Upaya Xi Jinping Menarik Investasi Asing yang Berlomba Menarik Diri dari Tiongkok Sulit Membuahkan Hasil

NTD

Forum Pembangunan Tiongkok (China Development Forum. CDF) yang berlangsung selama dua hari di Beijing telah berakhir pada 25 Maret. Beberapa analis berpendapat bahwa sejak lebih dari 10 tahun Xi Jinping berkuasa, lingkungan investasi di Tiongkok telah memburuk dengan cepat, banyak investor asing menarik diri dari Tiongkok. Saat ini, otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT) berusaha untuk membujuk investor asing agar kembali menanamkan modalnya di Tiongkok. Namun hal ini sulit terealisasi karena investor asing telah kehilangan kepercayaannya terhadap otoritas komunis Tiongkok.

Pada 24 Maret, ketika Li Qiang memberikan pidato utama dalam upacara pembukaan CDF, dia menyatakan mengatakan perekonomian Tiongkok sudah mulai pulih dan berada pada tren membaik. Tiongkok lebih terbuka dan seterusnya.

Pada Agustus tahun lalu, Partai Komunis Tiongkok meluncurkan program “24 Langkah untuk Mengoptimalkan Penanaman Modal Asing” untuk merangsang investasi asing. Pada 19 Maret tahun ini, Partai Komunis Tiongkok merilis lagi program untuk menarik dan memanfaatkan investasi asing.

Pada 24 Maret Yan Chungou, seorang awak media senior menulis di Facebook yang menyebutkan bahwa upaya berkali-kali dari PKT untuk menunjukkan niat berbaiknya kepada dunia luar,  membuktikan bahwa otoritas sedang kekurangan “darah” (modal) yang serius. Hal ini juga menunjukkan bahwa semua upaya perbaikan ekonomi telah gagal membuahkan hasil. Sementara situasi yang terjadi saat ini adalah modal asing yang baru tidak masuk, tetapi modal asing yang lama berlomba meninggalkan Tiongkok. Sehingga “pendarahan” semakin parah. Jika hal ini tanpa bisa dicegah, berarti waktu kematiannya semakin dekat.

Yan Chungou dalam artikelnya juga menjelaskan bahwa lingkungan investasi di Tiongkok telah memburuk dengan cepat selama 10 tahun terakhir Xi berkuasa. Kemunduran ini bukan disebabkan oleh faktor internal, namun kerusakan yang terjadi secara menyeluruh. Kemerosotan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan jangka pendek, melainkan kebijakan nasional jangka panjang. Kemerosotan tersebut tidak hanya terjadi pada penanaman modal asing, namun juga kebijakan nasional jangka panjangnya. Jadi kerusakan itu terjadi di dalam dan di luar, yang memburuk bukan cuma yang terlihat di permukaan, tetapi kerusakan yang sampai ke dalamnya.

Yan Chungou berpendapat bahwa kerusakan lingkungan secara menyeluruh itu tidak terjadi dalam sehari, tetapi kerusakan lingkungan secara keseluruhan itu terjadi selama sepuluh tahun Xi Jinping berkuasa. Dia sangat berhaluan kiri dalam menangani urusan dalam dan luar negeri. Ada kekhawatiran luas dari masyarakat Tiongkok tentang menasionalisasikan usaha swasta. Dia telah memberlakukan sejumlah besar undang-undang yang mengintimidasi investasi asing seperti investor asing dapat secara tiba-tiba dituduh sebagai mata-mata lalu ditangkap, yang membuat investor merasa ngeri. Xi telah menghancurkan seluruh lingkungan domestik dan internasional.

Disebutkan juga oleh Yan Chungou bahwa pada akhirnya, lingkungan secara umum memburuk, perusahaan-perusahaan swasta satu demi satu gulung tikar, sedangkan perusahaan-perusahaan asing hengkang dari Tiongkok. Ketika Xi sadar bahwa momentumnya sudah berubah menjadi ancaman bagi dirinya, ia baru berteriak minta tolong. Tetapi tidak ada lagi pihak yang percaya kepadanya, tidak ada orang yang bersimpati kepadanya, dan tidak ada orang yang datang untuk menyelamatkannya. Selain itu, perusahaan asing telah memahami watak asli Partai Komunis Tiongkok. Dan sejumlah besar negara berkembang segera memanfaatkan peluang ini untuk menyambut baik pengalihan rantai pasokan.

Yan Chungou juga menyinggung soal PKT mengadakan “Forum Pembangunan Tiongkok”. Ia mempertanyakan apakah Tiongkok masih ingin berkembang ? Apakah Tiongkok masih bisa berkembang ? Dalam sepuluh tahun terakhir, rezim telah bertindak dengan cara yang merusak bukannya membangun. Bahkan bertindak yang anti-pembangunan, anti-reformasi, dan anti-keterbukaan. Lihat saja Pasal 23 segera diberlakukan di Hongkong yang berdampak terhadap kehancuran pusat keuangan internasional. Seluruh dunia menyaksikannya. Niat jahat untuk anti-perekonomian bebas terlihat jelas di wajah PKT. Siapa lagi yang mau percaya bahwa PKT sedang mengupayakan pembangunan ?

Sebuah survei yang dirilis oleh Kamar Dagang Amerika Serikat di Tiongkok pada  Februari menunjukkan bahwa 57% perusahaan anggotanya kurang percaya terhadap niat Beijing yang bersedia membuka pasar Tiongkok bagi perusahaan-perusahaan investasi asing.

Pada  2023, sejumlah besar modal asing telah mengalir keluar dari Tiongkok. Bulan lalu,  Administrasi Devisa Negara Tiongkok merilis berita yang menyebutkan bahwa dana “kewajiban investasi langsung” asing (Direct Investment Liability) yang masuk hanya berjumlah USD.33 miliar, mengalami penurunan sebesar 82% dari tahun 2022.

“Wall Street Journal” baru-baru ini melaporkan bahwa di Tiongkok, para eksekutif senior perusahaan asing semakin merasakan “kelelahan menanti komitmen” alias belum ada realisasi janji. Meskipun Beijing telah melakukan berbagai tindakan untuk memperjelas kebijakan dan mencoba mengurangi tekanan terhadap perusahaan asing di Tiongkok, tetapi para pelaku bisnis mengatakan bahwa banyak rencana tindakan yang belum benar-benar diterapkan, jadi sampai kapan ? (sin)