Ketika banjir besar melanda Henan, Tiongkok, terowongan Jingguang menjadi sorotan. Akibatnya, sejumlah besar kendaraan militer memasuki Zhengzhou hingga terowongan Jingguang berada di bawah kendali militer.
Sulit untuk memperkirakan berapa banyak korban tewas dalam bencana yang disebabkan oleh banjir di Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok. Pada (23/7) malam, banyak keluarga korban membakar kertas di jalan untuk meratapi sanak famili mereka yang mereka cintai.
Menurut laporan media daratan Tiongkok, Terowongan Jalan Utara Jingguang, di mana korban jiwa dan terluka paling banyak terjadi di daerah itu, dibersihkan pada pukul 16.00 hari itu. Kini, masih ada lebih dari 3 meter air di bagian terdalam dari terowongan. Penduduk Zhengzhou yakin masih banyak jenazah di terowongan yang menunggu untuk dievakuasi.
Penduduk setempat memposting di Internet bahwa pada siang hari (23/7), sejumlah besar kendaraan militer memasuki kota dan mengambil alih terowongan Jingguang. Orang-orang sekitar serta kendaraan dikendalikan dan mereka tidak diizinkan untuk mendekat ke TKP.
Netizen ramai membahas hal ini, banyak orang berpikir bahwa kematian dan cedera mungkin sangat serius. Sehingga pengiriman pasukan militer dinilai agar dapat menutupi kebenaran kematian. Yang lain mengkritik bahwa ketika bencana berada dalam keadaan yang paling serius dan membutuhkan penyelamatan, tentara tidak terlihat. Akan tetapi, setelah kejadian mereka malahan tiba.
Banjir parah di Henan, perubahan tingkat tinggi Komunis Tiongkok menarik perhatian
Akibat bencana banjir Henan, yang menjadi perhatian publik juga terlihat pergerakan Komunis Tiongkok pada tingkat tinggi. Xi Jinping memberikan instruksi tentang situasi bencana pada 20 Juli, tetapi kemudian pergi ke Tibet untuk mengunjungi Lhasa.
Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa Xi Jinping akan pergi ke Tibet untuk penyelidikan dan penelitian. Ia ingin memeriksa situasi konstruksi di sepanjang Jalur Kereta Lalin di tempat.
Kunjungan Xi Jinping ke Tibet adalah yang pertamakalinya sejak ia mengambil alih jabatan Sekretaris Jenderal Komunis Tiongkok sepuluh tahun lalu.
Video itu menunjukkan bahwa Xi Jinping keluar dari toko pakaian Tibet di Lhasa, melambaikan tangan kepada orang-orang di bawah pengawalan, dan memberikan pidato singkat di alun-alun.
Selain perluasan sederhana pekerjaan pencegahan banjir dan bantuan bencana pada pertemuan Dewan Negara, Perdana Menteri Komunis Tiongkok Li Keqiang juga mengumumkan “Peraturan tentang Administrasi Pemusnahan Babi” yang telah direvisi dan tidak berhubungan sama sekali tentang penyelamatan bencana banjir.
Di bawah keadaan banjir besar di Henan, penampilan Xi dan Li menimbulkan kritik dari kalangan publik.
Krisis pascabencana di Zhengzhou ada di mana-mana, jalan runtuh, jembatan berbahaya
Setelah banjir surut di Zhengzhou, krisis saat terjadi di mana-mana, tidak hanya permukaan jalan yang runtuh, tetapi jembatan juga berbahaya.
Video online menunjukkan bahwa ada lubang besar di tengah jalan. Netizen yang mengunggah video tersebut mengatakan bahwa, seorang wanita jatuh dengan dua anak dan menghilang dalam sekejap.
Selain itu, jembatan di Jalan Lingkar Keempat di Zhengzhou juga dalam bahaya.
Video yang beredar menyebutkan : “Jalan Lingkar Empat, di ketinggian Jalan Lingkar Keempat, jangan lewat jalan tersebut, jangan lewat jalan ini, terlalu menakutkan.”
Bahkan, gedung tinggi di seberang Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Zhengzhou juga t menjadi bangunan yang berbahaya, dan orang-orang sedang dievakuasi. (hui)
Sumber : NTDTV.com