Home Blog Page 1260

Pengadilan Banding AS Menangguhkan Mandat Vaksin Administrasi Biden

Lin Yan

Pengadilan Banding AS pada Sabtu (6/11) menangguhkan sementara aturan keselamatan kerja administrasi Biden, yang mewajibkan perusahaan yang lebih dari 100 karyawan harus memaksa karyawan untuk divaksinasi terhadap virus Komunis Tiongkok (COVID-19) atau menjalani tes mingguan secara teratur.

Dalam putusan, panel tiga hakim dari Pengadilan Banding Sirkuit Kelima menyetujui penangguhan mandat vaksin administrasi Biden, menyetujui Texas, Utah, Mississippi, dan Carolina Selatan, serta mereka yang mengaku telah menderita secara negatif termasuk beberapa asosiasi dan dunia usaha.

Hakim dalam amar putusannya menyebutkan: “Keluhan memberikan alasan yang meyakinkan, percaya bahwa perintah (vaksin) memiliki masalah hukum dan konstitusional yang serius, sehingga perintah (vaksin) ditangguhkan sebelum pengadilan ini mengambil tindakan lebih lanjut.”

Hakim memerintahkan pengacara dari negara bagian dan pemerintah federal untuk menyerahkan pengarahan lebih lanjut pada Desember.

Wajib vaksin  administrasi Biden pada awalnya direncanakan akan berlaku pada awal Januari. Mandat tersebut mengharuskan karyawan perusahaan dengan lebih dari 100 karyawan untuk divaksinasi sebelum 4 Januari 2022, yaitu dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna atau satu dosis vaksin Johnson & Johnson untuk mencapai vaksinasi Penuh.

Peraturan tersebut diperkirakan akan mempengaruhi 84 juta orang, dan rinciannya dirumuskan dan dilaksanakan oleh Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA).

OSHA berencana untuk mengenakan denda pada perusahaan yang gagal menerapkan peraturan yang ketat. Denda maksimum dapat mencapai USD 136.532; jika tempat kerja melanggar peraturan berulang kali, hukuman dapat bersifat kumulatif.

Administrasi Biden menyangkal bahwa ini adalah perintah vaksinasi wajib, dengan mengatakan bahwa perusahaan dapat meminta karyawan untuk divaksinasi atau diuji seminggu sekali dan memakai masker di tempat kerja.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 80% dari populasi orang dewasa AS telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19. Sekitar 70% orang dewasa telah divaksinasi lengkap.

Menurut hasil Survei Pemantauan Vaksin COVID-19 Kaiser Family Foundation, sedikit kurang dari 40% karyawan yang tidak divaksinasi mengatakan bahwa jika majikan mereka memaksa mereka untuk menerima vaksin COVID-19, atau mengharuskan mereka menjalani tes virus mingguan, mereka akan berhenti bekerja.

Pejabat Utah yang menggugat pemerintahan Biden percaya bahwa penggunaan aturan OSHA oleh pemerintah federal untuk memaksa vaksinasi tidak konstitusional.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Utah, Brad Wilson, mengatakan kepada FOX 13 dalam pesan teks: “Saya bersyukur bahwa pengadilan kami mengakui pengaruh buruk pemerintahan Biden pada keputusan kesehatan pribadi warga, dan perusahaan tidak dipaksa untuk menegakkan hukum. ini. Yang inkonstitusional.”

Jaksa Agung Texas Ken Paxton mentweet pada Sabtu : “Kami menang. Baru pagi ini, Sirkuit Kelima menangguhkan persidangan dengan alasan ‘masalah hukum dan konstitusional yang serius’.  Perjuangan ini belum berakhir, dan saya tidak akan pernah berhenti melawan perilaku inkonstitusional pemerintah.” (hui)

Pihak Berwenang Akui Perubahan DNA Virus, Penyebaran Kasus Penularan di Tiongkok Terus Meluas

0

Zhu Ying

Putaran epidemi Virus Komunis Tiongkok (COVID-19) telah menyebar ke 20 provinsi di daratan Tiongkok. Pada akhirnya pihak berwenang mengakui adanya perubahan DNA Virus.

Menurut “Beijing Evening News”, epidemi  di daratan Tiongkok telah menyebar ke 20 provinsi, daerah otonom dan kotamadya, yaitu Shaanxi, Qinghai, Gansu, Mongolia Dalam, Ningxia, Beijing, Shandong, Hebei, Heilongjiang, Jiangsu, Yunnan , Guizhou, Sichuan, Chongqing, Jiangxi, Hunan, Hubei, Zhejiang, Liaoning dan Henan. 

Pejabat setempat mengklaim total 873 kasus yang dikonfirmasi. Ini tidak termasuk infeksi tanpa gejala. Di antara mereka, jumlah orang yang terinfeksi di provinsi Hebei dan Heilongjiang meningkat pesat dalam 5 hari terakhir.

Di antaranya, wabah di setidaknya 15 provinsi terkait dengan kelompok turis Mongolia Dalam. Chongqing, Jiangsu, Henan, dan Liaoning mulai berjangkit sejak 3 November, sementara jumlah orang yang terinfeksi di Hebei dan Heilongjiang telah meningkat pesat dalam lima hari terakhir. 

Kota Shijiazhuang di Provinsi Hebei, yang sangat dekat dengan Beijing, ditutup semalaman, sementara Kota Heihe di Heilongjiang menutup semua supermarket untuk “manajemen lockdown secara ketat.” Mutasi virus telah terdeteksi pada beberapa pasien.

Menurut sebuah laporan oleh media resmi rezim Tiongkok Xinhua News Agency, Kelompok Kerja Heilongjiang dari Kelompok Pencegahan dan Pengendalian Bersama Dewan Negara Tiongkok mengakui pada Jumat (5/11/2021) bahwa wabah baru di Kota Heihe parah dan rumit. Berdasarkan sequensi genetik telah menunjukkan beberapa rantai transmisi berkembang pada saat yang sama,  disebabkan oleh virus dengan urutan DNA yang berbeda dari yang sebelumnya terlihat di Tiongkok.

Menurut Australian Financial Review, wakil direktur jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Feng Zijian, mengakui pada pada bulan Juni bahwa Tiongkok tidak mungkin terbuka seperti Amerika Serikat, karena tingkat infeksinya yang rendah berarti bahwa para pejabat tidak memiliki cukup data untuk menentukan efektivitas peluncuran vaksinnya.

Saat epidemi di daratan Tiongkok terus menyebar luas, pemerintah daerah di berbagai provinsi dan kota di Tiongkok, terus mengintensifkan upaya mereka untuk memperkenalkan langkah pencegahan dan pengendalian epidemi yang semakin ekstrem. Dalam proses ini, sebuah kelompok baru yang terdiri dari puluhan ribu kasus berasal dari istilah —‘Pembagi Ruang dan Waktu’

Disebut ‘Pembagi Ruang dan Waktu’  bukanlah penjelajah ruang-waktu  seperti yang dibayangkan kebanyakan orang. Akan tetapi maksudnya “kontak mencurigakan” dari kasus COVID-19. Yang mana, telah diklasifikasikan melalui Big Data oleh pemerintahan komunis Tiongkok melalui penentuan posisi ponsel.

Banyak orang belum pernah ke daerah epidemi yang diumumkan secara resmi atau menghubungi pasien yang dikonfirmasi, tetapi tiba-tiba menemukan “kode kesehatan” di ponsel mereka entah bagaimana berubah menjadi kode kuning.  Kemudian mereka diberitahu bahwa mereka telah menjadi ‘Pembagi Ruang dan Waktu’. Mereka kemudian harus melaporkan keberadaan baru-baru ini kepada pihak pemerintah setempat. Selanjutnya mengikuti dua kali tes COVID-19 dalam waktu 3 hari. Meski hasil pemeriksaan keduanya negatif, mereka tetap harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari dan tidak boleh keluar selama periode tersebut.

Klasifikasi resmi Komunis Tiongkok dari apa yang disebut “‘Pembagi Ruang dan Waktu’” didasarkan pada teknologi penentuan posisi ponsel. Jika ditemukan nomor ponsel dari objek yang dipantau, ternyata bersamaan dengan nomor ponsel dari orang yang dikonfirmasi terinfeksi COVID-19  dengan jarak lingkup berkisar 800 X 800  meter, berlangsung selama 10 menit, dan masa akumulatif nomor ponsel salah satu pihak melebihi 30 jam dalam 14 hari terakhir, maka pemegang nomor ponsel tersebut dikategorikan sebagai  ‘Pembagi Ruang dan Waktu’

Beberapa media Taiwan menggunakan bahan bangunan sebagai analogi untuk menjelaskan istilah ini.  Media Taiwan menyebutnya bak “jaringan ruang-waktu” yang secara resmi ditentukan oleh rezim  Tiongkok berukuran sekitar 90 stadion sepak bola standar internasional. Oleh karena itu, puluhan ribu orang-orang di daratan Tiongkok secara tidak masuk akal menjadi ‘Pembagi Ruang dan Waktu’” di bawah kendali secara ketat.

Biro Keamanan Umum Chengdu Provinsi Sichuan baru-baru ini mengakui bahwa sejak 3 November hingga saat ini, sebanyak 82.000 orang di Chengdu telah ditemukan dalam risiko ‘Pembagi Ruang dan Waktu’

Beberapa netizen daratan Tiongkok mengungkapkan perasaan mereka tentang langkah  ini. Mereka menciptakan puisi baru berjudul ‘Pembagi Ruang dan Waktu’  yang dipopulerkan di platform jejaring sosial. 

Puisi itu berbunyi: “Aku berjalan di tempat yang pernah kamu jalani, apakah ini dihitung sebagai reuni? Aku meniup angin yang pernah kamu hembuskan, apakah ini dihitung sebagai pelukan? Kita tak pernah bertemu dalam jarak 800 meter! Tapi kamu ingin aku  menunggu satu sama lain selama 14 hari.  Beberapa orang mengatakan itulah cinta dan hasrat, oh tidak, ini adalah epidemi.” (hui/asr)

Laboratorium Wuhan yang Kontroversial Mencari Anggota PKT untuk Menjadi Staf Fasilitas Baru

0

Frank Fang – The Epoch Times

Institut Virologi Wuhan Tiongkok, laboratorium di pusat pengawasan yang ketat karena apakah laboratorium tersebut adalah sumber pandemi COVID-19, meluncurkan sebuah fasilitas penelitian baru pada awal tahun 2021 dan berusaha untuk mempekerjakan anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang setia di fasilitas  tersebut.

Fasilitas baru itu, yang dikenal sebagai Laboratorium Jiangxia, akan fokus mempelajari patogen yang muncul, teknologi keamanan hayati, dan obat-obatan untuk pertahanan keamanan hayati, menurut media yang dikelola pemerintah Tiongkok. Terletak di provinsi Hubei, tengah Tiongkok, laboratorium baru itu secara resmi diresmikan pada bulan Februari.

Menurut situs web Institut Virologi Wuhan, fasilitas tersebut dipimpin oleh Gengfu Xiao, yang saat ini menjadi Sekretaris Partai Komunis Tiongkok yang tergabung dalam Institut Virologi Wuhan.

Di Tiongkok, sebagian besar perusahaan, sekolah, institusi, dan entitas lainnya memiliki cabang Partai Komunis Tiongkok atau sel Partai Komunis Tiongkok yang tertanam di dalamnya”–sebuah cara untuk rezim komunis Tiongkok untuk mempertahankan sebuah cengkraman yang kuat pada operasi dan staf entitas tersebut.

Sejak Mei, Institut Virologi Wuhan menerbitkan beberapa lowongan pekerjaan di situs webnya untuk posisi di fasilitas baru itu. Setidaknya dua daftar memiliki satu persyaratan kualifikasi yang spesifik–menjadi anggota Partai Komunis Tiongkok.

Sebuah postingan pekerjaan pada 17 Mei mencari seorang anggota Partai Komunis Tiongkok yang dapat mengisi sebuah posisi “manajemen komprehensif.” Orang tersebut harus menangani tugas administrasi, seperti mengkoordinir dan menyelenggarakan pertemuan penting dan acara besar.

Orang tersebut juga akan ditugaskan untuk menangani manajemen urusan Partai Komunis Tiongkok,yang mencakup memiliki tanggung jawab “pembangunan cabang Partai dan manajemen harian anggota Partai Komunis Tiongkok, menurut posting pekerjaan.

Pada 25 Agustus, Institut Virologi Wuhan memublikasikan sebuah postingan yang mencari seorang anggota Partai Komunis Tiongkok untuk mengisi sebuah posisi sumber daya manusia. Orang tersebut akan bertanggung jawab untuk mengisi peran terbuka dan tugas-tugas lain, seperti mengelola kontrak.

Dokumen perekrutan awalnya dilaporkan oleh The National Pulse.

Laboratorium Jiangxia adalah salah satu dari tujuh laboratorium baru yang didirikan di Hubei pada tahun 2021 sebagai bagian sebuah inisiatif pihak berwenang Provinsi Hubei untuk mengubah provinsi tersebut menjadi sebuah provinsi dengan sektor teknologi yang kuat. 

Menurut media yang dikelola pemerintah Tiongkok, salah satu laboratorium tersebut berfokus pada optoelektronik, studi mengenai perangkat elektronik yang menggunakan cahaya, dan dijalankan oleh Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Huazhong di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei.

Dari lima laboratorium baru yang tersisa, satu laboratorium didedikasikan untuk meneliti teknologi yang berkaitan dengan ruang udara yang dijalankan oleh Universitas Wuhan, sementara laboratorium lain difokuskan pada pembiakan biologis yang dikelola oleh  Universitas Agricultural Huazhong yang berbasis di Wuhan.

Rezim Tiongkok dengan keras menyangkal bahwa virus Komunis Tiongkok, patogen penyebab penyakit COVID-19, lolos dari Institut Virologi Wuhan, meskipun semakin banyak bukti tidak langsung yang menimbulkan pertanyaan mengenai potensi peran laboratorium tersebut dalam menyebabkan pandemi. Sebaliknya, rezim komunis Tiongkok berpendapat bahwa virus tersebut memiliki sebuah asal yang alami.

Pada Januari, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat merilis lembaran fakta yang menyatakan bahwa, beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit dengan gejala yang konsisten dengan gejala COVID-19 maupun gejala penyakit-penyakit musiman yang umum terjadi di musim gugur 2019.

Pernyataan tersebut bertentangan dengan sebuah klaim oleh seorang peneliti di Institut Virologi Wuhan yang mengklaim  “tidak ada infeksi” di antara staf laboratorium dan para mahasiswa di laboratorium tersebut.

Institut Virologi Wuhan telah melakukan penelitian mengenai Coronavirus kelelawar selama lebih dari satu dekade dan berada dekat sebuah pasar setempat di Wuhan yang ditempuh dengan perjalanan berkendara singkat, di mana kelompok kasus infeksi pertama yang dilaporkan muncul.

Reporter investigasi Australia Sharri Markson, dalam sebuah episode American Thought Leaders, di Epoch TV baru-baru ini mengatakan bukti dengan cukup jelas menunjukkan sebuah kebocoran di Institut Virologi Wuhan. 

Di antara bukti yang dikutip Sharri Markson adalah sebuah basis data Institut Virologi Wuhan yang berisi 22.000 virus yang tiba-tiba offline pada September 2019 dan bahwa Institut Virologi Wuhan menghabiskan USD 500.000 untuk meningkatkan keamanannya sebelum terjadinya pandemi. (VV)

Ramalan Menunjukkan Kecenderungan Penurunan Ekonomi Tiongkok

0

Fan Yu

Keajaiban ekonomi Tiongkok tampaknya akan di belakang, karena para pemimpin Partai Komunis Tiongkok tampaknya sedang mempersiapkan Tiongkok untuk sebuah periode perlambatan pertumbuhan ke depan.

Pada Oktober, Beijing mengumumkan angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto resmi kuartal ketiga yang turun tajam, di mana angka 4,9 persen yang meleset dari perkiraan konsensus ekonom dengan 30 basis poin. 

Pada akhir Oktober, kantor berita milik negara Xinhua menerbitkan sebuah dokumen panjang berjudul 10 Pertanyaan mengenai Ekonomi Tiongkok, yang menjelaskan secara mendalam beberapa topik hangat di bidang ekonomi, keuangan, dan sosial-ekonomi yang saat ini dihadapi Tiongkok.

Artikel itu diterbitkan ulang secara luas di banyak media yang dikendalikan negara termasuk People’s Daily, corong resmi Partai Komunis Tiongkok.

Apa yang sedang dibahas? Artikel tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok mempertahankan sebuah tren pemulihan dalam sebuah “kisaran yang wajar.” Akan tetapi, mengakui bahwa Tiongkok menghadapi banyak tantangan karena pertumbuhan ekonomi telah jatuh, harga komoditas meningkat, dan penjatahan listrik di banyak tempat di seluruh Tiongkok.”

Artikel tersebut merinci bagaimana seseorang harus melihat topik seperti tren pertumbuhan ekonomi saat ini, umur panjang konsumsi konsumen, cara berpikir mengenai pembangunan ekonomi berkualitas tinggi, bagaimana melestarikan momentum perdagangan luar negeri, bagaimana menghadapi pembatasan kekuasaan secara efektif, bagaimana mengatasi restrukturisasi rantai pasokan global, bagaimana mencapai tujuan kemakmuran bersama Xi Jinping, bagaimana memikirkan industri teknologi dan kebijakan anti-monopoli baru-baru ini, bagaimana meringankan kemiskinan dan memulai revitalisasi pedesaan, dan bagaimana menghadapi risiko yang dihadapi sektor keuangan.

Ini adalah sebuah dokumen yang menarik karena menyentuh hampir semua topik hangat di bidang ekonomi dan keuangan yang baru-baru ini, termasuk sebagian besar tantangan yang parah yang dihadapi Tiongkok saat berjuang untuk keluar dari pandemi virus Komunis Tiongkok.

Tetapi artikel tersebut juga merupakan penyimpangan dari pesan Partai Komunis Tiongkok baru-baru ini, yang tegas dan sebenarnya.

Mungkin ada beberapa alasan untuk ini. Agar pihak berwenang Beijing keluar dan mengeluarkan sebuah penilaian yang dalam sebesar itu mungkin merupakan sebuah tanda bahwa pesan kebijakan tertentu sebelumnya–”misalnya, tindakan keras industri teknologi–”mungkin telah meleset dari target mereka. Atau ada bagian yang cukup besar dari populasi yang mungkin tidak mengerti atau tidak setuju dengan kebijakan ekonomi yang ada. Terlepas dari itu, kemungkinan itu juga berarti bahwa pihak berwenang Partai Komunis Tiongkok, ingin menjalankan wacana eksternal apa pun untuk mempersiapkan Tiongkok dan mengatur keadaan untuk sebuah periode perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan.

Dengan kata lain, Partai Komunis Tiongkok sedang mempersiapkan orang-orang untuk sebuah “kenormalan baru” dari pertumbuhan yang stagnan, bahkan sebuah lingkungan ekonomi yang sulit ke depan.

Kita dapat melihat ke pasar properti untuk manifestasi dari perlambatan pertumbuhan ini yang sedang dipersiapkan Beijing. Pengembang properti Evergrande, Kaisa, Modern Land, Fantasia, dan Sinic, semuanya menghadapi berbagai tingkat tantangan keuangan, beberapa bulan setelah Beijing mengeluarkan pedoman untuk membatasi pembiayaan pada perusahaan real estate yang memiliki terlalu banyak utang.

Sementara Evergrande telah memulai kembali konstruksi di seluruh Tiongkok, setelah ditutup selama musim panas, aktivitas pengembangan real estat akan lambat ke depan. Dan itu berarti pertumbuhan Produk Domestik Bruto yang lebih rendah, lebih sedikit pekerjaan konstruksi, dan tingkat aktivitas pendukung yang lebih rendah seperti bank peminjaman dan pembelian perabot.

Kebijakan pajak juga merupakan sebuah faktor yang menghalangi pemilik rumah untuk membeli beberapa properti. Dewan Negara, lembaga mirip kabinet rezim Tiongkok, telah mulai memilih wilayah untuk memberlakukan gelombang pertama sebuah program percontohan untuk pajak pemilik-pemilik tanah, serta real estate perumahan dan komersial. 

Sudah lama dikabarkan, ini adalah sebuah program penting yang dapat dipungut bayaran pajak real estate pada pemilik properti Tiongkok untuk pertama kalinya. Pengumuman tersebut juga mengatakan program percontohan tersebut akan berlangsung lima tahun, artinya cenderung pada tahun 2027 sebelum Kongres Rakyat Nasional, parlemen stempel karet rezim Tiongkok, mengubahnya menjadi undang-undang di seluruh Tiongkok.

Pelaksanaan yang tertunda ini, mencerminkan pentingnya pajak ini sebagai sebuah pendorong pendapatan bagi Partai Komunis Tiongkok, serta keraguan pihak-pihak berwenang dalam memperkenalkan beban biaya semacam itu. Tetapi, tampaknya Beijing siap menghadapi apapun pukulan balik terhadap tindakan ini.

Bahkan para ekonom yang biasanya optimis memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto terendah Tiongkok dalam beberapa dekade. Capital Economics memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tiongkok yang resmi, dapat melambat menjadi hanya 3 persen tahun depan, dengan alasan pendinginan belanja konsumen dan modal.

“Industri dan konstruksi berada di puncak penurunan yang lebih dalam,’ perusahaan menulis dalam catatan untuk klien-klien.

Tiongkok sedang memasuki situasi ekonomi yang belum pernah dialaminya. Apakah kelompok para pemimpin rezim Partai Komunis Tiongkok dan generasi konsumen saat ini bersiap untuk apa yang terjadi di depan? (Vv)

FAO : Harga Pangan Global Melonjak 30% dalam 1 Tahun Terakhir

oleh Li Xin

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan pada Kamis (4/11/2021) bahwa karena permintaan yang tinggi dan panen yang buruk, harga pangan dunia telah melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir. Dalam setahun ini bahkan kenaikannya mencapai lebih dari 30%

Menurut indeks harga pangan yang dirilis oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Kamis, bahwa di Oktober, harga pangan global naik secara berturut-turut selama 3 bulan terakhir, meningkat 3% dari September. Menurut laporan itu, kenaikan tersebut terdorong oleh naiknya harga minyak nabati dan gandum.

FAO menunjukkan bahwa indeks harga pangan global telah meningkat lebih dari 30% pada tahun lalu dan saat ini berada pada level tertinggi sejak Juli 2011.

Gandum adalah tanaman komersial terbesar yang ditanam di areal berhektar-hektar, dan harganya naik 5% di Oktober. Ini adalah kenaikan bulan kelima berturut-turut, mencapai level tertinggi sejak November 2012.

Harga gandum berjangka mulai naik mencapai puncak baru pada November, harga gandum AS mencapai tertinggi baru sejak tahun 2012, dan berjangka spot-bulan Paris mencapai rekor tertinggi karena permintaan impor masih kuat.

“Karena berkurangnya panen di negara-negara pengekspor utama, terutama di Kanada, Federasi Rusia dan Amerika Serikat, pasokan pasar global yang lebih ketat terus menekan harga”, demikian penjelasan FAO tentang kenaikan harga gandum.

Harga gandum, beras dan jagung juga ikut meningkat.

Secara keseluruhan, indeks harga sereal pada Oktober naik 3,2% dari September sebelumnya.

FAO menunjukkan bahwa harga minyak sawit, minyak kedelai, minyak bunga matahari dan minyak lobak juga menguat sehingga indeks harga minyak nabati FAO naik 9,6%. Sementara itu, terjadi kenaikan permintaan global untuk produk-produk seperti susu bubuk, unggas, minyak sayur, dan gandum dan lainnya.

Cuaca ekstrem, rantai pasokan yang kacau, kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya juga mempengaruhi pasokan dan harga pangan.

Sebaliknya, harga gula global turun 1,8% pada Oktober, mengakhiri kenaikan berturut-turut selama 6 bulan terakhir.

Indeks harga daging juga turun berturut-turut selama 3 bulan terakhir. Tetapi harga unggas dan domba telah meningkat.

Indeks Harga Pangan FAO melacak harga internasional dari makanan yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Indeks rata-rata bulan lalu adalah 133,2 poin, sedangkan hasil revisi untuk September adalah 129,2 poin dari sebelumnya yang 130,0 poin.

Nilai harga pangan pada Oktober merupakan nilai indeks tertinggi sejak Juli 2011. Pada Oktober, indeks ini naik 31,3% YoY.

FAO menyatakan bahwa produksi sereal dunia diperkirakan masih akan terus mencetak rekor, tetapi akan tertinggal dari perkiraan permintaan, yang mana menyebabkan penurunan perkiraan terhadap persediaan sereal. (sin)

Gedung Putih Paksa Perusahaan Swasta Ikut Vaksinasi, Digugat oleh Banyak Negara Bagian

Li Lan – NTD New York 

Pemerintah Biden secara resmi pada (4/11) mengumumkan bahwa perusahaan dengan 100 atau lebih karyawan harus memastikan bahwa karyawan mereka menerima dua dosis vaksin sebelum 4 Januari tahun depan, jika tidak, mereka harus menjalani tes mingguan dan harus mengenakan masker di kantor.

Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) Departemen Tenaga Kerja bertanggung jawab atas perumusan dan penerapan aturan tersebut. Kebijakan ini akan berdampak terhadap 84 juta orang Amerika.

Thanksgiving akan berlangsung dua minggu lagi, dan Federasi Ritel Nasional” segera menyatakan bahwa ini adalah “pengaturan ulang  berat yang dikenakan pada pengecer selama musim belanja liburan yang kritis.”

Federasi mengharuskan pemerintah Biden untuk berkonsultasi secara terbuka tentang kebijakan ini dan memastikan bahwa tindakan ini tidak akan menyebabkan gangguan yang tidak perlu pada ekonomi. Bahkan, tidak akan memperburuk kekurangan tenaga kerja yang ada.

Negara bagian Indiana, Missouri, dan Arizona segera mengumumkan bahwa mereka akan menuntut pemerintahan Biden atas kebijakan ini.

Gubernur Indiana, Eric Holcomb mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pendekatan pemerintah federal ini telah melampaui fungsinya dan akan membahayakan rantai pasokan dan tenaga kerja.

Sebelum ini, gubernur Alabama, Texas, dan Florida semuanya telah mengambil tindakan untuk melarang pemerintahan Biden menerapkan perintah vaksinasi di negara bagian tersebut.

Pada saat yang sama, Kongres Partai Republik juga bertindak untuk menolak perluasan administrasi Biden dari vaksin wajib ke perusahaan swasta.

Senator Amerika Serikat, Mike Braun pada 3 November mengatakan: “Ini menyebarkan garam pada luka, yang akan membuat entitas (perusahaan) ini paling menderita.”

Senator Mike Braun dan 40 rekan Republik lainnya dari Subkomite Ketenagakerjaan dan Keselamatan Tempat Kerja Senat Federal mengumumkan bahwa, mereka akan memulai prosedur formal sesuai dengan Undang-Undang Tinjauan Kongres. Membatalkan perintah vaksin wajib pemerintah Biden terhadap perusahaan swasta.

Anggota Kongres, Fred Keller juga memajukan tindakan yang sama di Dewan Perwakilan Rakyat dengan mengatakan dalam sebuah tweet, “Kita harus menghapuskan aturan otoriter ini.”

Pakar virologi Amerika Dr. Lin Xiaoxu menuturkan,  “Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bertanggung jawab untuk terlibat dalam pencegahan epidemi publik. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) adalah dari perspektif lingkungan kerja dan keselamatan kerja. Bahan kimia apa yang dapat menyebabkan kanker, dan bagaimana Anda harus mencegahnya.” 

Ia mengatakan, tidak masuk akal jika Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) mempromosikan masalah ini. Sebenarnya, hal itu mencerminkan situasi saat ini. Praktek mendorong vaksin telah melampaui lingkup kesehatan masyarakat, tetapi itu hanya untuk memaksa perintah pemerintah. Pada dasarnya, ini adalah untuk memungkinkan orang-orang beradaptasi dengan ultra virus besar pemerintah federal, dan memungkinkan negara bagian untuk berkompromi di bawah perintah presiden pemerintah federal.”

Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) dari Departemen Tenaga Kerja akan mengirim personel untuk memasuki perusahaan untuk diperiksa. Jika majikan melanggar aturan, denda tunggal hampir US$13.653; jika perusahaan dianggap melanggar aturan dengan sengaja, denda maksimum tunggal bisa mencapai USD136.532. (sin)

Dinosaurus Pemakan Daging Berukuran Kecil Berhasil Diidentifikasi Setelah salah Dikenali selama 40 Tahun Pasca Ditemukan

0

The Associated Press

Fosil dinosaurus karnivora ini, awalnya ditemukan di Pant-y-ffynnon di selatan Wales, dan dikira sebagai spesies lain selama bertahun-tahun.

Akhirnya, setelah 40 tahun, baru diketahui, dan diganti namanya. Ahli paleontologi mengatakan bahwa fosil itu mewakili spesies yang sama sekali baru yang mereka beri nama Pendraig milnerae.

Ini adalah dinosaurus pemakan daging tertua yang ditemukan di Inggris dan menjelajahi daerah—yang sekarang menjadi Wales—200 juta tahun yang lalu. Dr. Stephan Spiekman adalah ahli paleontologi di Departemen Ilmu Bumi di Natural History Museum di London dan terlibat dalam penelitian.

Benar-benar kerdil dalam ukuran jika dibandingkan dengan dinosaurus pemakan daging lainnya seperti T-Rex, fosil Pendraig milnerae awalnya ditemukan di sebuah tambang pada 1950-an.

“Hewan yang kami gambarkan ini, sebenarnya sudah ditemukan pada 1950- an, jadi sudah lama menjadi koleksi museum. Dan sebenarnya seseorang bahkan mempelajarinya sebagai bagian dari tesis PhD mereka pada 1980-an. Tapi hewan itu tidak pernah dipublikasikan secara resmi dan karena itu juga tidak pernah diberi nama secara resmi,” kata Spielman.

Fosil dinosaurus baru itu juga telah ada jauh lebih lama daripada T-Rex.

“Menemukan dinosaurus memang cukup umum. Namun ‘menemukan kembali’ dinosaurus yang sudah setua ini sangat jarang terjadi. Jadi ketika Anda melihat, misalnya, sesuatu seperti T-Rex, yang hidup sekitar 66 juta tahun yang lalu, ini tiga kali lebih tua. Jadi spesies ini dapat memberi Anda gambaran tentang berapa lama dinosaurus telah ada di Bumi,” katanya.

Fosil berharga itu sebenarnya telah hilang di Museum Sejarah Alam di London—tempat mereka dibawa untuk dipelajari setelah ditemukan.

Fosil itu akhirnya ditemukan di laci tempat menyimpan material fosil buaya, dan fosil tersebut diberi nama untuk menghormati ahli paleontologi, Angela Milner, yang membantu menemukan mereka.

Sebelumnya dipercaya bahwa fosil itu berukuran sangat kecil karena berasal dari dinosaurus muda, dan para ilmuwan menduga bahwa dinosaurus dewasanya mungkin berukuran jauh lebih besar.

Meski langka, namun fosil Pendraig milnerae tidak membawa karisma yang sama seperti T-Rex, penemuan ini pun kurang mampu memikat para ilmuwan dan menarik minat audiens yang berusia muda. (zzr)

87.496 Jiwa Terdampak Akibat Banjir yang Melanda 12 Kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat Selama Belasan Hari

ETIndonesia- Banjir masih menggenangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, hingga Sabtu malam (6/11/2021), pukul 21.13 WIB. Pantauan BPBD setempat tinggi muka air mengalami kenaikan kembali. Hingga kini, Kabupaten Sintang masih berada pada status tanggap darurat. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang melaporkan ketinggian muka air berkisar 1 hingga 3 meter. Sebanyak 12 kecamatan terdampak banjir yang sudah terjadi sejak Kamis pagi (21/10) atau sekitar lima pekan lalu. Banjir saat itu dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Kapuas dan Melawi meluap. 

Merespons peristiwa ini, pemerintah daerah telah melakukan upaya penanganan darurat sejak awal banjir ini terjadi. BPBD Kabupaten Sintang bersama tim gabungan telah mendirikan pos pengungsian dan mendistribusikan bantuan makanan. Pos komando yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang juga mengoperasikan dapur umum maupun pos kesehatan. 

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berada di lapangan untuk melakukan kaji cepat di lapangan, salah satunya peninjauan lokasi banjir di beberapa titik utama di Kabupaten Sintang. Selain kaji cepat, BNPB berkoordinasi dengan BPBD terkait dengan pertolongan, evakuasi maupun operasional dapur umum.

Banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

“Tim BNPB melaporkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses penanganan darurat, seperti belum tersedianya peta genangan banjir, terbatasnya perahu karet untuk evakuasi, dan akses jalan yang tergenang banjir,” ujar Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.  

Kedua belas kecamatan yang terdampak yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai. 

BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap dampak banjir yang meluas ini. Data terkini, Sabtu (6/11), 24.522 KK atau 87.496 jiwa terdampak, sedangkan data warga yang mengungsi masih terus dimutakhirkan.

BPBD mencatat titik pengungsian maupun mereka yang mengungsi ke tempat saudara mereka. Data terakhir, banjir ini mengakibatkan dua warga meninggal dunia, masing-masing di Kecamatan Tempunak dan Binjai.

Kerugian material tercatat sementara yaitu 21.000 unit rumah dan 5 unit jembatan terdampak, serta sarana tempat ibadah yang juga terendam banjir.  (BNPB/asr)

China Evergrande Menjual Pesawat Pribadi Demi Membayar Utang yang Jatuh Tempo

0

oleh Zhang Ting

Wall Street Journal mengutip sumber terpercaya pada 5 November memberitakan bahwa China Evergrande Group mengumpulkan dana senilai USD. 50 juta lebih untuk pembayaran utangnya dengan menjual 2 buah pesawat pribadi.

Berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh sumber tersebut serta data yang tercatat pada Business Aviation, diketahui bahwa pembeli kedua pesawat Evergrande berjenis jet Gulfstream adalah investor AS yang transaksinya telah dilakukan pada bulan Oktober tahun ini. 

Dana tersebut  kemudian digunakan oleh China Evergrande, untuk membayar bunga dari 2 obligasi dalam dolar AS yang jatuh tempo sebelum masa tenggang 30 hari berakhir.

Menurut informasi yang beredar di Internet dan ungkapan sumber yang mengetahui masalah ini, bahwa China Evergrande  sekarang memiliki setidaknya 4 buah pesawat pribadi, ada 1 lagi yang masih berada dalam status sudah dipesan. Xu Jiayin, pendiri dan ketua pengembang real estat, menghabiskan banyak uang untuk membeli pesawat jet mewah selama masa kejayaan perusahaan. Perusahaan besar Tiongkok lainnya seperti HNA Group, juga memiliki jet pribadi yang sangat mewah.

Wall Street Journal menyebutkan bahwa kedua pesawat jet Gulfstream yang baru dijual ini, adalah pesawat lebih kecil yang dimiliki Evergrande. Menurut iklan terkait, perusahaan saat ini sedang mencari pembeli untuk pesawat jet pribadi berbadan lebar jenis Airbus ACJ330 milik mereka.

Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Evergrande telah menghabiskan lebih dari USD. 220 juta untuk membeli pesawat tersebut beberapa tahun yang lalu. Pesawat tersebut yang memiliki interior kabin VVIP, selain ada fasilitas shower, ruang hiburan, kamar tidur, juga ada 1 meja makan, kursi di sekitarnya juga dapat digunakan sebagai tempat tidur. Pesawat yang mampu mengangkat hingga 40 orang penumpang beserta 12 orang awaknya ini saat ini cuma diparkir di Bandara Internasional Hongkong.

Perusahaan Evergrande tidak menanggapi permintaan komentar dari Wall Street Journal.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa salah satu pesawat yang dijual oleh Evergrande adalah pesawat jarak jauh G650ER berusia 5 tahun yang dapat mengangkat 15 orang penumpang. Pesawat tersebut dijual oleh Evergrande dengan harga kurang dari USD. 40 juta pada akhir bulan Oktober lalu. Dan pembelinya adalah Earth Air, sebuah perusahaan yang didukung oleh investor penerbangan swasta Los Angeles. Perusahaan ini sudah memiliki 2 buah jet Gulfstream serupa.

Alex Joya, Presiden Earth Air telah mengkonfirmasi pembelian pesawat termaksud, tetapi mengatakan bahwa ia tidak dapat mengungkapkan rincian transaksi.

Earth Air telah mendaftarkan pesawat yang dibelinya dari Evergrande. Sebuah iklan online menunjukkan bahwa pesawat tersebut tercatat telah terbang selama lebih dari 1.400 jam dan harga yang diminta adalah USD. 43,9 juta.

Kepada Wall Street Journal sumber tersebut mengatakan bahwa Gulfstream lain yang dijual oleh Evergrande, adalah pesawat jet tua dengan harga sekitar USD. 15 juta. Pembelinya adalah ‘Aviation Sales Associates’ dari California. Tetapi perwakilan dari perusahaan tersebut menolak mengomentari tentang transaksi pesawat.

Selama bertahun-tahun, China Evergrande mengembangkan usahanya dengan meminjam banyak dana dari Bank, menyebabkan perusahaan menanggung lebih dari USD. 300 miliar utang. Setelah pecahnya krisis utang Evergrande, perusahaan telah mencoba untuk menjual beberapa bagian aset dari kerajaan besar itu untuk membayar kembali utangnya.

Evergrande gagal membayar tepat waktu bunga utang sebesar USD. 83,5 juta dan USD 47,5 juta yang jatuh tempo masing-masing pada 23 September dan 29 September. Evergrande diberikan masa tenggang 30 hari untuk penyelesaiannya. Jika utang masih belum dilunasi pada akhir masa tenggang, investor dapat menyatakan Evergrande default.

Pada akhir Oktober, Evergrande berhasil mengumpulkan dana sebelum masa tenggang berakhir dan membayar bunga atas 2 utangnya dalam dolar AS, sehingga untuk sementara waktu terhindar dari gagal bayar utang yang risikonya harus ditebus mahal.

Reuters mengutip ungkapan dari seorang pemegang obligasi Evergrande memberitakan bahwa meskipun perusahaan saat ini dapat membayar utang bunganya, tetap prospek perusahaan jauh dari cerah.

“Saya pikir mereka mengeluarkan dana itu hanya untuk menebus waktu”, kata orang itu. (sin)

Epidemi Tiongkok Menyebar dengan Cepat di 19 Provinsi, Kebijakan Zero Kasus Menimbulkan Pertanyaan

0

Lin Yutang dan Zeng Xinmin – NTD Asia Pasifik dari Taipei, Taiwan

Gelombang baru-baru ini virus Delta di Tiongkok telah menyebar dengan cepat dan telah menyebar ke 19 provinsi. Rezim Tiongkok secara resmi mengklaim bahwa 104 kasus baru dikonfirmasi pada Rabu (3/11/2021) termasuk 45 kasus baru di Provinsi Heilongjiang dalam sehari.

Zhang, anggota staf hotel dari komunitas kehutanan di Distrik Aihui, Kota Heihe menuturkan, sekarang orang luar tak bisa masuk  dan orang Heihe juga tidak bisa keluar. Kali ini adalah virus mutan dari virus Delta, yang menyebar sangat cepat. Tetapi pemerintah tidak mengumumkannya tidak tahu apa alasannya?”

Epidemi di Tiongkok memanas, dan Forum Ekonomi Dunia, yang semula dijadwalkan diadakan di Tianjin pada November, juga telah memutuskan untuk menunda konferensi.

Mengenai gelombang epidemi ini, Komunis Tiongkok menggunakan kebijakan tangan besi “nol kasus”. Praktik ekstrem termasuk penutupan Shanghai Disneyland pada 31 Oktober dan melakukan tes COVID-19 dalam semalam.

Media asing Bloomberg mempertanyakan bahwa 75% dari 1,4 miliar penduduk Tiongkok telah diberikan vaksin Tiongkok, tetapi hasilnya terbukti lebih rendah dari vaksin mRNA. Eskalasi pembatasan Beijing memiliki konsekuensi yang menggelikan. Penduduk tidak dapat kembali. Banyak orang-orang terjebak di bandara dan stasiun kereta api di seluruh Tiongkok.

Pada saat yang sama, disebutkan bahwa Komunis Tiongkok telah menginvestasikan semua kekuatan kebijakan zero kasus di Ruili, dan itu menjadi semakin tidak logis sehingga menutup kota empat kali hanya dalam 7 bulan.

BBC melaporkan bahwa untuk Tiongkok, biaya sosial yang tinggi ditimbulkan oleh kebijakan nol kasus memicu diskusi panas. Tingkat pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga melambat dibandingkan dengan kuartal kedua, yang lebih rendah dari yang diharapkan. CNN juga menunjukkan bahwa bahkan jika epidemi terus menyebar, Komunis Tiongkok tidak akan mengubah kebijakannya, dan berusaha untuk mempersiapkan Sidang Pleno Keenam Komite Sentral  dan Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Zhuang Ren-Xiang, juru bicara Pusat Komando Epidemi Pusat – Central Epidemic Command Center (CECC) Taiwan mengatakan, pihaknya saat ini mengamati epidemi di daratan Tiongkok, dan tentu saja masih menyebar. Kemudian pihaknya akan terus mengamatinya, tetapi dengan tindakan karantina saat ini, harus cukup untuk merespons. Ini adalah situasi pencegahan dan pengobatan ketika orang-orang memasuki negara ini.”

Awal tahun 2020 adalah penutupan Wuhan dari awal tahun. Epidemi menyebar dengan pesat. Saat Tahun Baru Imlek semakin dekat tahun depan, kebijakan “10+4” Taiwan untuk kembali ke Taiwan juga menimbulkan kekhawatiran dari dunia luar karena kebangkitan epidemi Delta di Tiongkok. (hui)

Radio Free Asia : Puluhan Ribu Pekerja Tiongkok Terdampar di Indonesia, Dilaporkan Ada yang Bunuh Diri dan Kedutaan Tiongkok Disebut “Tidak Peduli”

Kebijakan pencegahan epidemi “pembersihan” secara ketat yang dijalankan oleh pemerintah Komunis Tiongkok  menyebabkan puluhan ribu pekerja dari daratan Tiongkok yang berpartisipasi dalam proyek “Belt and Road” bermukim di Indonesia untuk waktu yang lama.

Sumber yang dikutip oleh Radio Free Asia (RFA) versi bahasa mandarin menyebutkan, beberapa orang diduga putus asa dan bunuh diri. Kedutaan Tiongkok disebutkan  tidak memperdulikannya. Para pekerja yang meminta bantuan, Kedutaan Tiongkok langsung menjawab “tidak peduli.”

Ketika Olimpiade Musim Dingin Beijing sudah dekat,  Komunis Tiongkok telah menciptakan tragedi hak-hak pribadi untuk pencegahan epidemi. 

Liu, seorang pekerja “Belt and Road” di Indonesia, mengungkapkan kepada RFA bahwa saat ini ada puluhan ribu pekerja Tiongkok yang terdampar di daerah setempat. Dia tidak bisa kembali ke rumah bahkan setelah kontraknya berakhir, dan terkurung di pabrik untuk waktu yang lama. Alasan utamanya adalah kebijakan Komunis Tiongkok untuk pergi ke Tiongkok terlalu ketat dan harga tiketnya mahal.

Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia mengharuskan orang-orang yang bepergian ke daratan Tiongkok, harus menjalani karantina tertutup 21 hari sebelumnya dan menjalani dua tes asam nukleat dan serum IgM dan IgG sebelum naik pesawat. 

Sejak September tahun ini, setelah Liu menyelesaikan suntikan vaksin Sinopharm dan vaksin AZ , antibodi IgM dan IgGnya  tetap tinggi.

Bahkan, sebagian besar pekerja yang telah divaksinasi, tidak dapat lulus tes karena tingginya tingkat antibodi dalam tubuh mereka. Selain itu, karena Beijing membatasi penerbangan pulang, harga tiket pesawat melonjak hingga puluhan ribu yen, yang sangat sulit  dibayar oleh para pekerja.

Liu mengatakan, ada lebih dari 200 pekerja di Kawasan Industri Nanshan Bintan  yang tidak dapat kembali ke kampung halaman. Mereka mengorganisir delegasi untuk memanggil Kedutaan Besar Tiongkok untuk meminta bantuan, dan jawabannya adalah “Tidak peduli.” Seorang pekerja lain dari pabrik  Sulawesi gantung diri, diduga terkait overstay.

Li Qiang, ketua eksekutif China Labor Watch, yang berbasis di New York, juga mengungkapkan bahwa kontrol ketat Komunis Tiongkok terhadap penerbangan pulang  ke daratan Tiongkok untuk mencegah epidemi, telah menyebabkan banyak pekerja yang terdampar di luar negeri mengalami depresi. Sejauh yang ia ketahui, dua pekerja telah gantung diri (Oktober 2021).

Liu mengatakan bahwa alasan sulitnya para pekerja untuk kembali ke Tiongkok adalah karena Komunis Tiongkok telah “membersihkan nol” untuk mencegah epidemi, “terutama adalah 100 hari sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Mereka harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan di Olimpiade Musim Dingin.”

Dia  berharap untuk menarik perhatian resmi Komunis Tiongkok melalui laporan media, tetapi dia tidak memiliki banyak harapan untuk ini karena dia mengetahui “kebaikan apa” dari pemerintah Komunis Tiongkok. Kecuali jika pekerja lokal mengatur untuk menciptakan beberapa insiden perlindungan hak dengan publik dan pengaruh opini. Jika tidak, Kedutaan Besar Tiongkok tidak akan peduli.

Liu percaya bahwa para pekerja ini adalah bidak catur yang diambil oleh pemerintah Tiongkok, ketika mereka ingin menggunakannya dan membuang mereka ketika mereka tidak ingin menggunakannya. Inisiatif “Belt and Road” Komunis Tiongkok dituding “penuh darah.”

Selain tidak bisa pulang kampung, para pekerja luar negeri dari proyek “Belt and Road” juga menghadapi siksaan fisik dan mental seperti kerja paksa, perbudakan, dan penganiayaan. 

Liu mengungkapkan kontrak yang ditandatangani para pekerja seperti kertas bekas, mereka dipaksa bekerja 9 jam sehari tanpa upah lembur dan tidak ada hari istirahat. Dalam manajemen pabrik yang tertutup, banyak pekerja yang paspornya disita dan kehilangan kebebasan pribadinya. (hui)

Sumber : Radio Free Asia