Legislator Taiwan Mengecam PKT Karena Kapal Penjaga Pantai Tiongkok Kembali Menerobos Masuk Perairan Taiwan

Sebuah kapal nelayan Tiongkok terbalik di barat daya Pulau Dongding, Kinmen. Saat Penjaga Pantai Taiwan membantu pencarian dan penyelamatan kapal nelayan Tiongkok, Penjaga Pantai Provinsi Fujian, Tiongkok selama 2 hari berturut-turut mengirimkan 4 buah kapal penjaga pantai mereka untuk memasuki wilayah laut terlarang Kinmen. Karena itu Penjaga Pantai Taiwan mengirim kapalnya untuk melakukan pengawasan sekaligus pengusiran melalui loudspeaker

 oleh Huang Liangjian dan Zhan Yongru 

Kapal nelayan Tiongkok “Minlongyu” terbalik di perairan Pulau Dongding, Kinmen karena dugaan menangkap ikan melintasi perbatasan. Namun demikian, ketika pihak Penjaga Pantai Kinmen Taiwan demi perikemanusiaan mengerahkan sejumlah bantuan untuk bersama pihak Penjaga Pantai Tiongkok melakukan penyelamatannya. 

Pihak Penjaga Pantai Tiongkok masing-masing pada 15 dan 16 Maret siang mengirim 4 buah kapalnya untuk menyusup masuk ke perairan terlarang Kinmen dengan alasan melakukan tugas yang mereka sebut sebagai inspeksi. Karena itu pihak Penjaga Pantai Taiwan mengirim kapalnya untuk melakukan pengawasan sekaligus pengusiran.

Kepada petugas di atas kapal Penjaga Pantai Tiongkok, petugas di atas kapal Penjaga Pantai Taiwan melalui loudspeaker mengatakan : “Ini adalah pengumuman dari kapal PP10071 Penjaga Pantai Republik Tiongkok (Taiwan). Kalian telah memasuki perairan terlarang dan terbatas di negara kami. Harap kalian segera menyesuaikan arah kapal (Red. istilah halus dari berbalik arah)”.

Kantor Patroli Pantai Taiwan menyatakan bahwa tindakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah berdampak serius terhadap ketertiban dan keselamatan lalu lintas maritim. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan laut, pihaknya menyerukan PKT untuk segera menghentikan tindakan serupa dan mencurahkan energi maritim untuk pekerjaan pencarian dan penyelamatan, agar korban yang hilang dapat segera ditemukan.

Wang Ting-yu, anggota Legislator Yuan Taiwan mengatakan : “Tindakan (PKT) yang tidak menghormati norma-norma internasional, dapat merusak status quo di Selat Taiwan. Hal yang tidak kalah penting adalah, PKT juga tidak mematuhi undang-undang tentang melarang kapal yang tidak memiliki 3 hal untuk berlayar di laut, sebuah peraturan yang mereka tegakkan sendiri. Negara seperti itu bukanlah negara yang beradab”.

Selama pihak Penjaga Pantai Taiwan melakukan bantuan penyelamatan terhadap korban dari kapal nelayan Tiongkok yang terbalik, Partai Komunis Tiongkok selain mengambil kesempatan untuk menerobos masuk ke perairan terlarang, juga mengirim 10 pesawat militernya untuk terbang mengitari Taiwan pada 15 dan 16 Maret, bahkan sedikitnya 6 buah pesawat mereka terdeteksi melintasi garis tengah selat. Selain itu ada 8 kapal perang Tiongkok yang terus menerus beroperasi di perairan Selat Taiwan, melakukan intrusi terhadap Taiwan. (sin)