Rusia pada Kamis (28 November 2024), melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap sistem kelistrikan Ukraina, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran di beberapa kota. Sementara itu, Jerman mengusulkan untuk mendistribusikan sistem pertahanan udara Patriot di perbatasan Polandia.
ETIndonesia. Rusia melancarkan serangan besar kedua bulan ini terhadap infrastruktur energi Ukraina, yang mengakibatkan lebih dari satu juta rumah kehilangan pasokan listrik.
Seorang warga Nikolaev, Victor, mengatakan, “Tidak ada listrik. Stasiun pasokan air juga tidak bisa beroperasi. Saya memeriksa lima stasiun (pasokan air), hanya satu yang bisa digunakan, sisanya tidak berfungsi.”
Pemilik toko pakaian Ukraina, Tetiana, mengatakan, “Karena pemadaman listrik, terminal pembayaran dan mesin kasir tidak berfungsi. Saya tidak bisa melayani pelanggan.”
Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan bahwa infrastruktur kelistrikan di sembilan wilayah Ukraina telah rusak akibat serangan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari yang sama di pertemuan Organisasi Keamanan Kolektif (CSTO) mengklaim bahwa militer Rusia menggunakan 100 drone dan lebih dari 90 rudal untuk menyerang 17 target Ukraina dalam semalam.
Putin berkata, “Serangan-serangan ini adalah balasan terhadap serangan yang dilakukan Ukraina menggunakan rudal ATACMS Amerika Serikat yang terus menyerang wilayah Rusia.”
Putin juga menyatakan bahwa tidak ada prasyarat untuk negosiasi damai dengan Ukraina, namun ia bersikeras pada rencana yang dia usulkan pada Juni lalu. Rencana tersebut meminta Ukraina untuk menyerah pada keanggotaan NATO dan menyerahkan empat wilayah yang diduduki pasukan Rusia, yang mana dengan tegas ditolak oleh Kiev.
Pada (27 November), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video menyatakan bahwa tekanan terhadap Rusia harus terus ditingkatkan untuk mengakhiri perang.
“Serangan jarak jauh terhadap fasilitas militer Rusia baru-baru ini sangat membantu. Tetapi tekanan terhadap Rusia harus terus dipertahankan dan diperburuk di berbagai level,” katanya.
Pada 28 November, Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan bahwa Jerman siap untuk mendistribusikan sistem pertahanan udara Patriot ke Polandia pada awal tahun 2025. Tujuannya untuk melindungi salah satu pusat logistik yang sangat penting dalam pengiriman bantuan ke Ukraina.
Pada 2022, Jerman mengerahkan 300 tentara dan tiga sistem pertahanan udara Patriot di kota Zamosc, Polandia, yang terletak sekitar 50 kilometer dari perbatasan Ukraina. (Hui)
Sumber : NTDTV.com