Wanita Bernyali Besar Ini Membawa Jenazah Pamannya ke Bank untuk Menandatangani Kredit Perbankan

 oleh Li Zhaoxi

Demi mendapatkan uang apapun caranya ditempuh tanpa mempedulikan risiko. Itulah gambaran singkat terhadap perbuatan seorang wanita Brasil pada 16 April agar permohonan kreditnya bisa disetujui bank.

Ada pun rincian perbuatan wanita Brasil yang bernama Erika de Souza Vieira Nunes, usia 42 tahun pada hari itu adalah, ia mendorong seorang lelaki tua berkursi roda ke meja teller bank untuk menangani urusan pengajuan pinjamannya.

Stasiun penyiaran terbesar di Brasil, TV Globo, adalah yang pertama kali menayangkan video insiden di mana Vieira Nunes terlihat berbicara dengan lelaki tua yang dipanggilnya “paman” dalam ruangan kantor bank. Nunes memintanya untuk ikut menandatangani dokumen pinjaman bersama sehingga dia bisa menarik dana pinjaman sebesar USD.3.400,-.

Orang tua yang duduk di atas kursi roda dalam video itu sama sekali tidak merespons, dan ketika Nunez berbicara dengannya, lengan orang tua itu tampak lemas lunglai dan kepalanya terus menengadah.

“Paman, apakah kamu mendengar ucapan saya ? Kamu perlu menandatangani (kontrak pinjaman). Jika kamu tidak menandatangani, tidak ada yang bisa kita lakukan karena saya tidak boleh menandatangani untuk kamu”, kata Nunez sambil memegangi kepala lelaki tua itu dari posisi menengadah, sambil menyelipkan pena ke antara jari telunjuk dan jempol lelaki tua yang lemas itu. Nunes juga dengan suara agak lantang minta untuk memegang pena itu “dengan tenaga”.

“Ayo, tanda tanganlah, dengan demikian Anda tidak lagi membuat saya pusing. Saya sudah tidak tahan,” imbuhnya.

Ketika seorang pegawai bank mencoba menunjukkan bahwa lelaki tua itu terlihat tidak sehat sepertinya sedang “tidak enak badan”, Nunez malah menepis kekhawatirannya.

“Dia memang begitu. Dia tidak suka bicara”. Kemudian Nunez mengalihkan perhatian dengan bertanya kepada lelaki tua itu : “Paman, apakah kamu masih ingin pergi lagi (ke rumah sakit) ?”

Pegawai bank yang bingung segera menghubungi kantor polisi terdekat. Tak lama kemudian polisi datang dan menangkap Nunez. Belakangan diketahui bahwa lelaki tua itu bernama Paulo Roberto Braga, berusia 68 tahun, yang meninggal dunia beberapa jam sebelum tiba di bank.

Pada 17 April, Fabio Luis Souza, Kepala Polisi di Rio de Janeiro kepada outlet berita Brasil “G1” mengatakan, bahwa meskipun dirinya tidak dapat memastikan kapan waktu tepatnya kematian Roberto Braga, tetapi dari bintik-bintik pada tubuh yang terlihat di bagian belakang kepalanya, menunjukkan bahwa dia paling tidak telah meninggal sekitar dua jam sebelum tiba di bank.

“Wanita tersebut mencoba berpura-pura memintanya untuk menandatangani perjanjian pinjaman padahal dia sudah meninggal dunia sebelum dia memasuki kantor bank”. Kepada TV Globo Souza mengatakan : “Hal utama sekarang adalah melanjutkan penyelidikan untuk mengidentifikasi anggota keluarga lainnya dan mempelajari lebih lanjut tentang keadaan pinjaman”.

Luis Souza mengatakan bahwa agen sudah dikirim untuk mencari pengemudi dari kendaran yang membawa Nunez dan pamannya yang sudah meninggal ke bank untuk keperluan interogasi.

Nunez, yang menghadapi tuduhan percobaan penipuan dan pencurian serta pencemaran nama baik Paulo Roberto Braga, diinterogasi oleh pihak berwenang pada 16 April pagi. Kepada polisi Nunez mengatakan bahwa pamannya meninggal di atas kursi roda saat berada dalam bank, yang dibantah oleh polisi, karena, jika Braga meninggal dunia saat duduk di kursi roda, maka bintik-bintik itu pasti terlihat ada di pahanya.

“Dalam 22 tahun karir saya sebagai polisi, saya belum pernah melihat hal seperti ini”, kata Luis Souza, seraya menambahkan bahwa penyebab kematian Braga masih diselidiki oleh pihak berwenang, polisi juga sedang mencoba untuk menentukan apakah Nunez memang keponakan Roberto Braga. Selain itu, apakah ada kerabat lain yang juga ikut terlibat dalam kejahatan berupa dugaan penipuan terhadap bank. (sin)