Ilmuwan Menemukan Planet yang Berpotensi Lebih Layak Dihuni Dibandingkan Bumi

EtIndonesia. Para ilmuwan baru-baru ini mengidentifikasi sebuah planet yang terletak sekitar 1.200 tahun cahaya jauhnya dan memiliki potensi lebih besar untuk layak huni dibandingkan Bumi.

Untuk mengetahui dengan lebih baik planet ekstrasurya mana—yang berada di luar tata surya kita—yang mungkin menampung kehidupan, para peneliti telah merancang indeks baru.

Alat ini dirancang untuk memandu upaya masa depan dalam menentukan kandidat yang paling menjanjikan untuk kondisi layak huni.

Sebuah studi yang ditampilkan dalam Astrophysical Journal memperkenalkan pendekatan baru ini.

Dengan menggabungkan beragam kumpulan data, termasuk ‘data transit, sifat bintang, dan batas fluks emisi planet yang dilaporkan sebelumnya’, metode ini bertujuan untuk menyempurnakan penilaian.

Kemajuan metodologis ini melampaui pendahulunya, yang terutama berfokus pada konsep ‘zona Goldilocks’.

Zona ini menunjukkan orbit di sekitar bintang yang menjaga suhu tetap kondusif bagi keberadaan air cair.

Berdasarkan kriteria yang ditingkatkan ini, Bumi menerima peringkat kelayakhunian sebesar 0,829.

Namun, tampaknya terdapat planet yang menawarkan potensi lebih besar untuk menopang kehidupan.

Kepler-442b, terdeteksi oleh pesawat ruang angkasa Kepler NASA antara tahun 2009 dan 2012, berada di zona Goldilocks bintangnya, Kepler-442, dan terletak 1.200 tahun cahaya jauhnya.

Planet ekstrasurya ini diklasifikasikan sebagai Bumi super, yang menunjukkan bahwa massa dan radiusnya melebihi planet kita tetapi kurang dari Uranus dan Neptunus, dengan tetap mempertahankan suhu keseimbangan -40 derajat.

Dengan skor kelayakan huni sebesar 0,836, Kepler-442b muncul sebagai salah satu kandidat utama yang berpotensi layak huni.

Rory Barnes, salah satu penulis utama studi dari Laboratorium Planet Virtual Universitas Washington, menjelaskan pentingnya indeks baru ini:

“Pada dasarnya, kami telah merancang cara untuk mengambil semua data observasi yang tersedia dan mengembangkan skema prioritas, sehingga ketika kita memasuki masa ketika ada ratusan target yang tersedia, kita mungkin bisa berkata, ‘Oke, itulah yang ingin kami mulai’.”

Namun demikian, pencarian pengganti Bumi masih terus berlanjut.

Kelayakhunian sebenarnya dari Kepler-442b masih belum pasti karena atmosfer dan kondisi permukaannya masih dirahasiakan.

Studi di Astrophysical Journal juga menyoroti bahwa peringkat yang lebih tinggi dari Bumi tidak secara otomatis berarti lebih cocok untuk mendukung kehidupan.

Dalam perkembangan terkait ruang angkasa, Mars baru-baru ini dianggap tidak cocok untuk tempat tinggal manusia.

Meskipun penyebaran robot ke Mars berhasil, rencana NASA untuk mengirim manusia terus berjalan.

Namun, ekspedisi manusia mana pun haruslah singkat. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan tingkat paparan radiasi—dari Matahari, bintang-bintang jauh, dan galaksi—menyebabkan kelangsungan hidup manusia di Mars menjadi tidak mungkin, karena tidak lebih dari empat tahun. (yn)

Sumber: thoughtnova