Epochtimes.id- Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membahas perannya dalam memproyeksikan stabilitas dan perang melawan terorisme serta rencana peningkatan pasukan untuk “misi pelatihan” mereka di Afghanistan.
“Kami telah meningkatkan kontribusi kami dalam perang melawan terorisme. Kami tetap berkomitmen untuk misi pelatihan kami di Afghanistan,” kata Stoltenberg.
Hal demikian disampaikannya pada awal pertemuan Dewan Fakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengenai memproyeksikan stabilitas dan memerangi terorisme di tingkat Menteri Luar Negeri NATO.
“Kami menambahkan tiga ribu tentara lagi,” tambahnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi Georgia terhadap keamanan Euro-Atlantik. Setelah pertemuan Komisi NATO-Georgia, Sekretaris Jenderal NATO juga mengatakan kemitraan aliansi dengan Georgia luar biasa.
“Pasukan kita saling berhadapan di Afghanistan dan berlatih bergandengan di Georgia.”
Strategi Trump di Afghanistan, yang diumumkan pada Agustus lalu berdasarkan pada penyediaan lebih banyak tentara dengan dukungan sekutu NATO.
“Kami telah melihat – dan saya sangat terkesan dengan banyaknya negara-negara kecil yang telah bersedia untuk maju dan memberikan kekuatan mereka, bahkan ketika mereka memiliki kekuatan terbatas, ke tempat-tempat seperti Afghanistan, ke Syria, ke Irak,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert dalam sebuah pernyataan.
“Jika negara-negara tersebut, pada kenyataannya, memberikan kekuatan tersebut, saya akan mengucapkan terima kasih. Terima kasih atas nama pemerintah AS,” tambahnya.
Personel NATO yang baru tidak akan memiliki peran tempur. Namun demikian sekutu tersebut berharap lebih banyak tentara dapat melatih tentara Afghanistan dan Angkatan Udara untuk melengkapi strategi Amerika Serikat mengirim lebih banyak tentara kontra-terorisme ke negara tersebut. (asr)
Sumber : Ariananews.af