Atase Militer Tiongkok Menguntit Wapres Terpilih Taiwan Hsiao Bi-khim, Menerobos Lampu Merah Sehingga Hampir Terjadi Kecelakaan Mobil

NTD

Media Ceko baru-baru ini melaporkan bahwa selama kunjungan Wakil Presiden Taiwan terpilih Hsiao Bi-khim di Republik Ceko, kendaraan rombongan Taiwan terus dikuntit mobil yang ditumpangi diplomat militer Tiongkok. Bahkan nyaris menabrak iring-iringan mobil Hsiao Bi-khim karena menerobos lampu merah di sebuah persimpangan jalan.

Jakub Janda, Direktur lembaga pemikir Ceko “European Values Center for Security Policy” (Pusat Nilai Eropa untuk Kebijakan Keamanan), mengungkapkan informasi di atas lewat media sosial “X” pada 6 April.

 Jakub Janda mengutip media Ceko menyebutkan, ketika Wapres terpilih Taiwan Hsiao Bi-khim mengunjungi Ceko pada pertengahan bulan Maret, ia dan rombongnya terus dikuntit oleh mobil yang ditumpangi diplomat Tiongkok, bahkan nyaris terjadi kecelakaan mobil karena mobil PKT itu menerobos lampu merah. Kejadian ini menimbulkan ketidakpuasan Kementerian Luar Negeri Ceko dan sedang meminta pertanggungjawaban duta besar Tiongkok di Ceko.

Menurut media Ceko “Seznam Zpravy”, Hsiao Bi-khim saat itu tiba di Praha dan ditemani kendaraan polisi Ceko menuju pusat kota. Namun, polisi Ceko menemukan ada kendaraan yang mengikuti konvoi mobil rombongan.

Saat melewati sebuah perempatan, kendaraan penguntit itu menerobos lampu merah dan hampir menabrak kendaraan iring-iringan Wapres Taiwan itu. Kemudian polisi Ceko menghentikan kendaraan tersebut dan menemukan bahwa pengemudi kendaraan tersebut memegang paspor diplomatik komunis Tiongkok dan merupakan pejabat diplomatik dari departemen militer Kedutaan Besar Tiongkok di Praha.

Namun, orang tersebut membantah melakukan penguntitan dan mengklaim bahwa dia hanya ingin pergi ke restoran masakan China terdekat untuk makan. Namun, laporan menunjukkan bahwa mobil tersebut telah mengikuti mobil Hsiao Bi-khim sampai ke hotel tempat rombongan menginap.

Terkait insiden diplomatik yang sangat sensitif ini, Jakub Janda mengungkapkan bahwa Kementerian Luar Negeri Ceko telah mengonfirmasi pihaknya sedang menangani insiden tersebut dengan pihak Tiongkok dan menegaskan bahwa masalah tersebut belum selesai.

Sumber mengungkapkan bahwa pemerintah Ceko telah memanggil duta besar Tiongkok dan sedang mempertimbangkan untuk mengklasifikasikan personil yang terlibat dalam kasus tersebut sebagai persona non grata atau bahkan mendeportasinya.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengkonfirmasi pada 6 April bahwa mereka telah menginstruksikan kantor perwakilannya di Republik Ceko untuk memverifikasi kasus ini dengan pihak Ceko, dan pihak Ceko mengatakan masih mengklarifikasi kasus tersebut.

Pihak Taiwan menyatakan bahwa Hsiao Bi-khim mengunjungi Republik Ceko dari 17 hingga 19 Maret dan berhasil menyelesaikan semua rencana perjalanan di bawah perlindungan keamanan penuh yang diberikan oleh Republik Ceko. Di masa depan, Taiwan akan terus memperdalam kemitraan dan kerja sama substantif dengan negara-negara demokratis seperti Republik Ceko, selain itu juga bersama-sama untuk mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan, menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan kawasan. (sin)