Kota Wuhan Dikarantina, Bandara dan Semua Transportasi Umum Berhenti Beroperasi di Tengah Berkecamuknya Wabah Coronavirus

Zachary Stieber – The Epochtimes

Pihak berwenang kota Wuhan, Tiongkok  yang bertanggung jawab merespon wabah Coronavirus baru ini mengumumkan pihaknya mengkarantina kota Wuhan untuk mencegah penyebaran penyakit, menutup bandara dan semua transportasi umum berhenti beroperasi di sana.

Coronavirus yang mematikan menyebar ke lima negara, di samping Makau dan Hong Kong pada  Rabu (22/1/2020). Sebagian besar kasus ada di Tiongkok di mana lebih dari 470 orang terinfeksi dan 17 orang meninggal.

Pihak berwenang Tiongkok mengatakan bahwa mulai pukul 10.00 pada (23/1/2020), transportasi umum, termasuk kereta bawah tanah dan feri, tidak akan beroperasi.

“Kecuali ada alasan khusus, warga tidak boleh meninggalkan kota Wuhan,” kata pemerintah kota Wuhan dalam sebuah pernyataan, sebuah outlet media yang dikelola pemerintah melaporkan.

“Bandara dan stasiun kereta api yang dapat digunakan untuk meninggalkan kota Wuhan akan ditutup sementara. Penutupan berlanjut sampai pengumuman lebih lanjut.”

Coronavirus “adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS-CoV). Novel coronavirus (nCoV) adalah jenis baru yang belum diidentifikasi sebelumnya pada manusia,” kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Tanda-tanda umum mencakup gejala pernapasan, demam, dan sesak napas. Kasus yang parah dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Coronavirus pertama kali muncul di Wuhan. Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah Coronavirus dan Coronavirus dapat menyebar dari manusia ke manusia, sehingga memicu kekhawatiran penyebarannya semakin luas.

 “Lebih banyak kasus cenderung diidentifikasi dalam beberapa hari mendatang, termasuk lebih banyak di negara-negara di luar Tiongkok, termasuk kemungkinan lebih banyak kasus di Amerika Serikat. Mengingat apa yang terjadi sebelumnya dengan MERS dan SARS, kemungkinan penyebaran orang-ke-orang akan terus terjadi,” tulis Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat mengatakan di situs webnya.

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat mulai menyaring penumpang dari Wuhan di lima bandara AS. Novel coronavirus ini dikenal secara resmi sebagai 2019-nCoV. 

Orang pertama di luar Tiongkok yang menderita virus tersebut adalah seorang wanita Tiongkok berusia 61 tahun dari Wuhan yang melakukan perjalanan ke Thailand pada tanggal 8 Januari, tiga hari setelah menderita demam serta mengigil, sakit tenggorokan, dan nyeri kepala, 

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada tanggal 14 Januari. Sejak itu, kasus-kasus terdeteksi di Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, dan Taiwan. (vv/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=l5LUhnK1taY