Jumlah Korban Tewas Bertambah Menjadi 113 Orang Tewas Dalam Insiden Penembakan di Moskow

oleh Zhang Ting

Pada Jumat, 22 Maret 2024, di sebuah konser yang diadakan di Balai Kota Crocus dekat Moskow, beberapa pria bersenjata yang mengenakan seragam kamuflase menembaki orang-orang dengan senjata otomatis, menyebabkan 113 orang tewas. Ini adalah salah satu serangan terburuk yang terjadi di Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Garda Nasional Rusia sedang melacak keberadaan tersangka penembakan. Menurut Komite Investigasi Rusia, serangan itu sedang diselidiki sebagai tindakan terorisme.

Rekaman video menunjukkan, kepanikan seketika terjadi saat serangan, orang berkerumun, berteriak dan bersembunyi di balik kursi mereka saat suara tembakan bergema di aula yang luas. Terlihat sejumlah asap hitam mengepul dari gedung yang sedang terbakar.

Kantor berita “TASS” sempat mengutip informasi dari Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) melaporkan bahwa 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam penembakan itu. Kini angkanya terus bertambah menjadi 113 orang tewas. 

Media “Sputnik” yang mengutip ucapan seorang pejabat Moskow memberitakan bahwa ada anak-anak yang menjadi korban dalam penembakan itu.

Kantor berita “TASS” melaporkan bahwa informasi awal dari Dinas Keamanan Federal Rusia menyebutkan bahwa penyerang bersenjata melepaskan tembakan bertubi-tubi dalam gedung konser cukup populer yang berada di dekat Moskow.

Pada saat yang sama, TV Rusia “Rossiya-24” melaporkan, bahwa sebagian atap gedung tempat konser sampai runtuh. Grup musik “Picnic” sedang bersiap untuk tampil ketika penembakan terjadi. Menurut laporan media Rusia, sebanyak 6.200 tiket pertunjukan Jumat malam itu telah terjual, namun tidak jelas berapa banyak orang yang hadir pada saat penyerangan terjadi.

Penembakan itu memicu kebakaran. (Stringer/AFP)

Grup musik “Picnic” memposting di Instagram bahwa mereka berhasil menyelamatkan diri.

“Sebuah tragedi telah terjadi, namun skalanya belum dapat kami nilai”. “Kami mengikuti perkembangan berita tersebut, dan sedang menunggu pernyataan resmi. Para musisi dan manajemen semua selamat” tulis “Picnic” dalam sebuah pernyataan publik.

“Sputnik” melaporkan bahwa tiga pria melepaskan tembakan ke arah penonton dengan senjata otomatis, dan melempar granat atau bom molotov yang memicu kebakaran di dalam gedung konser.

“Tiba-tiba terdengar suara tembakan di belakang kami,” kata seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya kepada Reuters. “Suara serentetan tembakan, tapi saya tidak tahu apa yang terjadi”.

“Terjadi desak-desakan saat semua orang berlari menuju eskalator. Semua orang berteriak histeris dan berlarian”, kata saksi mata.

Tidak jelas siapa penembaknya. Pejabat regional Andrey Vorobyov mengatakan segala upaya sedang dilakukan untuk memastikan semua orang berada dalam kesiagaan. Satu unit pasukan dengan senjata khusus juga lebih dari 70 tim medis telah dikirim ke wilayah tersebut.

Kendaraan layanan darurat terlihat di luar gedung Crocus City Hall, Moskow pada 22 Maret 2024. (Stringer/AFP)

“Sebuah tragedi mengerikan terjadi pada hari ini di tempat pertunjukan musik Crocus City Hall”, kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin. “Saya minta maaf kepada keluarga korban”.

Rusia telah meningkatkan keamanan di bandara, stasiun, dan di seluruh wilayah ibu kota. Putin belum berkomentar secara terbuka. Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada  Jumat bahwa presiden sedang menerima kabar terbaru mengenai insiden penembakan tersebut.

“Vladimir Putin langsung diberitahu tentang penembakan di Crocus City Hall”.

Peskov mengatakan : “Presiden sedang menerima informasi tentang perkembangan insiden tersebut dan tindakan yang diambil oleh semua departemen terkait. Kepala negara telah mengeluarkan semua instruksi yang diperlukan”.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut insiden ini sebagai “serangan teroris yang berdarah”.

Seorang petugas penegak hukum sedang berteriak di dekat lokasi kejadian setelah penembakan itu terjadi pada 22 Maret 2024. (Stringer/AFP)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan : “Seluruh komunitas internasional mempunyai kewajiban untuk mengutuk kejahatan keji ini”. “Semua upaya dilakukan demi menyelamatkan orang”.

Ukraina telah mengumumkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan serangan itu.

Mykhailo Podolyak, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui Telegram menyebutkan : “Mari kita perjelas, Ukraina sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden ini”.

Kedutaan Besar AS di Moskow mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, mereka “terkejut” dengan insiden serangan itu dan menyatakan belasungkawa yang tulus kepada rakyat Rusia.

Kedutaan menyarankan warga AS untuk menghindari daerah di mana serangan itu terjadi.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan : “Rekaman gambar ini terlalu mengerikan untuk ditonton, hati dan pikiran kami jelas tertuju kepada para korban dalam insiden yang mengerikan itu”.

“Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan itu,” kata John Kirby. (sin)