Anggota Kongres AS Mengajukan Mekanisme Pelaporan untuk Meminta Pertanggungjawaban PKT atas Pengambilan Organ Secara Paksa

“Jika kita tidak bertindak sekarang, korban jiwa manusia akan semakin bertambah”. Demikian pernyataan Anggota parlemen AS dari kedua partai berbicara dalam sebuah sidang dengar pendapat mengenai isu Tiongkok. “Diam bukanlah suatu pilihan”

oleh Eva Fu, Lin Yan

Anggota parlemen yang memimpin Kaukus Kongres Tiongkok menyerukan kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk membentuk program penghargaan bagi pelapor pelanggaran (whistleblower) untuk mencari bukti langsung guna membantu meminta pertanggungjawaban PKT atas kejahatan pengambilan paksa organ. Hal demikian disampaikan di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/3/2024).

Menurut salinan surat yang belum dipublikasikan, bahwa Anggota Kongres Chris Smith (Partai Republik) dari New Jersey, Ketua Komisi Eksekutif Kongres untuk Tiongkok (CECC), bersama Senator Oregon Jeff Merkley (Partai Demokrat) mengirimkan surat kepada Menlu Antony Blinken yang berisi permintaan dana untuk menghentikan dan mengekang praktik pembunuhan yang disponsori negara.

Di bawah Program Hadiah Kejahatan Perang Kementerian Luar Negeri (War Crimes Rewards Program), Kementerian Luar Negeri AS memberikan penghargaan hingga USD.5 juta kepada individu yang memberikan informasi langsung yang mengarah pada penangkapan, penyerahan diri, atau hukuman terhadap warga negara asing yang dicurigai melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, atau kejahatan perang. 

Program Kementerian Luar Negeri lainnya termasuk Rewards for Justice, yang mencari informasi guna “melindungi kehidupan warga Amerika Serikat dan memajukan tujuan keamanan nasional AS”, serta Program Hadiah Kejahatan Terorganisir Transnasional (Transnational Organized Crime Rewards Program), yang mencakup kejahatan transnasional seperti perdagangan manusia.

Chris Smith mengatakan bahwa program penghargaan bagi pelapor terkait pengambilan paksa organ akan menjadi bagian penting dari inisiatif Kementerian Luar Negeri AS untuk memerangi kejahatan terhadap kemanusiaan dan perdagangan manusia.

Kepada media “Epoch Times” Chris Smith mengatakan : “Pelapor dan para pengungkap kebenaran melawan kediktatoran sangatlah berharga, karena dengan begitu kita bisa mendapatkan cerita mendalam tentang apa yang mereka (Partai Komunis Tiongkok) lakukan dan bagaimana mereka beroperasi. Kami akan memberikan perlindungan Anonimitas”.

Rep. Chris Smith (R-N.J.), ketua Komisi Kongres-Eksekutif tentang Tiongkok, setelah sidang dengar pendapat tentang pengambilan paksa organ tubuh oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) di Washington pada 20 Maret 2024. (York Du / The Epoch Times)

Dia mengatakan bahwa jika orang dalam ingin datang dan bersaksi, dia akan menyambut baik inisiatif tersebut, kapan saja, tetapi premisnya adalah yang bersangkutan harus bisa memastikan bahwa ia dapat bebas dari pembalasan Partai Komunis Tiongkok.

Ia juga mengatakan : “PKT akan membunuh orang tua mereka, membunuh saudara perempuan mereka – itulah yang mereka (PKT) lakukan – atau memenjarakan dan menyiksa mereka.”

Diperkirakan bahwa industri transplantasi organ Tiongkok menghasilkan pendapatan sekitar USD.1 miliar setiap tahunnya. Pengadilan Independen Tiongkok yang berbasis di London dan diketuai oleh Sir Geoffrey Nice QC, seorang mantan anggota Pengadilan Kriminal Internasional untuk bekas Yugoslavia, telah melakukan penyelidikan terhadap masalah ini selama 1 tahun, dan memperoleh kesimpulan pada tahun 2019 berupa : Pengambilan organ paksa dari tubuh hidup dilakukan PKT dalam skala besar selama bertahun-tahun. Tindakan tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan. Menurut temuan pengadilan independen, bahwa korban utama pengambilan paksa organ adalah para praktisi Falun Gong di Tiongkok. Falun Gong adalah sebuah metode latihan spiritual yang dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia, namun kelompok ini di daratan Tiongkok telah dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak 20 Juli 1999.

Laporan mengenai PKT mengambil organ dari praktisi Falun Gong, warga etnis Uighur di Tiongkok, dan etnis serta agama minoritas lainnya yang sengaja ditahan, telah menimbulkan kekhawatiran bagi para pakar hak asasi manusia PBB. Pada 2021, mereka menggambarkan praktik jahat ini sebagai “perdagangan (organ) medis” yang melibatkan ahli bedah dan profesional kesehatan lainnya. Pada bulan September 2022, Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang mengutuk tindakan jahat ini.

Pada saat itu, Parlemen Eropa menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa anggota Parlemen Eropa percaya praktik pengambilan organ dari terpidana mati Tiongkok dan tahanan hati nurani tergolong kejahatan terhadap kemanusiaan.

Perwakilan Michelle Steel, R-California juga menghadiri sidang dengar pendapat pada 20 Maret tentang topik tersebut. Ia mengatakan, Kongres AS harus menggunakan semua sarana yang ada untuk menemukan bukti pengambilan organ dan mencegah terjadi berulang.

Perwakilan Michelle Steel dari Distrik ke-48 California. (Disediakan oleh Sam Yoo)

Kepada Epochtimes ia menuturkan, “Sangat penting untuk mengungkap dan mengakhiri praktik pengambilan paksa organ dari tubuh hidup yang dilakukan oleh PKT. Apalagi,  “PKT telah menciptakan industri yang kompleks dengan memangsa kelompok paling rentan di Tiongkok. Pakar hak asasi manusia memperkirakan bahwa 60.000 hingga 100.000 kasus pengambilan organ hidup-hidup terjadi di Tiongkok setiap tahun. Transplantasi semacam ini tidak bisa dibiarkan berlanjut”.

Michelle Steel dan Perwakilan Partai Republik Florida Neal Dunn menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Blinken pada bulan Juni 2023, meminta kementerian untuk mencegah para profesional dalam sistem kesehatan Tiongkok yang terlibat dalam praktik jahat (pengambilan organ) ini memperoleh status Imigrasi AS.

Michelle Steel mengatakan dalam sidang : “Sangat penting bagi dunia untuk mengetahui dengan jelas apa yang telah dilakukan Partai Komunis Tiongkok terhadap kelompok minoritas ini.”

Dia mengatakan bahwa itu adalah organ tubuh milik orang yang tidak bersalah, sehingga kita benar-benar harus menghentikan tindakan jahat itu.

Selama sidang, Perwakilan Chris Smith mengajak rekan-rekannya untuk ikut menandatangani surat yang ditujukan kepada Blinken mengenai permintaan dana untuk program penghargaan buat pelaporan pengambilan organ.

Chris Smith  berkata : “(Tetap) diam tidak dapat diterima”. Dia mengatakan : “Diam bukanlah suatu pilihan, terutama bagi asosiasi medis dan bisnis. Dengan tetap diam, mereka kemungkinan besar juga dapat dituduh terlibat dalam kejahatan keji terhadap kemanusiaan”.

Pada kesempatan itu,  Michelle Steel menegaskan : Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk mengambil tindakan.”

“Ini adalah perjuangan yang terus-menerus untuk mencapai transparansi dan keadilan. Jika kita tidak bertindak sekarang, korban jiwa manusia akan semakin bertambah.” (sin)