Latihan Militer AS-Korea Selatan Baru Saja Berakhir,  Korea Utara Luncurkan Tiga Rudal Balistik ke Laut

AS dan Korea Selatan baru saja menyelesaikan latihan militer gabungan tahunan mereka. Ini direspon Korea Utara dengan menembakkan tiga rudal balistik pada (18 Maret) pagi, yang semuanya mendarat di laut. Peluncuran rudal Korut ini adalah yang pertama kalinya sejak 14 Januari lalu, setelah jeda dua bulan; saat ini Menteri Luar Negeri AS Blinken sedang berkunjung ke Korea Selatan

NTD

Kantor Berita Central news Agency (CNA) Taiwan  melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan bahwa Korea Utara telah meluncurkan dua rudal balistik dari dekat pantai barat pada pukul 07:44 waktu setempat.  Kemudian kembali meluncurkan satu rudal lagi pada pukul 08:21, dengan total tiga rudal balistik yang ditembakkan. Rudal ini mendarat di perairan eksklusif Jepang, di luar Zona Ekonomi (ZEE).

Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan ketiga rudal tersebut memiliki ketinggian maksimum 50 kilometer dan jarak terbang 350 kilometer sebelum jatuh di Laut Jepang dekat pantai timur Semenanjung Korea.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan tiga instruksi: Pertama, ia meminta unit terkait mengumpulkan dan menganalisis informasi dengan cepat dan akurat untuk disampaikan kepada publik. Yang kedua adalah memastikan keselamatan kapal dan pesawat secara menyeluruh, dan yang terakhir adalah bersiap sepenuhnya menghadapi keadaan darurat.

Markas Besar Staf Umum Kontrak Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran rudal Korea Utara kali ini diperkirakan melibatkan setidaknya tiga rudal, yang menargetkan pulau tak berpenghuni di lepas pantai Provinsi Hamgyong Utara. Mengingat jarak penerbangan, itu mungkin merupakan provokasi yang menargetkan wilayah Korea Selatan terhadap fasilitas militer utama. Pyongyang berjarak sekitar 330 kilometer dari Gyeryongdae, tempat markas besar angkatan darat, laut, dan udara Korea Selatan dan sekitar 350 kilometer dari Resimen Terbang Tempur ke-8 AS di Kota Gunsan, Provinsi Jeolla Utara. 

Partai yang berkuasa di Korea Selatan, People Power Party khawatir bahwa peluncuran rudal Korea Utara mungkin dimaksudkan untuk menciptakan perpecahan dalam negeri sebelum pemilihan parlemen Korea Selatan pada April dan memprovokasi pembicaraan menteri luar negeri Korea Selatan-AS yang akan diadakan di Seoul pada hari itu.

Amerika Serikat dan Korea Selatan baru saja menyelesaikan latihan militer gabungan tahunan berskala besar “Perisai Kebebasan”. Jumlah pasukan yang berpartisipasi di kedua negara meningkat dua kali lipat dibandingkan 2023 lalu. Pyongyang baru-baru ini memperingatkan bahwa Seoul dan Washington akan membayar “harga tinggi” atas latihan tersebut.  Pyongyang kemudian mengumumkan bahwa pemimpin Kim Jong Un telah memeriksa latihan artileri dan mengatakan bahwa unit tersebut mampu menyerang ibu kota Korea Selatan. (hui)