Jelang Kunjungan Xi Jinping ke Eropa, Uni Eropa Luncurkan Investigasi Terhadap Peralatan Medis Buatan Tiongkok

oleh Li ZHaoxi – NTD

Uni Eropa pada Rabu (24 April)  mengumumkan penyelidikan terhadap pasar perangkat medis Tiongkok, yang bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran bahwa pemerintah Tiongkok secara tidak adil memihak pemasok dalam negerinya. Ini adalah kasus terbaru dari buntut ketegangan antara Tiongkok dengan Eropa menjelang rencana kunjungan Xi Jinping ke Eropa pada Mei tahun ini.

Uni Eropa telah meluncurkan investigasi terhadap dukungan otoritas Tiongkok terhadap produsen mobil listrik, yang dapat menyebabkan diberlakukannya tarif baru. Uni Eropa juga mengamati sektor-sektor lain seperti pembangkit listrik tenaga angin, tenaga surya, dan kereta api seiring dengan upaya Brussel untuk melepaskan diri dari ketergantungan berlebihan terhadap teknologi murah Tiongkok.

Brussel curiga terhadap Partai Komunis Tiongkok yang lebih menyukai pemasok peralatan medisnya sendiri. Jurnal Resmi Uni Eropa (Official Journal of the European Union. OJEU) mengumumkan penyelidikan terbaru dan mencantumkan kemungkinan metode penyelidikannya.

“Langkah-langkah dan praktik pembatasan (yang diadopsi oleh Partai Komunis Tiongkok) telah menyebabkan kerugian sistemik yang signifikan bagi para pelaku ekonomi, barang dan jasa (Uni Eropa), karena mereka secara sistematis lebih memilih sumber produk dalam negeri dibandingkan produk impor”.

UE juga khawatir bahwa Tiongkok mungkin akan memberlakukan pembatasan impor dan menerapkan persyaratan yang “mengakibatkan penawaran yang sangat rendah sehingga mustahil bagi perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada keuntungan untuk tetap bertahan”, demikian ditulis dalam Jurnal Resmi Uni Eropa.

Menurut laporan yang dirilis oleh lembaga pemikir Tiongkok MERICS pada 2023, pasar perangkat medis Tiongkok adalah pasar perangkat medis terbesar kedua di dunia, kedua setelah Amerika Serikat, dengan nilai pasar pada 2022 mencapai sekitar EUR.135 miliar (setara USD.145 miliar).

Investigasi terbaru Uni Eropa ini merupakan yang pertama berdasarkan Instrumen Pengadaan Internasional UE (International Procurement Instrument). Instrumen tersebut adalah undang-undang 2022 yang bertujuan untuk mendorong timbal balik dalam akses ke pasar pengadaan publik internasional.

Jika penyelidikan menemukan Tiongkok memberlakukan ketidakadilan, maka UE dapat membatasi perusahaan Tiongkok memasuki pasar pengadaan publik di blok 27 negara tersebut.

OJEU mengatakan, jangka waktu penyelidikan adalah 9 bulan, namun Komisi Eropa dapat memperpanjang jangka waktu tersebut selama 5 bulan. Investigasi awal akan difokuskan terhadap pengumpulan informasi dari perusahaan dan negara-negara anggota sebelum pihak berwenang memulai negosiasi dengan Beijing mengenai pasar yang adil dan terbuka.

Beijing “diundang untuk menyampaikan pandangannya dan memberikan informasi yang relevan” dan dapat berkonsultasi dengan Komisi Eropa “dengan maksud untuk menghilangkan atau memperbaiki dugaan tindakan dan praktik tersebut”. Beijing mengecam penyelidikan tersebut, dan juru bicara Kemenlu Tiongkok menuduh UE “menekan dan membatasi perusahaan-perusahaan Tiongkok”.

Uni Eropa percaya bahwa Beijing telah melakukan tindakan dan praktik yang mendistorsi pasar untuk mencapai tujuan “Made in China”. Partai Komunis Tiongkok membanggakan bahwa pada 2025, perusahaan-perusahaan Tiongkok yang memproduksi komponen inti perangkat medis akan mencapai 85% pasar domestik. Diantaranya, pangsa pasar peralatan kelas atas mencapai 70%.

UE juga menuduh pemerintah Tiongkok melakukan diskriminasi terhadap produk impor dan sering menerapkan persyaratan ketat pada perusahaan asing, termasuk berinvestasi di entitas Tiongkok atau menyediakan transfer teknologi.

Minggu ini, sebagai bagian dari penyelidikan terhadap subsidi asing, regulator Uni Eropa berdasarkan Undang-Undang Anti Dumping telah menggerebek sebuah perusahaan peralatan keselamatan yang tidak diketahui kewarganegaraannya yang memproduksi dan menjual “peralatan keselamatan”.

Selain terdapat perselisihan di bidang ekonomi, beberapa orang Eropa ditangkap atas tuduhan menjadi mata-mata untuk Partai Komunis Tiongkok. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Federal Jerman pada 23 April, pihak berwenang Jerman menangkap 6 orang tersangka mata-mata dalam waktu 6 hari. Baru-baru ini, Polandia dan Inggris juga telah menangkap tersangka mata-mata Tiongkok. (sin)