Home Blog Page 1263

Berhentilah Bertanya “Mengapa Belum Punya Anak?” pada Pasangan yang Sudah Menikah

ETIndonesia-Bagi pasangan yang telah membangun rumah tangga, mereka sering terjebak dengan pertanyaan tentang anak-anak, terutama dari anggota keluarga mereka sendiri.

Pertanyaannya tersebut tampaknya menjadi keharusan untuk ditanyakan ketika mereka berkumpul, dan tidak disadari bahwa pertanyaan semacam itu sebenarnya cukup sensitif.

(Foto : Ching’s Secret / YouTube)

Ada banyak alasan mengapa Anda harus berhenti bertanya tentang anak kepada pasangan suami istri. Karena apa? Karena mereka memiliki penyebab tertentu atau mungkin sejarah yang menyakitkan yang tidak Anda ketahui.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus berhenti bertanya kepada pasangan Anda mengapa mereka masih tidak memiliki anak:

  1. Membesarkan anak-anak bisa sangat mahal
(Foto:Alone)

Popok, susu, pakaian dan biaya sekolah dan beberapa biaya sehari-hari membutuhkan biaya yang mahal. Tidak semua pasangan berada dalam posisi tinggi dengan upah yang tinggi, jadi bagi mereka yang masih belum memiliki pendapatan yang stabil, ini dihadapkan dengan kesulitan keuangan saat ini.

Itu membuat banyak orang berpikir panjang untuk menambah jumlah anggota keluarga. Jadi, biarkan mereka mengambil waktu yang mereka butuhkan.

  1. Mereka mungkin belum siap secara emosional

Beberapa orangtua mungkin mengatakan bahwa Anda tidak pernah benar-benar “siap” menjadi orangtua, mereka mungkin benar. Namun, menjadi orangtua adalah perubahan gaya hidup dan membutuhkan pengorbanan yang tidak semua orang mampu atau sanggup melakukannya.

Seorang psikolog dan konselor keluarga, Marie Hartwell-Walker mengatakan bahwa anak-anak tidak boleh dilahirkan hanya karena orangtua membutuhkan kasih sayang atau sebagai cara untuk memecahkan masalah.

  1. Mereka mungkin ingin menikmati momen-momen pernikahan yang baru
(Foto : Tim Gouw)

Mungkin mereka ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama, saling mengenal lebih baik, mengenal hati pasangan sebelum melangkah untuk menjadi orangtua.

Mereka mungkin juga punya alasan sendiri dan tidak usah mengkhawatirkan mereka karena mereka tahu apa yang mereka lakukan untuk pernikahan mereka.

  1. Mereka mungkin ingin fokus pada prioritas lain

Meskipun pasangan tampaknya sudah siap untuk memiliki anak, tetapi tidak semua dari mereka bersedia berkonsentrasi untuk membesarkan anggota keluarga.

Mungkin ada hal-hal penting yang ingin mereka capai. Mereka mungkin ingin menjadi lebih sukses dalam karier mereka atau mungkin ada hal-hal penting lainnya sebelum memulai sebuah keluarga.

  1. Mereka mungkin telah mencoba tetapi tetap tidak berhasil
(Foto: Pixabay)

Mungkin agak janggal untuk bertanya tentang seorang anak bagi pasangan yang telah lama mencoba memiliki anak tetapi belum diberkati.

Tidak semua orang dapat mengahadapi pertanyaan seperti itu jika mereka benar-benar kecewa pada diri mereka sendiri. Kami tidak tahu kegetiran apa yang telah mereka alami, jadi berhentilah bertanya pertanyaan yang sensitif seperti itu.

  1. Mereka mungkin mengalami keguguran
(Foto : Pixabay)

Studi menunjukkan bahwa sekitar 30-40% kehamilan berakhir dengan keguguran. Pasangan yang pernah mengalami saat pahit seperti ini mungkin menghadapi trauma dan kesedihan setelah kehilangan bayinya. Jadi, pertanyaan tentang anak bisa menambah kesedihan mereka.

Tentunya ada berbagai alasan mengapa banyak pasangan yang masih belum memiliki anak.

Tidak peduli apa alasan mereka untuk apa yang mereka lakukan adalah yang terbaik bagi mereka dan keluarga mereka sendiri. Mereka menyadari anak adalah tanggung jawab yang tidak dapat diabaikan begitu, beri mereka waktu, biarkan mereka yang memutuskan masa depan keluarga mereka sendiri.(yant)

Sumber: erabaru.my

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Seorang Ayah Ingin Tinggal di Rumah Putra Sulungnya yang Kaya Tapi Ditolak dan Diberi Uang Satu Juta Rupiah, Akhirnya Tinggal di Rumah Putranya yang Miskin

ETIndonesia-Pak Ma punya dua anak laki-laki dan masing-masing telah memiliki rumah di kota. Tahun-tahun sebelumnya, fisik Pak Ma masih dalam keadaan sehat, dan tinggal di desa, menikmati hidupnya di sana. Tapi sekarang, di usianya yang sudah tua, Pak Ma merasa tak sanggup lagi tinggal sendirian di desa, jadi dia berencana tinggal di rumah anaknya di kota.

Pak Ma sengaja memilih akhir pekan ke rumah putranya, karena menurutnya, anaknya akan berada di rumah dan lebih nyaman berangkat pada akhir pekan.

Sesampainya di rumah putra sulungnya, Pak Ma disambut dengan hangat oleh putra sulungnya ini.

“Ayah, sering-seringlah ke sini kalau sempat, aku sangat merindukan ayah, kita punya rumah yang luas, ayah bisa tinggal di sini,”kata putra sulungnya basa basi.

Mendengar kata-kata manis anaknya, Pak Ma pun berpikir bahwa putra sulungnya ini ternyata anak yang soleh, menawarkan kepadanya untuk tinggal di rumahnya.

“Ya, kalau begitu, ayah akan tinggal di rumahmu saja,” kata Pak Ma.

Mendengar sahutan pasti ayahnya, muka putra sulungnya pun tiba-tiba berubah dan berkata, “Jangan…ayah, aku hanya asal bicara saja, jangan anggap serius, lagipula kami tidak bisa merawat ayah disini, kami semua sibuk dengan pekerjaan.”

Namun, Pak Ma bersikeras tidak mau pergi. Putra sulungnya pun menjadi kesal.

“Kenapa sih ayah begitu keras kepala, sebaiknya ayah pulang saja, atau tinggal di rumah adik saja, bukankah ayah paling menyayanginya sejak kecil, jadi suruh saja dia yang merawat ayah!”Cetus putra sulungnya kesal.

Pak Ma tersentak seketika dan hatinya terasa sakit mendengar bentakan putra sulungnya yang mengusirnya dengan nada kasar.

Kalau dipaksakan tetap tinggal di sana, maka dipastikan terjadi gesekan pada hari-hari mendatang. Akhirnya, Pak Ma pun bersiap pergi dari rumah putra sulungnya.

Sebelum Pak Ma pergi putra sulungnya memberi uang satu juta rupiah kepadanya dan berkata : “Ayah, satu juta rupiah ini untuk ayah, ambillah, jangan terlalu boros ya…Lihat betapa berbaktinya saya sama ayah,” kata putra sulungnya basa basi.

Pak Ma hanya tersenyum dingin mendengar basa basi putranya, kemudian dia pergi ke rumah putra bungsunya.

Meskipun putra bungsunya tinggal di kota, tapi kondisi ekonominya juga cukup memprihatinkan, rumahnya kecil sederhana hanya dilengkapi dengan satu kamar tidur dan satu ruang tamu.

Karena Pak Ma tahu dia tidak punya tempat untuk tidur, jadi dia pun tidak mau menyusahkan putra bungsunya.

Tapi tak disangka, putra bungsunya bersikeras meminta Pak Ma untuk tinggal di rumahnya dan berkata, “Ayah, tinggallah di sini, aku akan menjadi anak durhaka kalau membiarkan ayah tinggal sendirian di kampung.”

“Ayah tinggal bersama kami, ayah bisa tidur di kamar kami, sementara aku, istri dan anak-anak bisa tinggal di ruang tamu, tidak apa-apa ayah, semua itu tidak menjadi masalah bagi kami, ayah tenang saja ! “kata putra bungsunya tulus.

Pak Ma yang tak tega, akhirnya tinggal di rumah putra bungsunya.

Putra bungsu Pak Ma tercengang setelah kurang lebih setengah tahun merawat ayahnya di rumah, karena sebuah kejutan tiba-tiba menghampirinya.

Malam itu, Pak Ma mengambil buku tabungannya dan berkata kepada putra bungsunya, “Di sini ada sekitar 1,7 miliar rupiah. Pakailah uang ini untuk membeli satu unit rumah yang lebih besar dan nyaman untuk keluargamu. Sisa uangnya, kamu gunakanlah untuk sekeluarga, ayah sudah tua, tidak membutuhkan uang begitu banyak, anggap saja itu semua sebagai titipan ayah untukmu.”(jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Dia Datang ke Rumah Putrinya untuk Meminjam Uang, Tapi Menantunya Meminta untuk Membuat Surat Perjanjian

ETIndonesia-Setelah merasa bimbang dan ragu beberapa malam, pak Zhao akhirnya mengemasi barangnya dan berangkat ke rumah putrinya di kota. Kali ini, pak Zhao bermaksud meminjam sejumlah uang sama anak perempuannya.

Setelah sampai di rumah menantunya, keluarga menantunya menjamu pak Zhao dengan ramah dan hangat. Saat sedang menonton TV seusai makan, menantu pak Zhao tiba-tiba bertanya maksud kedatagan pak Zhao.

Pak Zhao ingin berbicara tapi tertahan, karena anak perempuannya tidak ada di tempat, melihat gelagat itu.

Menantunya pun tersenyum sambil berkata pada pak Zhao, untuk tidak sungkan-sungkan menyampaikan maksud kedatangannya, sementara itu besannya juga meminta pak Zhao untuk menceritakan bila memang menemui kesulitan.

Setelah merenung sejenak, pak Zhao pun mengatakan bahwa dia bermaksud meminjam uang untuk membeli anak kambing untuk ternak.

Mendengar itu, menantu laki-lakinya berkata: “Tidak masalah pinjam uang tapi harus buat surat perjanjian.”

Pak Zhao tertegun mendengar syarat menantunya, ia tak menyangka menantunya berkata seperti itu, membuat surat perjanjian pinjam uang.

Baru kali ini pak Zhao menemui hal yang aneh seperti itu. Melihat besannya diam saja, pak Zhao pun menjadi ragu, tidak tahu apakah harus meminjam atau tidak.

Tak lama kemudian, menantunya membawa sebuah amplop, menyerahkannya kepada pak Zhao sambil berkata bahwa surat perjanjian dan uangnya ada di dalam amplop.

Pak Zhao sebenarnya tidak mau, tapi menantu laki-lakinya langsung menyelipkan ke tangan pak Zhao.

Melihat suasana yang serba canggung itu, pak Zhao pun tidak ingin berlama-lama lagi di rumah menantunya, ia pulang dengan suasana hati tertekan.

Setelah bimbang cukup lama, akhirnya pak Zhao membuka amplop dari menantunya, ia menghitung-hitung ada 3 juta rupiah dan selembar kertas catatan.

Dan pak Zhao tertegun sambil menatap isi surat perjanjian itu.

Ternyata itu bukanlah surat perjanjian pinjaman, tapi sepenggal kalimat dari menantu laki-lakinya.

“Ayah, aku harap ayah tidak marah setelah membaca isi surat ini, maksud saya membuat surat pernyataan itu sebenarnya supaya didengar ibuku.

“Ayah kan tahu dengan karakter ibu, kalau saja aku langsung memberinya pada ayah, nanti ibu akan mengoceh terus dan akan mempersulit Xiao Mei (isterinya, putrinya pak Zhang), karena itulah saya bilang membuat surat perjanjian, dengan begitu ibu tidak akan mengoceh terus.

“Uang 3 juta ini ayah gunakan untuk membeli anak kambing. Sisanya untuk ayah beli pakaian dan makanan bergizi” tulis menantunya.

Setelah membaca surat menantunya, mata pak Zhao pun berkaca-kaca dan menitikan air mata.

Pak Zhao baru tersadar seketika, iika saja saat itu ia langsung menerima uang itu, dan meski pun besannya diam saja tidak berkata apa-apa saat itu, tapi diperkirakan ia pasti akan sengaja mempersulit menantu dan putrinya setelah itu.

Sungguh beruntung pak Zhao memiliki menantu laki-laki yang cerdik dan bisa melihat situasi pada saat itu itu. Perasaan pak Zhao yang tertekan itu pun seketika sirna dan tersenyum bahagia.(jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Karena Hanya Mengirimkan Uang dan Tak Pernah Menjenguknya, Dia Mengatai Putranya ‘Anak Durhaka’

ETIndonesia-Pak Arman memiliki seorang putra, dia membiayai kuliahnya hingga lulus, dan mulai mencari nafkah sekaligus menikah di kota, membeli rumah, mobil, boleh dibilang termasuk keluarga yang cukup berada, bisa hidup nyaman bersama sekeluarganya.

Tapi ada satu hal yang membuat Pak Arman kecewa pada Ardy, putranya, yaitu tiga tahun tak pernah pulang menjenguknya, sehingga dia selalu bilang anaknya tidak berbakti.

Tapi ada juga sisi baiknya, Ardy tak pernah lupa setiap bulan mengirim uang 1,5 juta rupiah untuk ayahnya. Boleh dibilang Pak Arman adalah orang terkaya di kampungnya, membuat iri sekaligus kagum orang-orang sekampung.

Pak Arman sudah memasuki usia senja, jadi wajar saja kerap merindukan anaknya, apalagi sudah bertahun-tahun Ardy tak pernah pulang menjenguknya.

Sementara itu, pak Arman juga hanya hidup sendiri sekarang, karena istrinya sudah lama meninggal, jadi dia merasa sangat kesepian, dan setiap hari selalu berharap agar Ardy segera pulang.

Dia pun menelepon anaknya, namun, setiap kali selalu Dina, menantunya yang menerima telepon darinya, dan baru bicara sebentar lalu telepon pun ditutup, tinggal pak Arman sendiri yang duduk termenung sendirian di kampung sana.

Pak Arman pun tidak tahan lagi, dia ingin ke kota menemui anaknya. Namun, setelah mengelilingi seputar kota sendirian, dia tidak juga menemukan alamat rumah anaknya sesuai dengan alamat yang pernah diberikan dulu.

Pak Arman pun bingung dan dia berguman “Masa sih anakku hilang ? Tapi tidak mungkinlah, kalau hilang mana mungkin bisa mengirim uang setiap bulan untukku.”

Akhirnya pak Arman pun pulang lagi ke desa, namun ternyata banyak godaan juga sesampainya di desa, Linda, seorang janda di desanya, selalu mondar-mandir di depan Pak Arman, ia selalu berusaha menggodanya agar menikahinya.

“Siapa suruh Pak Arman punya uang kiriman yang banyak setiap bulan,” gumam si janda matre Linda.

Tiba-tiba suatu hari, Dina, menantu perempuannya ingin pulang ke kampung Pak Arman, sambil membawa anaknya, yang katanya rindu pada kakeknya.

Bukan main senangnya Pak Arman mendengar kabar menantunya mau pulang sambil mengajak cucunya, karena dia pikir tidak perlu capek-capek lagi ke kota menemui putranya yang akan pulang menjenguknya.

Keesokan paginya, Pak Arman pun ke pasar membeli sayur dan makanan, sepanjang hari itu dia sibuk membuat masakan di dapur, siangnya Dina dan anakya pun tiba.

Saat itu, Pak Arman tampak bolak balik sambil sesekali melihat ke luar rumah, namun tak jua tampak bayangan Ardy, putranya, ia pun menjadi gelisah.

Kalau Pak Arman tidak melihat Ardy, putranya, maka Dina dan anaknya tidak bisa makan dulu.

Sementara cucunya Pak Arman sudah mulai merengek dan menangis sambil menahan lapar, sehingga Pak Arman harus terus menghibur cucunya.

Tak lama kemudian Dina berkata, ”Ayah, tak perlu menunggu Ardy, dia sibuk dengan pekerjaannya, tidak mendapa izin cuti dari kantor, barusan dia SMS.”

Pak Arman pun semakin cemas dan berkata, “Mana SMS-nya ? Sini mana ponselmu, Ayah mau lihat. ”

Menantunya pun diam dan tampak serba salah, melihat itu, Pak Arman seketika mengambil tas menantunya, mengambil ponsel dari tasnya, dan tanpa sengaja seisi tas itu pun jatuh berserakan di atas lantai.

Pak Arman segera merapikan barang-barang yang jatuh berserakan di lantai, tiba-tiba dia melihat foto Ardy, putranya. “Anakku memang gagah dan tampan,”gumamnya tersenyum bangga.

Namun, detik berikutnya Pak Arman mengernyitkan dahinya dan bertanya: “Tapi kok fotonya hitam-putih, kenapa ya?” Tanyanya dengan kening berkerut.

Dina diam saja mendengar pertanyaan mertuanya.

Pak Arman membalikkan foto itu dan tampak sebaris kata: “Istriku tersayang, sampai bertemu lagi pada kehidupan selanjutnya. 9 Maret 2014”.

Pak Arman pun seketika paham dengan arti kalimat itu. “Dimana Ardy, anakku ?”Tanyanya datar.

Karena merasa cepat atau lambat akan diketahui juga, akhirnya Dina menyuruh anaknya keluar, kemudian perlahan-lahan menceritakan pada pak Arman : “Maafkan aku Ayah, Ardy sudah pergi 3 tahun yang lalu.”

Pak Arman pun seketika menangis pilu mendengar cerita menantunya.

Dina menuturkan, “Selama tiga tahun terakhir ini, akulah yang mengirimkan uang untuk ayah. Banyak tetangga maupun teman-teman menyarankan agar aku menikah lagi mumpung masih muda, tapi aku sangat mencintai Ardy, mendiang suamiku, sebelum pergi, dia titip pesan agar aku merawat ayah, dan membesarkan anak-anak.”

“Aku menepati janjiku, aku juga tidak ingin menjadi wanita jahat, karena itu, aku selalu mengirmkan uang untuk ayah setiap bulan, dan aku selalu merahasiakan tentang Ardy, karena Ardy berpesan padaku untuk tidak memberitahu ayah bahwa dia sudah tiada. Dia takut ayah sedih dan takut ayah tidak tahan dengan kepergiannya,”kata Dina menantunya.

Pak Arman hanya meratap sedih dan jatuh pingsan setelah mendengar cerita Dina, menantu perempuannya yang baik-setia. (jhn/yant)

Sumber: life.bldaily.com

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Lansia di Jiangxi, Tiongkok Dipaksa Divaksin Hingga Sempat Dua Kali Koma

0

Gu Xiaohua, Li Yun dan Liu Fang 

Vaksinasi wajib digelar di seluruh daratan Tiongkok. Ada warga yang mengalami efek samping  serius. Seorang penduduk desa di Provinsi Jiangxi, Tiongkok  kepada NTD pada Jumat (17/9/2021) mengatakan bahwa, pejabat desa setempat memaksa divaksin, padahal saudara perempuannya memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dan saat itu tensi darahnya sempat tinggi. Setelah divaksin, dia sempat koma dua kali. Pada akhirnya nyawanya tertolong setelah dirawat. Bagaimana kronologi kejadiannya?

Mr Wen, seorang penduduk desa di Jiangxi, Tiongkok, mengatakan, kakaknya berusia 65 tahun, dia sebenarnya menderita tekanan darah tinggi, pembuluh darah tersumbat, memasang ring di jantungnya  dan gula darahnya rendah. Ketika hendak divaksin pada 10 Agustus, dia juga berbicara dengan pejabat desa. Mereka mengatakan tidak apa-apa serta bertanggung jawab dan langsung divaksin.”

Pada hari yang sama, Mr Wen membawa kakaknya ke Puskesmas untuk divaksinasi, dan tekanan darahnya lebih dari 190. Dokter mengatakan, dia tidak bisa divaksin, dan tidak berani melakukannya. Kemudian mereka pulang ke rumah.

Akan tetapi pada sorenya, kader desa menggunakan mobil untuk membawanya ke Puskesmas untuk divaksin. Sebelum vaksin diberikan, dokter masih mengukur tekanan darahnya. Setelah diukur beberapa kali, tekanan darah masih  tinggi dan dia tidak berani menyuntiknya. Setelah diukur lagi sedikit lebih rendah, kader desa berkata, ya sekarang sudah bisa, lalu ia divaksin.

Mr Wen mengatakan, setelah vaksin, kakaknya mulai merasa pusing dan tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya keesokan harinya.

Mr Wen menambahkan pada 12 September, kakaknya tidak bisa lagi berbicara, dan hampir koma. Saat itu, kader desa mengetahuinya dan memanggil ambulans membawanya ke kabupaten. Dari pedesaan ke kabupaten, dibutuhkan beberapa puluh kilometer. Setelah diobati di kabupaten akhirnya dia sadar.”

Mr Wen mengatakan bahwa aparat desa setelah mengantarnya ke rumah sakit, langsung kabur. Ketika rumah sakit menghentikan pengobatan dan kakaknya kembali koma. Rumah sakit No 14 menyatakan biaya pengobatan dan perawatannya lebih dari 10.000 yuan. Kini, kakaknya masih belum bisa berjalan.

Nyatanya di daratan Tiongkok, sering terjadi kasus vaksinasi wajib di berbagai wilayah Tiongkok. Netizen memposting video pendek di Twitter yang menunjukkan bahwa Chongqing di Sichuan, Wuhan di Hubei, Shiyan, Xi’an di Shaanxi, Xiamen di Fujian, Yantai di Shandong, Zhengzhou di Henan dan tempat-tempat lain, terlihat orang-orang  jatuh tersungkur setelah divaksinasi.

Ada juga video yang menunjukkan bahwa, setelah seseorang meninggal dunia setelah divaksin, anggota keluarganya pergi ke pemerintah atau pusat vaksinasi untuk membela haknya.

Beberapa netizen merilis gambar dan mengungkapkan bahwa dalam sehari, tujuh orang dalam komunitas tersungkur.

Beberapa netizen mengatakan bahwa semakin banyak orang terkapar, dan Komunis Tiongkok tidak akan pernah mengakui bahwa itu disebabkan oleh vaksinasi. Kondisi ini menjadikan lebih menakutkan daripada situasi pada tahap awal penularan di Wuhan. (hui)

Decoupling Teknologi AS – Tiongkok Kian Nyata, Investasi Kedua Pihak Turun 96% dalam 5 Tahun

0

 oleh Chen Beichen 

Pada 20 September Bain & Company merilis laporan tahunan di bidang teknologi menyebutkan bahwa dengan adanya upaya pemerintah AS untuk mengurangi ketergantungan terhadap rantai pasokan dari komunis Tiongkok dalam 5 tahun terakhir, telah mengakibatkan investasi di bidang teknologi dari kedua belah pihak menurun sebesar 96%.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa antara tahun 2016 hingga 2020, keseluruhan investasi langsung antara Amerika Serikat dengan Tiongkok telah turun dari USD. 62 miliar menjadi USD.16 miliar. Sedangkan investasi di industri teknologi saja penurunannya mencapai 96% selama periode ini.

Selama periode ini, total investasi langsung AS di Tiongkok turun 35% menjadi USD. 8,69 miliar, dan total investasi langsung Tiongkok di AS turun dari USD. 48,5 miliar menjadi USD. 7,2 miliar. Total investasi keduanya pada dasarnya sama.

Anne Hoeker, mitra di Bain & Company mengatakan kepada Nikkei Asia, bahwa selain penurunan tajam dalam investasi AS dan Tiongkok, beberapa negara berinvestasi besar-besaran dalam teknologi dan rantai pasokan mereka sendiri, untuk meningkatkan kemandirian dan menghilangkan ketergantungan mereka terhadap Beijing. Isu tersebut bukan isu utama pada beberapa tahun yang lalu, di saat dimana para pemimpin bisnis Amerika masih ramai membicarakan tentang bagaimana memasuki pasar Tiongkok.

Dia menunjukkan bahwa epidemi virus komunis Tiongkok atau COVID-19 dan kekurangan chip yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah menyebabkan terganggunya rantai pasokan. Negara-negara semakin meningkatkan tren kemandirian rantai pasokan mereka sendiri, sehingga tren decoupling (pemisahan) teknologi telah menjadi isu penting bagi ekonomi utama.

Anne Hoeker percaya bahwa decouplingsudah tidak dapat dihindari, tetapi itu akan menjadi suatu proses yang makan waktu panjang.

Selain industri teknologi, investasi di sektor real estate dan kesehatan juga menurun drastis.

Bulan ini, Presiden AS Biden dan Presiden komunis Tiongkok Xi Jinping, melakukan pembicaraan lewat sambungan telepon yang kedua kalinya selama 90 menit. Namun, setelah pembicaraan, ketegangan antara kedua negara ini tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang signifikan, dan praktik perdagangan dan persaingan teknologi masih menjadi masalah pertikaian antara kedua negara.

Tercatat hingga April 2021, AS telah memasukkan 168 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam, sebagian besar dari perusahaan ini adalah perusahaan yang terkait dengan teknologi.

Dengan mempertimbangkan ketidakpastian geopolitik, perusahaan teknologi Amerika Serikat seperti Apple, Google, Amazon, dan Microsoft semua telah meminta para pemasoknya untuk memiliki kapasitas produksi yang berada di luar daratan Tiongkok.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa karena masih banyak ketidakpastian yang perlu dihadapi di masa depan. Sehingga para pemimpin bisnis perlu memiliki kemampuan untuk menghadapi risiko geopolitik, dapat melakukan perencanaan secara hati-hati, dan menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk mempromosikan hubungan pemerintah dan menumbuhkan tim perdagangan global. (sin)

3 Hari di Luar Angkasa, Perjalanan Sipil SpaceX Kembali ke Bumi dengan Mendarat di Samudra Atlantik

NTD

Empat penumpang roket SpaceX’s Crew Dragon, yang tinggal di luar angkasa selama 3 hari mendarat di Samudera Atlantik, lepas pantai  Florida, AS pada 18 September. Mereka berhasil menyelesaikan perjalanan pertama dalam sejarah untuk mengelilingi bumi.  

SpaceX mengatakan dalam siaran live, bahwa pesawat ruang angkasa SpaceX “Crew Dragon” bernama “Resilience” mengurangi kecepatan turunnya dengan bantuan 4 parasut besar. Akhirnya, mendarat tepat waktu di Samudra Atlantik tak lama setelah pukul 19:00 waktu setempat.  

Reuters dan media lain melaporkan bahwa parasut pertama Resilience dibuka dan kecepatan turun dikurangi menjadi sekitar 24 kilometer per jam.Tepuk tangan meriah dari Pusat Kontrol Penerbangan SpaceX di pinggiran kota Los Angeles, California. Ketika  berhasil menyentuh air, kembali disambut meriah di pusat kendali.

Jared Isaacman, kepala eksekutif Shift4 Payments Inc, perusahaan e-commerce yang mendanai misi luar angkasa sipil pertama SpaceX dan komandan misi tersebut, mengatakan: “Perjalanan yang luar biasa! kami baru saja memulai.”

Saat Resilience turun melalui atmosfer, gesekan hebat menghasilkan suhu tinggi. Sedangkan suhu di luar kabin melonjak hingga 1.927 derajat Celcius. Bahkan jika suhu di dalam kabin naik, desain setelan penerbangan keempat astronot dapat membuat mereka tetap dingin.

Perjalanan luar angkasa yang disebut Inspiration4 ini adalah misi tidak resmi pertama yang mengirim warga sipil ke orbit luar angkasa. 

Selain Isaacman, tiga lainnya adalah geoscientist Sian Proctor yang berusia 51 tahun dan  Hayley Arceneaux, “Medical Officer” yang berusia 29 tahun, dan Chris Sembroski, “ahli” misi yang berusia 42 tahun.

Resilience diluncurkan pada 15 September dan mencapai ketinggian 585 kilometer setelah 3 jam. Ini lebih tinggi dari International Space Station dan Teleskop Luar Angkasa Hubble.  Sejak akhir Program Pendaratan Bulan Apollo pada tahun 1972, ini adalah misi luar angkasa terjauh dari bumi yang pernah dilakukan manusia. (Hui)

Infiltrasi Komunis Tiongkok Melampaui Organisasi Internasional, Direktur IMF Ketika di Bank Dunia Merevisi Data untuk Komunis Tiongkok

Li Lan

Dikarenakan pelanggaran data, Bank Dunia menangguhkan publikasi laporan ekonomi tahunan Doing Business dan menggelar penyelidikan independen. Hasilnya menunjukkan Kristalina Georgieva, ketika menjabat CEO Bank Dunia dan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) saat ini, melayani pemerintah Komunis Tiongkok dengan memerintahkan merevisi data menguntungkan bagi Tiongkok.

Pada 16 September, laporan survei pihak ketiga yakni Firma WilmerHale yang dirilis oleh Bank Dunia menunjukkan  Kristalina Georgieva, CEO Bank Dunia saat itu dan presiden Dana Moneter Internasional (IMF) saat ini, menekan bawahannya untuk merevisi isu-isu terkait Tiongkok pada tahun 2017. 

Data yang dilaporkan meningkatkan peringkat Tiongkok dalam Laporan Lingkungan Bisnis Global 2018 yang disusun oleh Bank Dunia menaikkan 7 tingkat, dari peringkat 85 menjadi 78.

Jim Yong Kim, selaku kepala Bank Dunia pada saat itu, juga menjadi salah satu pengambil keputusan dalam insiden ini.

Pada saat itu, Bank Dunia sedang berusaha agar Tiongkok meningkatkan pendanaan untuk bank Dunia. Tiongkok merupakan pemegang saham terbesar ketiga Bank Dunia setelah Amerika Serikat dan Jepang.

Georgieva pada 16 September  mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan hasil investigasi dan konten terkait.

Laporan ekonomi tahunan Doing Business Bank Dunia adalah laporan penting untuk menilai lingkungan bisnis negara-negara di seluruh dunia, dan memainkan peran penting dalam menarik investasi dari negara-negara lain. Survei yang baru dirilis ini menarik perhatian besar dari negara-negara anggota Bank Dunia. 

Juru bicara Departemen Keuangan AS, Alexandra LaManna mengatakan bahwa temuan penyelidikan adalah “temuan serius.” Ia mengatakan Departemen Keuangan sedang menganalisis laporan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa menjaga integritas lembaga keuangan internasional merupakan salah satu tanggung jawab utama.

Komentator Heng He mengatakan, kini terungkap eksekutif Bank Dunia menggunakan tekanan untuk meningkatkan peringkat Tiongkok dalam Laporan Lingkungan Bisnis Bank Dunia, hanyalah puncak gunung es. Komunis Tiongkok tidak hanya memperoleh manfaat paling banyak darinya, tetapi juga benar-benar merusak organisasi komunitas internasional. Tak lain, untuk memperluas model Komunis Tiongkok ke dunia. Ketika semua pejabat Komunis Tiongkok menjabat sebagai direktur organisasi internasional, mereka hanya memiliki satu tujuan, yaitu untuk melayani kepentingan Komunis Tiongkok, bukan untuk melayani organisasi Internasional ini.”

Menanggapi hasil survei tersebut, Peraih Nobel Ekonomi, Paul Romer menyatakan bahwa kepemimpinan Bank Dunia “kurang berintegritas”. Ketika Romer menjadi kepala ekonom Bank Dunia pada tahun 2018, ia secara terbuka mempertanyakan bahwa “Laporan Doing Business” dipengaruhi oleh faktor politik dan mengubah metode persiapannya. Akan tetapi ia mengundurkan diri dan meninggalkan Bank Dunia tak lama setelah mengajukan pertanyaan tersebut. (hui)

Jenderal AS Ungkap Ekspansi Nuklir Komunis Tiongkok yang Belum Pernah Terlihat Sebelumnya

0

Zhao Fenghua dan Liu Fang 

Ancaman Komunis Tiongkok menjadi semakin meluas. Wakil Ketua Gabungan Kepala Staf AS, Jenderal John E Hyten menyatakan kesiapan perang nuklir Komunis Tiongkok yang cepat, jauh melampaui ekspektasi. Sementara mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS Elbridge A. Colby percaya bahwa strategi pertahanan AS, pertama-tama harus menargetkan Komunis Tiongkok

Jenderal John E. Hyten, Wakil Ketua Gabungan kepala Staf AS mengatakan Tiongkok sedang membangun ratusan silo secara permanen. Seperti yang orang lihat, citra satelit komersial yang muncul di media dalam beberapa bulan terakhir terlihat dalam beberapa minggu. Kini, lebih banyak foto baru dari silo-silo akan bermunculan. Tidak ada batasan apa yang dapat ditempatkan oleh Tiongkok di silo-silo tersebut. Modernisasi senjata nuklir yang sekarang diungkapkan, hampir belum pernah terjadi sebelumnya.”

Pada 13 September, John E. Hyten mengatakannya pada sebuah seminar yang diadakan oleh Brookings Institution, sebuah wadah pemikir di Washington. Ia juga menegaskan, pengembangan senjata nuklir Komunis Tiongkok sangat mencengangkan. Bahkan, tanpa pembatasan apapun. Hal demikian justru merupakan ancaman besar bagi perdamaian dan stabilitas dunia.

John Hyten juga mengatakan, Tiongkok pada dasarnya membangun begitu banyak dalam semalam. Oleh karena itu, ancaman perbedaan kecepatan ini adalah yang paling dikhawatirkan. Ketika orang melihat kemampuan nuklir semacam ini, ketika orang melihat Pengumuman Tiongkok tentang kebijakan penggunaan utama dan tujuan mereka memiliki senjata nuklir, orang-orang harus bertanya pada diri sendiri mengapa mereka membangun kemampuan nuklir yang begitu besar ?, lebih baik dan cepat daripada negara manapun di dunia ? Inilah yang sangat dikhawatirkan.”

Ia juga menyatakan bahwa Komunis Tiongkok adalah pesaing yang luar biasa.

Baru-baru ini, mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS Elbridge Colby juga menunjukkan dalam buku barunya bahwa strategi pertahanan AS pertama-tama harus menargetkan Tiongkok (Komunis Tiongkok); penyebaran strategis dan alokasi sumber daya harus ditentukan dengan tepat.

Pada kesempatan penerbitan buku barunya, pada 15 September, Colby mengatakan Amerika Serikat, Inggris dan Australia mengumumkan pembentukan aliansi pertahanan AUKUS untuk membantu Australia dalam mengembangkan kapal selam bertenaga nuklir. Tujuannya untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik.

Pada hari yang sama, Xi Jinping, sekretaris jenderal Komunis Tiongkok, mengunjungi Shaanxi. Selama inspeksi pasukan yang ditempatkan di Shaanxi, dia menyebutkan bahwa dia harus “fokus pada persiapan perang.” 

Menurut analisis eksternal, Liga Internasional untuk Demokrasi, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, mengepung dan menekan Komunis Tiongkok. Kini, Kecemasan otoritas Komunis Tiongkok sudah terlihat jelas. (hui)

Tidak Ada Dana Operasional, Utusan Afghanistan di Luar Negeri Minta Tuan Rumah Menerima Mereka Sebagai Pengungsi

0

oleh Li Zhaoxi 

Sejak 15 Agustus Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, nasib para utusan luar negeri Afghanistan di negara asing menjadi tidak menentu. Tidak ada dana untuk mempertahankan kegiatan operasi misi, khawatir terhadap keselamatan anggota keluarga yang ada di kampung halaman, bercampur aduk yang mendesak mereka untuk meminta suaka kepada tuan rumah dimana mereka bertugas saat ini

Menurut laporan Reuters pada Kamis 16 September, staf kedutaan Afghanistan di delapan negara, termasuk Kanada, Jerman dan Jepang, dalam wawancara dengan media mengatakan bahwa semua anggota staf kedutaan Afghanistan sekarang berada dalam situasi bingung dan putus asa.

“Saya juga rekan-rekan yang berada di banyak negara lain memohon negara tuan rumah untuk menerima kita-kita ini”, kata seorang diplomat Afghanistan di Berlin. Tetapi staf tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak bisa mengungkapkan namanya karena khawatir terhadap keselamatan istri dan 4 orang putrinya yang masih tinggal di Kabul.

“Saya benar-benar memohon. (kita) para diplomat bersedia menjadi pengungsi”, ia mengatakan bahwa dirinya bersedia menjual segalanya, termasuk sebuah rumah besar di Kabul, dan “memulai lagi dari awal”.

Afzal Ashraf, seorang ahli hubungan internasional dan sarjana tamu dari Universitas Nottingham di Inggris mengatakan, bahwa seiring dengan belum tahu kapan diakuinya pemerintahan Taliban oleh negara-negara di dunia, para utusan luar negeri Afghanistan yang berada di negara asing akan menghadapi suatu “masa kebingungan yang panjang”.

“Apa yang bisa para utusan ini lakukan ? Mereka tidak lagi mewakili pemerintah. Mereka tidak memiliki kebijakan untuk diterapkan”, kata Afzal Ashraf. Ia seraya menambahkan bahwa staf kedutaan dapat mengajukan permohonan suaka politik karena mereka mungkin menghadapi masalah keamanan jika mereka kembali ke Afghanistan.

Amir Khan Muttaqi, penjabat menteri luar negeri pemerintah sementara yang ditunjuk oleh Taliban mengatakan dalam konferensi pers di Kabul pada hari Selasa lalu, bahwa sebuah pesan telah dikirim ke semua kedutaan Afghanistan yang isinya memberitahu mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

Tetapi, staf kedutaan mengatakan bahwa kedutaan berada dalam situasi kacau. “Tidak ada dana. Tidak mungkin melanjutkan kegiatan dalam situasi demikian. Saat ini saya tidak menerima gaji”, kata seorang staf di Kedutaan Besar Afghanistan untuk Kanada di Ottawa.

Dua orang anggota staf kedutaan Afghanistan di New Delhi mengatakan bahwa mereka hampir kehabisan uang tunai.

The Pajhwok Afghan News yang mengutip informasi yang disampaikan oleh seorang mantan pejabat Kementerian Luar Negeri Afghanistan pada hari Sabtu (18 September) mengungkapkan, bahwa saat ini, sebagian besar kedutaan Afghanistan di luar negeri telah memutuskan hubungan negara tuan rumah mereka dengan pemerintah sementara Taliban. 

Beberapa kedutaan masih dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Hanif Atmar dan mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh. Namun, beberapa kedutaan “bertindak independen” dan status pendapatan mereka masih belum diketahui.

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa beberapa kedutaan bersikap netral, beberapa tetap menjalin hubungan dengan pemerintah baru. Beberapa dari mereka tetap diam tentang pendapatan dan bertindak secara independen.

Berita tentang para mantan pejabat yang beredar sesuai dengan pernyataan Kementerian Luar Negeri Pemerintahan Sementara Taliban. Pemerintah sementara menyatakan bahwa ada satu orang kedutaan yang belum menyetorkan dana ke rekening bank, dan empat orang kedutaan lainnya menolak menjawab pertanyaan pemerintah sementara tentang aktivitas mereka. (Sin)

Propaganda Tiongkok di Dalam Negeri dan Luar Negeri: Keterlibatan Aktor-Aktor Amerika Serikat

0

Antonio Graceffo

Menurut Institut Hoover, Beijing telah melakukan kampanye propaganda yang berkelanjutan di Amerika Serikat selama beberapa lama. Kampanye ini difokuskan untuk merusak kepercayaan dan kebijakan Amerika Serikat, sambil mengeksploitasi kebebasan berbicara dan gelombang swa-kritik orang-orang Amerika Serikat saat ini.

Alat-alat utama rezim Tiongkok adalah media sosial, ruang-ruang kelas, dan media arus utama Amerika Serikat.

Lebih dari 200.000 akun Twitter ditemukan berfungsi secara langsung untuk Partai Komunis Tiongkok, yang mengeksploitasi kematian George Floyd atau klaim Amerika Serikat lainnya mengenai rasisme sistemik.

Sementara itu, di Tiongkok, orang-orang etnis Tibet, Uyghur, dan Mongolia telah menjadi korban dari segala macam penindasan dan pelanggaran, termasuk genosida kebudayaan, penyiksaan, penahanan, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ruang-ruang kelas Amerika Serikat telah menjadi front lain, di mana Partai Komunis Tiongkok telah melancarkan serangan perang propagandanya. Institut Konfusius, yang berada di kampus-kampus perguruan tinggi Amerika Serikat, dibayar oleh Tiongkok, tetapi muncul dengan ketentuan-ketentuan bahwa para mahasiswa tidak dapat membahas topik-topik sensitif seperti hak asasi manusia, Tibet, pembantaian lapangan Tiananmen, atau Taiwan. 

Institut Konfusius juga dituduh memata-matai dan mengawasi kegiatan-kegiatan mahasiswa Tiongkok dan Taiwan di kampus-kampus Amerika Serikat.

Salah satu corong terbesar Partai Komunis Tiongkok, Kantor Berita Xinhua, diizinkan untuk menyewa sebuah papan reklame yang besar sekali di Times Square New York, pada tahun 2011. Papan reklame di Times Square adalah sangat mahal, dan tuan-tuan tanah dengan senang hati menerima pembayaran, bahkan dari Partai Komunis Tiongkok.

Demikian pula, dalam jangka waktu hanya beberapa bulan, China Daily membayar jutaan dolar ke sejumlah surat kabar, majalah dan media lain Amerika Serikat untuk sisipan-sisipan, suplemen-suplemen, pencetakan, dan iklan propaganda. 

Selama periode empat tahun, pembayaran-pembayaran itu diperkirakan mencapai total USD 19 juta, di antaranya The Wall Street Journal menerima USD 6 juta, sementara The Washington Post mendapat USD 4,6 juta. Hal ini menggarisbawahi fakta bahwa kampanye propaganda internasional Partai Komunis Tiongkok, dibantu oleh warganegara dan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, yang bergantung pada uang Tiongkok.

Banyak pembayaran Partai Komunis Tiongkok ke media Amerika Serikat, adalah untuk sisipan-sisipan yang tampaknya adalah berita, tetapi sebenarnya mempromosikan narasi Beijing mengenai acara-acara dunia. 

Salah satu sisipan ini bertajuk One Belt One Road sejajar dengan negara-negara Afrika, mendukung manfaat-manfaat Inisiatif Belt and Road di Afrika, dan bagaimana orang-orang Afrika menyambut persahabatan dan bantuan Tiongkok. 

Artikel tersebut tidak menyebutkan aspek-aspek negatif Inisiatif Belt and Road, seperti utang perbudakan, korupsi, hilangnya kedaulatan, dan bisnis-bisnis Tiongkok  yang mendorong penduduk setempat keluar dari sektor-sektor tertentu. Kisah lain menceritakan bagaimana Amerika Serikat-Tiongkok mengenakan tarif secara negatif mempengaruhi pembeli-pembeli rumah Amerika Serikat, melalui peningkatan biaya kayu.

Sementara cerita ini dimaksudkan untuk mendiskreditkan mantan Presiden Donald Trump karena memberlakukan tarif, dan mengubah pemilih Presiden Donald Trump menjadi melawannya, gagal menyebutkan itu tarif diberlakukan untuk menyelamatkan pekerjaan di industri kayu Amerika Serikat atau bahwa mereka menanggapi puluhan tahun Tiongkok mengenakan tarif-tarif yang lebih tinggi untuk produk Amerika Serikat.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat melaporkan bahwa China Daily membayar USD 50.000 untuk iklan di The New York Times, sementara itu China Daily membayar USD 240.000 kepada Foreign Policy, USD 34.600 kepada The Des Moines Register, dan USD 76.000 kepada CQ Roll Call. Total pengeluaran China Daily mencapai USD 11.002.628 yang dibayarkan ke surat-surat kabar, untuk iklan, ditambah tambahan USD 265.822  yang dibayarkan ke Twitter. 

Penerima lain dari total USD 657.523 uang Partai Komunis Tiongkok adalah The Los Angeles Times, The Seattle Times, The Atlanta Journal-Constitution, The Chicago Tribune, The Houston Chronicle, dan The Boston Globe.

Akibatnya, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengharuskan China Daily untuk mengungkapkan kegiatan-kegiatannya di bawah Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing (FARA).

Kampanye propaganda media Tiongkok diaktifkan oleh media arus utama Amerika Serikat.

Media berhaluan kiri Amerika Serikat, kadang, mempromosikan posisi Beijing sambil mendiskreditkan media konservatif, hanya untuk menerbitkan  sebuah sudut pandang lawan. 

Salah satu contohnya adalah outlet  yang mendukung klaim-klaim Tiongkok bahwa asal mula COVID-19 bukanlah Institut Virologi Wuhan, sementara mengkritik media konservatif karena menerbitkan bukti sebaliknya. Pada saat yang sama, media Partai Komunis Tiongkok di Amerika Serikat berusaha untuk mengalihkan kesalahan atas asal usul COVID-19 ke negara lain, termasuk Amerika Serikat.

Sebuah contoh halus dari keterlibatan media Amerika Serikat dalam propaganda Partai Komunis Tiongkok adalah bahwa media Amerika Serikat sering menyebut Xi Jinping sebagai “Presiden” Tiongkok, bukannya Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok. 

Menurut definisi, seorang presiden adalah dipilih. Tidak hanya Xi Jinping tidak dipilih, tetapi konstitusi Republik Rakyat Tiongkok adalah diubah, memungkinkan Xi Jinping untuk tetap berkuasa seumur hidup.

Swa-penyensoran Amerika Serikat adalah alat lain di kotak peralatan Partai Komunis Tiongkok. Takut kehilangan akses ke pasar-pasar Tiongkok mendorong banyak perusahaan swasta Amerika Serikat untuk menghindari apa pun yang mungkin membuat Beijing kesal. 

Para pembuat film Amerika Serikat termasuk para pelaku yang terburuk. Beberapa media Amerika Serikat terbesar, termasuk NBC News, CNBC, dan MSNBC, dimiliki oleh Comcast, yang juga memiliki Universal Studios. 

Tiongkok adalah sekarang pasar ekspor terpenting untuk film, dan, akibatnya, Universal telah mengedit sejumlah filmnya untuk mengakomodasi Partai Komunis. 

Film Top Gun menghapus sebuah bendera Taiwan dari karakter utama jaket penerbangan. Pembuatan ulang “Red Dawn” mengubah naskahnya, menampilkan

Amerika Serikat secara tidak masuk akal diserang oleh Korea Utara, bukannya komunis Tiongkok. 

YouTube diketahui melakukan memotong anggaran atau menghapus video-video yang kritis terhadap rezim Partai Komunis Tiongkok. Manajer umum NBA Houston Rockets meminta maaf ke Beijing, setelah mentweet untuk mendukung para pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong.

Salah satu contoh swa-penyensoran yang lebih aneh adalah, ketika Uni Eropa menghapus bahasa yang menyalahkan Tiongkok dalam sebuah laporan mengenai informasi sesat.

Melalui upaya propagandanya, kepuasan media Amerika Serikat, dan swa-penyensoran Amerika Serikat, Beijing mampu menggambarkan Tiongkok sebagai sebuah negara dengan berbeda tetapi gaya pemerintahan yang setara, di mana warganegara menikmati sebuah standar kehidupan yang tinggi, banyak kebebasan, dan secara universal mendukung Partai Komunis.

Tentu saja, jika ini adalah benar, maka rezim Tiongkok akan mengadakan pemilihan umum dan tidak perlu menyensor media dan media sosial di dalam negeri atau luar negeri. (Vv)

BACA JUGA : Propaganda Tiongkok di Dalam Negeri dan di Luar Negeri: Beijing Mengobarkan Pertempuran Propaganda di Luar Negeri

Antonio Graceffo, Ph.D., menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan dari Shanghai University of Sport dan memegang Tiongkok-MBA dari Shanghai Jiaotong University. Antonio bekerja sebagai profesor ekonomi dan analis ekonomi Tiongkok, menulis untuk berbagai media internasional. Beberapa bukunya tentang Tiongkok termasuk “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion” dan “A Short Course on the Chinese Economy”

Dubes Komunis Tiongkok untuk Inggris Masuk Daftar Hitam, Dilarang Tampil di Parlemen Inggris

0
https://www.youmaker.com/video/2ff7a4a4-c965-4159-a4ce-bd1d9a03572b

Pasang Ranjau di Perbatasan dengan Myanmar Cegah Penyelundupan Manusia, Beijing Langgar Konvensi….

0
https://www.youmaker.com/video/a3a6a17c-f0c2-4de4-a7c6-dd157e204790