan Dua Sesi, pihak berwenang di seluruh daerah berupaya mencegat para pembuat petisi pergi ke Beijing untuk melakukan protes. Selain itu, juga memberitahu Kantor Beijing agar segera memulangkan mereka bila tertangkap.

Mrs. Liu, seorang pemohon petisi dari Heilongjiang mengatakan kepada NTDTV bahwa pada dasarnya semua pemohon petisi telah ditangkap dan dikirim kembali ke tempat masing-masing. Tetapi setibanya di tempat asal, mereka tidak dipulangkan melainkan ditahan di hotel. Setiap petugas yang menjaga bisa menerima “uang lelah” sebanyak RMB.500,-.

Pemohon Petisi wanita dari Fujian, Shi Huiqing mengatakan bahwa beberapa pemohon dicegat dalam perjalanan, sampai saat ini kita belum mengetahui bagaimana situasi dari pemohon petisi wanita yang bernama Tang Zhaoxing. Dia yang pergi ke kantor polisi untuk melapor, tetapi oleh polisi kemudian ia diserahkan kepada gangster untuk dibawa ke Fuzhou.

Ada berita beredar bahwa pada 23 Februari sore, Hao Huiping, warga Yingkou, Provinsi Liaoning, diculik oleh sekelompok orang tak dikenal di Beijing dan dibawa ke rumah kosong. Mereka melukai tulang belakang leher dan tulang ekornya. Pada 25 Februari, Hao Huiping ditahan di sebuah hotel oleh dua petugas polisi.

Menurut laporan Minsheng Observer pada 26 Februari, para korban vaksin COVID-19 buatan Tiongkok akan pergi ke Beijing untuk menyerahkan “proposal” dan “daftar 2.656 korban vaksin” di sela pertemuan Dua Sesi. Mereka menghimbau pemerintah untuk membentuk mekanisme perlindungan dan penyelamatan terhadap korban akibat vaksin.

Tiga orang sponsor inisiatif yang semuanya adalah korban vaksin masing-masing adalah : Liang Xiaoqiang, warga Ji’an, Jiangxi, Qian Dalong, warga Distrik Chaoyang, Beijing, dan Zou Jian, warga Jiangmen, Guangdong. Laporan mengatakan bahwa saat ini hak bicara ketiganya dibatasi, dan mereka dapat dipastikan akan menghadapi pengawasan ketat selama 24 jam penuh oleh pihak berwenang. (sin)