Pada Jumat, 24 Januar 2025, sebuah rumah sakit di Negara Bagian Darfur Utara, Sudan, menjadi sasaran serangan drone oleh kelompok Pasukan Pendukung Cepat (RSF), yang menyebabkan lebih dari 70 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Sementara itu, data satelit yang dianalisis oleh Associated Press pada 25 Januari menunjukkan bahwa ledakan besar dan kebakaran terjadi di sekitar kilang minyak terbesar di Sudan. Kedua pihak yang bertikai saling menyalahkan atas insiden tersebut.
ETIndonesia. Sejak April 2023, konflik antara Pasukan Pendukung Cepat dan militer pemerintah Sudan meletus akibat ketidaksepakatan terkait integrasi kedua kekuatan tersebut. Hingga kini, konflik telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas, jutaan orang mengungsi, dan separuh populasi Sudan menghadapi ancaman kelaparan.
Baru-baru ini, bentrokan antara pasukan gabungan Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat kembali pecah di El-Fasher, memicu serangkaian kekerasan yang didorong oleh sentimen rasial. Pasukan gabungan Sudan terdiri dari militer pemerintah, kelompok bersenjata, polisi, dan pasukan pertahanan lokal.
Menurut laporan Reuters yang dikutip oleh Central News Agency, Ketua Pemerintahan Daerah Darfur, Mini Minnawi, menyatakan di platform X bahwa sebuah drone milik RSF menyerang ruang gawat darurat rumah sakit di ibu kota Negara Bagian Darfur Utara, menewaskan sejumlah pasien, termasuk perempuan dan anak-anak.
Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam unggahannya di platform X, menyebutkan bahwa Rumah Sakit Pengajaran Maternal Saudi adalah satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi normal di El-Fasher. Rumah sakit ini menyediakan layanan kebidanan, penyakit dalam, bedah, pediatri, serta pusat stabilisasi gizi.
Tedros juga menyerukan: “Kami terus mendesak penghentian segala serangan terhadap fasilitas kesehatan di Sudan dan meminta akses aman bagi petugas untuk memulihkan fasilitas yang rusak secepat mungkin.”
Sementara itu, data satelit Associated Press menunjukkan kebakaran hebat terjadi di sekitar kilang minyak terbesar Sudan, yang terletak sekitar 60 kilometer di utara ibu kota Khartoum, di Kilang Minyak Al-Jaili.
Gambar satelit menunjukkan kobaran api menjulang tinggi dan asap hitam pekat membumbung ke langit, menyebar ke arah selatan menuju Khartoum akibat tiupan angin.
Serangan ini menjadi tragedi terbaru dalam perang antara RSF dan militer Sudan, di mana kedua belah pihak saling menuding atas insiden tersebut.
Pihak militer Sudan menuduh RSF bertanggung jawab atas kebakaran di kilang minyak dan menyatakan bahwa RSF “dengan sengaja membakar” kilang tersebut dalam upaya untuk menghancurkan infrastruktur vital negara itu.
Sebaliknya, RSF menyatakan bahwa pesawat militer Sudan menjatuhkan “bom barel” ke fasilitas tersebut, yang “menghancurkan fasilitas itu sepenuhnya.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com