ETIndonesia- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mencabut reomenasi terhadap produk LIANHUA QINGWEN Donasi (LQC Donasi) yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas rekomendasi Badan POM melalui Sistem Layanan Perizinan Tanggap Darurat, Aplikasi Indonesia National Single Window (INSW). Pakar menilai obat ini mengandung komponen meningkatkan tekanan darah.
BPOM dalam pernyataan resminya (30/4/2021) bahwa LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM) hanya digunakan untuk mengobati gejala simptomatik, seperti mempercepat hilangnya demam dan gejala simptomatik lainnya.
“Berdasarkan hasil studi, LQC Donasi diketahui tidak menahan laju keparahan (severity), tidak menurunkan angka kematian, serta tidak mempercepat konversi swab test menjadi negatif,” demikian keterangan resmi BPOM.
Salah satu komposisi dari LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM) adalah Ephedra. Ephedra merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional (negative list) berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor: HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka karena dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada sistem kardiovaskular dan sistem saraf pusat.
Adapun produk LQC yang terdaftar di Badan POM memiliki perbedaan komposisi dengan produk LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM), yaitu dalam hal tidak adanya kandungan bahan Ephedra, seperti yang terdapat pada produk LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM).
Apa saja kandungan dalam komponen obat tersebut? Guru Besar Fakultas Farmasi UGM sekaligus Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik, Prof.Apt., Zullies Ikawati., Ph.D dikutip dari situs ugm.ac.id, mengatakan LQC yang dicabut rekomendasinya merupakan produk yang tanpa izin edar dan sebelumnya digunakan sebagai produk donasi dalam percepatan penanganan Covid-19. Sementara itu, ada pula produk LQC yang mempunya izin edar BPOM sebagai obat tradisional.
Menurut dia, terdapat perbedaan komposisi dalam produk LQC donasi dengan yang terdaftar di BPOM. Dalam produk donasi terkandung bahan ephedra yang masuk dalam negative list bahan obat tradisional berdasarkan ketentuan BPOM No: HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka.
“Komponen ini bisa menimbulkan efek yang berbahaya bagi tubuh salah satunya meningkatkan tekanan darah,” ujarnya Senin (24/5/2021).
Zullies mengungkapkan, poduk LQC merupakan herbal yang biasanya digunakan untuk meringankan gejala influensa. Namun demikian, saat ini terjadi kekeliruan informasi di masyarakat terhadap produk ini.
“Ada misleading di masyarakat, produk ini diklaim bisa sembuhkan Covid-19. Padahal, BPOM tidak pernah mengeluarkan izin edar bagi produk LQC untuk penanganan Covid-19,” terangnya. (asr)
ETIndonesia- Pemerintah memberlakukan PPKM skala mikro di seluruh provinsi di Indonesia mulai 1-14 Juni 2021. Hal demikian ditetapkan setelah terjadi peningkatan kasus aktif. Sebelumnya, sejumlah Provinsi Non-PPKM Mikro (Gorontalo, Maluku, Maluku Utara) mengalami peningkatan kasus aktif.
Oleh karena itu, bagi 4 provinsi yang belum menerapkan PPKM Mikro (Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Barat) akan mulai diterapkan PPKM Mikro pada tahap selanjutnya.
Hal demikian disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Konferensi Pers usai Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Senin (24/05/2021) dalam siaran persnya.
Beberapa indikator penanganan kasus covid-19 di Indonesia menunjukkan tren positif dan perbaikan. Namun hal ini masih membutuhkan kewaspadaan terkait dengan peningkatan signifikan jumlah kasus dan Bed Occupancy Ratio (BOR) di sebagian besar provinsi di Sumatera, dan ditemukannya beberapa kasus varian baru yakni B.117 Inggris dan B.1.617 India.
Terlebih sejak berakhirnya periode libur Idulfitri, kasus harian terkonfirmasi mulai mengalami tren peningkatan dalam beberapa hari terakhir sehingga kasus harian pada kisaran 5 ribu kasus per hari.
“Kita terus memonitor, dalam 1 minggu ini kita melihat ada tren peningkatan kasus. Kasus Aktif nasional, setelah turun menjadi 87.514 kasus pada 18 Mei, mengalami tren kenaikan dan per hari ini sebanyak 93.393 kasus. Walaupun masih terkontrol, namun harus meningkatkan kewaspadaan kita,” ujar Airlangga.
Meskipun kasus aktif nasional diklaim menurun -47,5% dari puncak kasus di 5 Februari 2021 sebanyak 176.672 kasus menjadi 92.847 kasus pada 23 Mei 2021, namun sejak 19 Mei 2021, khususnya dalam 5 hari terakhir, telah terjadi kenaikan jumlah kasus aktif.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mewaspadai potensi lonjakan/kenaikan kasus aktif setelah pelaksanaan libur panjang Idulfitri minggu yang lalu.
Kasus aktif 56,4% berasal dari Pulau Jawa dan 21,3% dari Pulau Sumatera. 5 provinsi dengan kasus aktif terbesar berkontribusi atas 65% kasus aktif tingkat nasional, antara lain yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Papua, Jawa Tengah, dan Riau.
Saat ini paling tidak terdapat 10 provinsi yang menunjukkan peningkatan kasus aktif dan 24 provinsi menunjukkan penurunan. 10 provinsi yang kasus aktifnya meningkat antara lain Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, NTB, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara. (asr)
Selama 2 hari berturut-turut yakni 21 dan 22 Mei 2021, kelima provinsi Tiongkok telah dilanda gempa, diantaranya Provinsi Qinghai pada 22 Mei dini hari dilanda gempa berkekuatan Magnitudo 7.4, tercatat hingga pukul 10:50, terjadi gempa susulan sebanyak 453 kali.
Di daerah sekitar Kota Dali, Provinsi Yunnan, gempa berkekuatan magnitudo 6.4 terjadi pada 21 Mei malam, dan hingga 22 Mei pukul 6:00 pagi, gempa telah menewaskan 3 orang dan melukai 28 orang. Dan pihak berwenang melakukan evakuasi terhadap lebih dari 22.000 orang penduduk.
Situs gempa Tiongkok mendeteksi adanya gempa berkekuatan Magnitudo 7.4 melanda Kabupaten Maduo, Prefektur Otonomi Guoluo Tibet, Provinsi Qinghai pada 22 Mei pukul 02:04 waktu setempat.
Pusat gempa berada di kedalaman 17.000 meter. Hingga 22 Mei pukul 04:35 gempa susulan yang tercatat mencapai 104 kali dengan kekuatan terbesar mencapai Magnitudo 4,6. Hingga pukul 10:50 siang harinya, total gempa susulan sudah mencapai 453 kali.
— 沉默的力量The power of reticence (@2mmbPkM00IJwIUV) May 21, 2021
Dikabarkan bahwa gempa bumi dirasakan sangat kuat di Kabupaten Maduo, Kota Huashixia, dan Kotapraja Huanghe. Banyak rumah di Kabupaten Maduo hancur dan penduduk setempat mengungsi ke ruang-ruang terbuka. Media lokal melaporkan bahwa, hanya 8 orang yang diketahui terluka karena populasi yang jarang di dekat pusat gempa.
Dilaporkan bahwa di Desa Jiangcuo, Kotapraja Machali, Kabupaten Maduo, sebuah rumah tinggal penduduk runtuh dan seorang warga desa tertimpa reruntuhan.
Para pejabat mengatakan bahwa warga yang mengalami luka ringan tersebut telah diselamatkan.
Menurut Administrasi Jalan Raya Provinsi Qinghai, jalan bebas hambatan di Ruas Gongyu Jembatan Yematan No. 1 dan 2 runtuh, Jembatan Sungai Changma di Jalur Huajiu juga runtuh, sedangkan jalur utama nasional dan provinsi mengalami kerusakan, seperti retak, permukaan jalan terangkat. Dan, perbaikan mendesak sedang dilakukan.
— 沉默的力量The power of reticence (@2mmbPkM00IJwIUV) May 21, 2021
Dari rekaman video yang diunggah netizen terlihat, Jembatan No. 2 di Yematan di Prefektur Guoluo, Provinsi Qinghai, runtuh dan jalan diblokir. Jembatan di atas Sungai Changma juga runtuh, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
Video tersebut menunjukkan bahwa beberapa ruas jembatan tersebut runtuh. Netizen tersebut mengatakan bahwa, sekilas terlihat jembatan ini adalah salah satu proyek abal-abal.
Staf Departemen Propaganda Kabupaten Maduo mengatakan bahwa, ketika gempa kuat terjadi, penduduk berlarian keluar dari gedung kediaman mereka. Ada warga mengatakan bahwa dirinya merasakan goyangan yang cukup keras.
Pada tahun 2010, gempa berkekuatan Magnitudo 6,9 terjadi di Provinsi Qinghai, menyebabkan sekitar 3.000 orang warga tewas atau hilang.
Selain Qinghai, situs gempa Tiongkok juga menyebutkan gempa berkekuatan 6,4 juga terjadi di Kabupaten Yangbi (25,67° LU, 99,87° BT) pada 21 Mei pukul 21:48 dengan kedalaman 8 Km.
Banyak rumah penduduk setempat mengalami retak tembok dan roboh, serta memakan korban jiwa.
Menurut Komite Prefektur Dali Provinsi Yunnan, data awal menunjukkan bahwa hingga 22 Mei pukul 6 pagi, jumlah korban tewas adalah 3 orang dan 28 cedera. Sedangkan gempa membuat jumlah 85.802 orang warga yang dikerahkan ke tempat yang aman, dan sekitar 22.000 warga dari 6.400 rumah tangga dievakuasi.
https://www.youtube.com/watch?v=sht4nJ0-7hk
Selain kedua provinsi di atas, situs gempa bumi Tiongkok juga menyebutkan bahwa gempa berkekuatan Magnitudo 3,6 terjadi di Kabupaten Shangnan (33,29° LU, 110,80° BT) Provinsi Shaanxi pada 22 Mei pukul 7:59, dengan kedalaman 17 kilometer.
Pada 22 Mei pukul 01:38 gempa berkekuatan magnitudo 3.4 terjadi di Kabupaten Xuyong, Kota Luzhou, Provinsi Sichuan (28.09° LU, 105.30° BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
Pada 22 Mei pukul 11:30 gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4, terjadi di Kabupaten Maqu (34,28° LU, 100,90° BT) di Prefektur Gannan, Provinsi Gansu, dengan kedalaman 10 kilometer. (sin)
Tidak termasuk Tiongkok daratan,pada Jumat 21 Mei 2021, sekitar 165,49 juta orang didiagnosis dengan virus Komunis Tiongkok atau Covid 19 dan lebih dari 3,42 juta orang meninggal. Korban tewas di India tetap tinggi, jamur hitam langka secara khusus menyerang pasien. Menurut WHO, jumlah kematian sebenarnya di dunia seharusnya antara 6 juta orang sampai 8 juta orang.
India menambahkan 259.269 kasus yang dikonfirmasi dan 4.209 kasus kematian pada Kamis 20 Mei. Tingkat infeksi telah menurun, tetapi jumlah kematian tetap tinggi.
Perdana Menteri India, Narendra Modi memperingatkan bahwa jamur hitam langka muncul dan jumlah pasien terjangkit semakin banyak.
Komplikasi yang berpotensi serius ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, penglihatan ganda, nyeri dada dan kesulitan bernapas, dan terutama menyerang pasien dengan virus Komunis Tiongkok. Hingga Rabu 19 Mei, setidaknya 7.250 kasus telah terdeteksi di India.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Jumat 21 Mei bahwa jumlah kematian resmi yang disebabkan oleh epidemi virus Komunis Tiongkok kemungkinan besar dianggap remeh.
WHO percaya bahwa perkiraan konservatif 6 juta sampai 8 juta kematian adalah dua sampai tiga kali lebih tinggi dari yang saat ini dilaporkan 3,42 juta.
Angka ini tidak termasuk jumlah sebenarnya dari kematian yang disembunyikan oleh Komunis Tiongkok.
Argentina menetapkan diagnosis dan kematian baru yang tinggi minggu ini. Ada 35.884 kasus baru pada Kamis 20 Mei, total 3,45 juta kasus infeksi dan 72.699 kasus kematian. Unit perawatan intensif rumah sakit berada di ambang kejenuhan.
Presiden Fernandez mengumumkan pada Kamis 20 Mei bahwa langkah-langkah ketat akan diterapkan pada Sabtu 22 Mei, menutup sekolah dan kegiatan bisnis yang tidak penting, dan melarang kegiatan sosial, keagamaan dan olahraga hingga tanggal 31 Mei.
Ada 2.699 kasus baru yang dikonfirmasi di Inggris pada Kamis 20 Mei, dan 7 orang meninggal.
Seluruh negeri semakin terbuka. Beberapa bulan setelah penutupan London dan pusat hiburan West End yang terkenal, kota ini mendapatkan kembali vitalitasnya.
Teater Sondheim menggelar musikal “Les Miserables” pada hari Kamis 20 Mei, menyambut penonton yang sudah lama hilang.
Dramawan Inggris Cameron Mackintosh mengatakan, “Ini adalah minggu pertama restoran London menunggu untuk dibuka kembali. Anda dapat melihat, di jalan, bahwa London sedang diremajakan. Sekarang, di sini sibuk.”
Penonton lain bernama Jill Jones berkomentar, “Ini luar biasa melebihi standar. Walaupun jelas mereka sangat sulit tahun lalu karena mereka tidak bisa tampil. Sekarang mereka telah kembali.”
Sekitar sepertiga teater London telah dibuka kembali dan dapat menampung 50% penonton. Pada tahap akhir pembukaan pemblokiran pada tanggal 21 bulan depan, produksi musik skala besar akan dibuka kembali. (hui)
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat mengumumkan pada Selasa (18/5) bahwa mereka baru-baru ini menyita sejumlah uang kertas palsu dolar Amerika Serikat dari Tiongkok, dengan total US $ 685.000.
Uang kertas palsu tiba di Chicago International Mail Center dari tanggal 15 hingga 17 Mei. Alamat penerimaannya berada di kota-kota di beberapa negara bagian termasuk Illinois, Indiana, New York dan Kentucky. Jenis uang kertas palsu antara lain pecahan US $ 5, US $ 10, US $ 20, US $ 50 dan US $ 100.
Bea Cukai Amerika Serikat menyatakan bahwa uang kertas palsu telah diserahkan ke Departemen Investigasi Keamanan Dalam Negeri dan Dinas Rahasia Amerika untuk penyelidikan lebih lanjut. Uang kertas palsu ini dikirim ke Amerika Serikat sebagai “mata uang properti”, melanggar undang-undang federal yang melarang penyalinan mata uang.
Sebelumnya pada 6 April lalu, petugas bea cukai Chicago juga mengumumkan bahwa mereka telah menyita lebih dari seratus batch mata uang palsu hampir semuanya dari Tiongkok, dengan total nilai lebih dari 1,64 juta dolar Amerika Serikat. (hui)
ETIndonesia- Sebagai rangka 23 tahun reformasi yang jatuh pada (21/5/2021), Amnesty International Indonesia menyatakan pemerintah Indonesia harus lebih serius melindungi hak-hak sipil yang diperjuangkan pada awal reformasi, termasuk hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat, yang dalam beberapa tahun terakhir rentan mengalami pengekangan dan represi,
“Selama beberapa tahun terakhir, ruang kebebasan sipil di Indonesia semakin menyempit. Ini jelas terlihat dalam sejumlah insiden yang terjadi baru-baru ini, mulai dari kriminalisasi dengan menggunakan pasal bermasalah dalam UU ITE hingga serangan digital terhadap kritik pemerintah,” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid dalam keterangan tertulisnya.
Keberadaan delapan pasal bermasalah di dalam Undang-Undang Transaksi dan Informasi Elektronik (UU ITE), khususnya dua pasal multitafsir – yakni Pasal 27 (3) tentang penghinaan dan pencemaran nama baik serta Pasal 28 (2) tentang ujaran kebencian berdasarkan SARA – telah menjadi alat untuk membatasi hak atas kebebasan berpendapat. Mulai dari warga biasa hingga tokoh oposisi telah menjadi korban kriminalisasi akibat aturan ini hanya karena menyampaikan kritik.
Amnesty mencatat sepanjang 2020 setidaknya terdapat 119 kasus dugaan pelanggaran hak atas kebebasan berekspresi dengan menggunakan UU ITE, dengan total 141 tersangka, termasuk di antaranya 18 aktivis dan empat jurnalis. Sementara hingga Mei 2021, Amnesty mencatat setidaknya terdapat 24 kasus serupa dengan total 30 korban.
Kasus terbaru atas pelanggaran kebebasan berekspresi dengan UU ITE menjerat Stevanus Mimosa Kristianto. Pada 29 April 2021, Polda Metro Jaya menetapkannya sebagai tersangka pencemaran nama baik. Kasusnya bermula pada bulan Februari 2019. Saat itu, Kristianto dan sekitar 50 rekannya melakukan demonstrasi untuk memprotes Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan yang mereka anggap sepihak. Orasi Kristianto dalam demonstrasi tersebut diliput oleh beberapa media online.
Pada Mei 2019, pihak perusahaan melaporkan Kristianto ke polisi atas orasinya itu, dengan tuduhan melanggar Pasal 27(3) UU ITE tentang pencemaran nama baik. Kristianto mendapat surat panggilan dan diperiksa pada Desember 2020, dan nasibnya berubah akhir bulan lalu.
Tindakan cepat dan tegas yang dilakukan aparat penegakkan hukum terhadap mereka yang mengkritik pemerintah atau korporasi juga bertolak belakang dengan abainya pihak berwenang atas serangan digital yang dialami para kritik dan pembela HAM.
Sepanjang 2020, Amnesty mencatat ada setidaknya 66 kasus serangan digital yang melanggar hak kebebasan berekspresi dengan total 86 korban, termasuk di antaranya 30 aktivis dan 19 akademisi. Sedangkan di 2021, Amnesty mencatat sudah ada setidaknya 14 kasus serangan digital yang melanggar hak kebebasan berekspresi dengan total 26 korban, dengan korban tertinggi, yaitu 12 orang, adalah aktivis.
Kejadian terbaru dialami aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), LBH Jakarta, dan tokoh-tokoh lain yang mengkritik tes wawasan kebangsaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk di antaranya mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto, mantan juru bicara KPK Febri Diansyah, dan penyidik KPK Novel Baswedan.
“Pemerintah harus menunjukkan komitmennya untuk melaksanakan visi Reformasi dengan menginvestigasi kasus-kasus seperti ini dan melindungi hak warga untuk mengutarakan pendapatnya secara damai, sekalipun pendapat tersebut berbeda dengan pandangan pemerintah,” kata Usman.
Hak atas kebebasan berpendapat dan menyampaikan informasi sudah dijamin dan dilindungi di berbagai instrumen hukum. Secara internasional, hak atas kebebasan berpendapat dan menyampaikan informasi dijamin di pasal 19 di Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) serta Komentar Umum No. 34 terhadap Pasal 19 ICCCP. Hak tersebut juga dijamin di Konsitusi Indonesia, yaitu Pasal 28E dan 28F UUD, serta pada Pasal 14 UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat memang dapat dibatasi. Namun pembatasan tersebut harus tunduk pada keadaan spesifik dan hanya dapat diterima dalam keadaan terbatas. Prinsip-prinsip Siracusa tentang Batasan dan Penurunan
Ketentuan dalam ICCPR, yang merupakan sebuah interpretasi ahli atas ICCPR, memberikan panduan lebih lanjut tentang kapan dan bagaimana pembatasan terhadap hak asasi manusia dapat dibenarkan, termasuk: 1) tidak ada batasan terhadap hak-hak yang diakui oleh ICCPR bersifat diskriminatif; 2) batasan apapun harus menjawab kebutuhan publik atau sosial yang mendesak, mengejar tujuan yang sah, dan sebanding dengan tujuan itu; 3) negara seharusnya tidak menggunakan cara yang lebih membatasi daripada yang diperlukan demi pencapaian tujuan pembatasan; 4) Pembenaran atas pembatasan hak yang dijamin berdasarkan ICCPR dibebankan kepada negara; dan 5) setiap batasan yang diberlakukan harus tunduk pada kemungkinan untuk digugat dan perbaikan terhadap penerapannya yang sewenang-wenang. (AII/asr)
Apatisme menjadi kian populer di daratan Tiongkok. Semakin banyak kaum muda berinisiatif untuk mengurangi biaya hidup dan berusaha untuk tidak bekerja atau bekerja sesedikit mungkin. Hal ini telah menggugah perhatian masyarakat. Beberapa orang menganggap ini sebagai perlawanan tanpa kekerasan.
Kaum muda yang sadar, tidak ingin lagi terus menjadi alat bagi yang berkuasa untuk menghasilkan uang. Mereka tidak ingin terus menjalani kehidupan dengan membanting tulang tetapi dibayar rendah. Mereka mulai berinisiatif untuk mengurangi keinginan dalam hidup, seperti tidak membeli rumah, tidak membeli mobil, tidak menikah, tidak ingin punya anak, tidak mengejar ketenaran atau rejeki, atau bahkan mengurangi belanja. Mereka bekerja sesedikit mungkin agar mampu bertahan hidup dengan standar minimal. Hari-hari yang luang mereka gunakan untuk melakukan apa saja yang mereka ingin lakukan.
Apatisme secara bertahap menjadi populer di kalangan anak muda, dan telah mendapat pengakuan dari banyak anak muda.
Mereka juga membentuk komunitas apatisme melalui Internet yang digunakan untuk saling mendiskusikan soal pemahaman sikap-sikap apatisme. Mereka juga berbagi pengalaman mereka tentang cara hidup nyaman dengan apatisme.
Dari pemantauan tentang diskusi mereka di Internet diketahui bahwa, banyak anak muda daratan Tiongkok sekarang yang semakin putus asa dengan harga rumah yang tinggi, ruang hidup yang sempit, dan distribusi sumber daya sosial yang sangat tidak adil.
Mereka menemukan bahwa tidak peduli seberapa keras mereka mencoba untuk menghemat uang, membeli rumah dengan pinjaman, membeli mobil, menikah dan punya anak, mereka tidak akan dibuat bahagia. Ternyata diri mereka hanya menjadi “ayam petelur” dari para penguasa dan jika sampai sedikit tidak berhati-hati, maka nasib mereka akan berubah menjadi “ayam potong”.
Penganut apatisme menemukan bahwa, baik upaya-upaya normal dan hasil yang didapat, mereka tidak akan mampu mengimbangi rongrongan konsumtif yang luar biasa besarnya dari masyarakat terhadap mereka. Jika di kemudian hari mereka memiliki anak, kesulitan baru pun harus dihadapi. Yang mereka rasakan adalah bahwa kehidupan yang katanya harus ditempuh dengan penuh perjuangan ini seakan tidak berarti.
Selain itu, mereka juga menyadari bahwa semakin keras mereka bekerja, semakin keras pula mereka membantu para penguasa dan orang-orang berpengaruh itu untuk berbuat kejahatan. Yang paling sering didengungkan oleh mereka adalah : “Berkat Anda bekerja mati-matian, bos Anda akan memiliki lebih banyak sumber daya untuk menindas Anda” .
Oleh karena itu, banyak dari kaum muda itu percaya bahwa karena mereka tidak dapat mengubah kenyataan yang kejam dan tidak adil, jadi mereka memilih untuk tidak melakukan apa-apa.
Agar tidak terlibat dalam realitas sosial yang melelahkan, dan tidak membiarkan hidup mereka yang tidak berharga, dimanfaatkan oleh penguasa secara berulang-ulang, mereka memilih untuk bersikap apatisme.
Ada netizen yang menulis : “Ini adalah bentuk dari relaksasi diri setelah mengalami pengencangan yang ekstrim”.
Beberapa netizen menyebutkan : “Jika berdiri salah, jongkok pun salah, maka rebah sajalah”. Yang lain mengatakan : “Setelah saya mencoba untuk melakukan yang terbaik, tetapi peluang untuk menang sudah tertutup, untuk apa saya ikut bermain ?”
Pengguna Twitter bernama David menulis dalam cuitannya : “Sikap apatisme adalah protes anak muda daratan Tiongkok terhadap kenyataan, dan itu juga merupakan perlawanan atau protes yang tanpa hiruk pikuk dan mampu mencerminkan ketidakberdayaan”.
Namun, setelah beberapa hari diskusi yang hidup di Internet Tiongkok tentang sikap apatisme ini, media corong Partai Komunis Tiongkok mulai memimpin memberikan kritikan. Misalnya, media Partai Komunis Tiongkok ‘Guangming Ribao’ menerbitkan sebuah artikel pada 20 Mei menyebutkan bahwa beberapa anak muda sekarang “layu sebelum berkembang” mereka telah bersikap sangat pasif. Kaum apatisme ini menghambat perkembangan ekonomi dan sosial, perlu menjadi kewaspadaan masyarakat.
Pada saat yang sama, kelompok ‘5 Sen’ yang dipelihara oleh PKT, segera memposting tulisan di platform sosial online luar negeri, memberitakan bahwa kaum apatisme tersebut adalah anak-anak muda Tiongkok yang berkonspirasi dengan kekuatan asing, sehingga perlu diwaspadai, karena mereka dapat mempengaruhi mayoritas pemuda Tiongkok yang mau bekerja keras dan seterusnya.
Akun Twitter @realEmperorPooh baru-baru ini memposting tulisan sebagai berikut : Sikap apatisme berasal dari “Nicaraguan Freedom Fighters Handbook” yang diterbitkan oleh CIA di Nikaragua pada tahun 1980-an. Isi dari handbook itu adalah untuk mendorong masyarakat pekerja untuk datang terlambat di tempat kerja, malas-malasan, cuti sakit dan mangkir kerja, bahkan membuang alat produksi atau pergi membakar kantor polisi. Selain itu, mengatakan bahwa 99,85% dari kaum apatisme itu adalah kaki tangan CIA.
Seorang jurnalis senior asal daratan Tiongkok, juga seorang kritikus politik dan penulis yang sekarang tinggal di Jerman, Chang Ping baru-baru ini menerbitkan sebuah tulisan di media Suara Jerman tentang sikap apatisme yang menjadi tren di daratan Tiongkok saat ini.
Chang Ping menyebutkan bahwa, apatisme yang dianut anak-anak muda daratan Tiongkok saat ini sebenarnya berbeda pengertian dengan “pikiran negatif” atau “tidak menuntut kemajuan”, sebagaimana yang sering diucapkan oleh para generasi tua. Apatisme kaum muda sekarang memiliki arti pilihan inisiatif dan memiliki arti perlawanan. Oleh karena itu, disebut sebagai “emansipasi pikiran kaum muda Tiongkok”. Yang mana, merupakan perlawanan diam-diam dan tak berdaya terhadap persaingan tingkat rendah dalam masyarakat nyata.
Lebih lanjut Chang Ping menyebutkan bahwa, bahkan sikap apatisme itu hanya dapat dicapai dengan perlindungan lingkungan kelembagaan. Pertama-tama, dari segi hardware perlu ada kesejahteraan sosial tertentu, agar pengikut apatisme tidak mudah mati kelaparan. Kedua, perlu juga ada rule of law yang nyata, sehingga pejabat kota tidak dapat mengusir seenaknya terhadap populasi kelas bawah. Ketiga, membutuhkan budaya sosial yang kurang diskriminatif dan lebih menghargai, serta rasa pemberdayaan diri dan kemandirian. Kondisi-kondisi seperti inilah yang belum dimiliki Tiongkok sekarang.
Kesimpulan dari tulisan Ching Ping adalah bahwa dapat dimaklumi, jika anak-anak muda daratan Tiongkok itu hanya sejenak bersikap apatisme karena mereka sudah merasa “terlalu letih”.
Namun, jika itu benar-benar menghasilkan efek pemberontakan terhadap masyarakat, atau jika itu membuat pihak berwenang merasakan adanya unsur perlawanan, maka pihak berwenang pasti tidak akan membiarkannya terjadi. (sin)
ETIndonesia- Badan Penelitian dan Pegembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan temuan varian baru SARS-CoV2 di Indonesia. Varian tersebut dikategorikan sebagai ‘Variant of Concern (VoC)’ atau varian yang diwaspadai.
Varian yang berhasil dideteksi adalah Balitbangkes adalah Varian Inggris B.1.1.7, Varian Afsel B.1.351 dan Varian India B.1.617.
“Total kasus dengan variant of concern (VoC) sebanyak 54 Kasus dengan rinciaan sebagai berikut 18 kasus B.1.1.7, 4 B.1.351 dan 32 B.1.617,” ujar Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Vivi Setiawaty dilihat ETIndonesia dari Channel Youtube Pusdalops BNPB, Minggu (23/05/2021).
Hal demikian disampaikannya dalam pemaparan dengan tema Update Genomic Surveillance SARS-CoV2 dan Ketersediaan Reagen dalam rapat Koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional.
Ia menerangkan, temuan sebanyak 54 varian baru itu berdasarkan pengurutan keseluruhan genom atau Whole genome sequencing (WGS) di Indonesia per 21 Mei 2021 dengan jumlah genome sequence sebanyak 1.749 sequence.
Diungkapkan, ada sebanyak 35 kasus dengan riwayat perjalanan luar negeri dan 16 kasus tanpa Riwayat perjalanan luar negeri. Semuanya terdiri dari varian B.1.1.7 dan B.1.351, dan B.1.617.
Materi pemaparan varian baru
Adapun rincian dari kasus Variant of Concern (VOC) B.1.1.7, B.1.351 dan B.1.617.2 dengan riwayat perjalanan luar negeri datang dari Arab Saudi dengan 4 jumlah sekuens B.1.1.7 yakni 2 PMI asal Karawang, Jawa Barat, 1 PMI asal Balikpapan dan 1 PMI asal Tangerang, Banten.
Perjalanan dari Ghana terdapat 1 sekuens B.1.1.7 yang berasal dari PMI asal Bogor, Jawa Barat. Sedangkan dari Kongo juga terdapat 1 sekuens B.1.1.7 dari 1 TNI asal Mojokerto, Jawa Timur. 1 sekuens B.1.1.7 lainnya berasal dari Taiwan dengan WNA yang masuk via Jakarta. Lainnya memiliki riwayat perjalanan ke Singapura dengan 1 sekuens B.1.617.2 dari WNA yang masuk via Jakarta.
Varian dengan riwayat perjalanan Luar Negeri (Screnshoot)
Sementara itu, perjalanan dari India dengan 1 sekuens B.1.1.7 dan 1+22 B.1.617.2, rinciannnya 1 WNA India masuk via Jakarta, 13 WNA masuk via Cilacap, 3 WNA masuk via Samarinda, 5 WNA masuk via Jakarta dan 1 WNA masuk via Dumai.
Kasus Variant of Concern (VOC)dengan riwayat perjalanan Malaysia terdiri 1 B.1.617.2 dengan 1 PMI masuk via Jakarta asal Medan. 1 sekuens B.1.1.7 dari PMI masuk via Surabaya asal Bangkalan dan 1 sekuens B.1.351 dari PMI masuk via Surabaya asal Kabupaten Jember.
Rincian 16 kasus Variant of Concern (VOC) tanpa riwayat perjalanan luar negeri yakni Palembang, Sumatera Selatan dengan jumlah 1 Sekuens B.1.1.7 dan 2 B.1.617.2. Prabumulih, Sumatera Selatan dengan 1 sekuens B.1.617.1. Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan dengan 1 sekuens B.1.617.2.
Daerah lainnya di Tapin, Kalimantan Selatan dengan 1 Sekuens B.1.1.7, Medan Sumatera Utara 1 Sekuens B.1.1.7, Tanjung Balai, Sumatera Utara dengan 1 Sekuens B.1.1.7, Karawang, Jawa Barat dengan 2 Sekuens B.1.1.7 dan Denpasar, Bali dengan 1 Sekuens B.1.1.7.
Varian dengan tanpa riwayat perjalanan Luar Negeri (Screnshoot)
Temuan tanpa riwayat perjalanan luar negeri lainnya didapat dari Badung, Bali dengan 1 sekuens B.1.351, DKI Jakarta dengan rinciannya 1 sekuens B.1.351 dan 1 sekuens B.1.617.2, Gunugn Mas, Kalimantan Tengah 1 sekuens B.1.617.2 dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah 2 sekuens B.1.617.2.
Selanjutnya balitbangkes terus memperkuat Whole genome sequencing (WGS) di seluruh dengan melakukan sejumlah langkah yang mencapi seluruh wilayah Indonesia.
“Kita Kerjasama dengan kementerian lainnya untuk percepat WGS, pembentukan Tim surveilans Genom Nasional yang terdiri dari 17 institusi, hingga intensifikasi tracing pada daerah-daerah dengan kasus lokal serta intensifikasi pintu masuk dari luar negeri,” ujar Vivi. (asr)
Berdasarkan laporan media asing, pensiunan jenderal Australia, Jom Dolan percaya bahwa pemerintah Australia harus mengakui tentang tujuan Komunis Tiongkok adalah untuk menguasai Taiwan, dan negara lain harus “menerima” ini.
Dia menyatakan, jika Komunis Tiongkok melancarkan perang dan menggunakan kekuatan untuk menyerang Taiwan, maka untuk mencegah dan memblokir militer AS, Komunis Tiongkok pasti harus merebut Guam. Bahkan, harus menyingkirkan pangkalan militer AS di Jepang.
Dolan mengatakan bahwa militer AS memiliki total 300.000 tentara di Indo-Pasifik. Ia menilainya : “Ini kedengarannya seperti perang besar bagi saya.”
Dia juga menekankan, jika terjadi perang antara Amerika Serikat dan Tiongkok gara-gara Taiwan, Australia mungkin akan turut diserang oleh Komunis Tiongkok. Sebagai bentuk penyerangan, Komunis Tiongkok dapat menggunakan rudal untuk menargetkan Australia. Bahkan, meluncurkan serangan siber ke Australia, sambil berusaha menerapkan strategi blokade maritim.
Menanggapi ancaman Komunis Tiongkok di Selat Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan negara lain secara terbuka menyatakan, mereka harus menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.
Pada tanggal 18 Mei, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke milik Angkatan Laut AS USS Curtis Wilbur DDG-54, melintasi Selat Taiwan dengan sangat megah. Pada saat yang sama, sejumlah besar pesawat militer, tampaknya memberikan dukungan intelijen untuk kapal perang dan isyarat yang sudah jelas bagi Komunis Tiongkok.
Siaran pers Armada ke-7 Angkatan Laut AS menunjukkan, kapal perusak Curtis Wilbur secara rutin melewati Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional. Militer AS menyatakan komitmen Amerika Serikat untuk “kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka” serta akan terus berlayar secara legal di masa depan.
Perjalanan ini merupakan yang kelima kalinya kapal perang AS melintasi Selat Taiwan, sejak Biden menjabat pada 20 Januari.
Selain itu, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan empat angkatan laut Amerika Serikat, Prancis, dan Australia menggelar latihan bersama di Laut China Timur dari 11 hingga 17 Mei. Latihan gabungan itu sebagai tanggapan atas ancaman maritim Komunis Tiongkok.
Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi mengatakan bahwa tujuan dari latihan militer bersama ini adalah untuk meningkatkan keterampilan taktis, terkait dengan pertahanan kepulauan. Selain itu, memperdalam kerja sama pertahanan dengan sekutu yang berbagi visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Ini adalah pertama kalinya Prancis menggelar latihan militer bersama dengan Jepang. Dunia luar percaya, Prancis belum menyelesaikan perjanjian dengan Jepang dan berpartisipasi dalam latihan militer Jepang. Itu ketika situasi di Selat Taiwan dan Laut China Timur sedang sensitif. Terhadap Komunis Tiongkok, latihan gabungan ini adalah langkah militer yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kepala Staf Angkatan Laut Prancis, Pierre Vandier mengatakan kepada media bahwa latihan militer gabungan ini “untuk menunjukkan kehadiran mereka di wilayah pasifik. Selain itu, mengirimkan pesan kerja sama Prancis-Jepang ke Tiongkok.”
Australia juga prihatin dengan situasi di Selat Taiwan. Perdana Menteri, Scott Morrison mengatakan kepada Melbourne Radio 3AW pada 6 Mei 2021, bahwa Australia jelas memperhatikan ketidakpastian di kawasan Indo-Pasifik. Ia berkata : “Kami memenuhi perjanjian untuk mendukung Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan Indo-Pasifik.”
Peter Dutton dari Australia juga menekankan dalam wawancara televisi baru-baru ini tentang keinginan Komunis Tiongkok untuk “menyatukan Taiwan”. Rencana tersebut semakin jelas dalam beberapa tahun terakhir. Ia memperingatkan, agar dunia luar tidak meremehkan kemungkinan konflik antara Australia dan Komunis Tiongkok terkait masalah Taiwan.
Sekretaris Menteri Dalam Negeri Australia, Michael Pezzullo, menggambarkan bahwa situasinya “genderang perang” telah ditabuhkan. Ia menyerukan kepada Australia dan sekutunya bersiap-siap berjuang demi kebebasan. (hui)
India menambahkan 267.174 kasus yang dikonfirmasi pada Selasa (18/5/2021) dengan 4.525 kasus kematian yang mencatatkan rekor tertinggi.
Beberapa pemuda setempat berinisiatif bergabung dengan relawan pertolongan.
Dua bersaudara, Murthaza Junaid dan Muteeb Zoheb adalah pebalap sepeda motor dan pengusaha terkenal di India.
Mereka menjadi relawan sebagai pengemudi ambulans di Bangalore. Mereka menanggapi ratusan panggilan telepon setiap minggu untuk melayani masyarakat.
Pembalap dan pengusaha Muteeb Zoheb mengatakan : “Ini bukan saat saya duduk di rumah. Ini adalah saat saya melayani negara dan rakyat. Ini adalah tanggung jawab saya sebagai warga negara, tidak menyalahkan orang lain dan membiarkan saya mengambil dan memenuhi tanggung jawab saya. “
Relawan muda ini membantu keluarga pasien dalam menemukan tempat tidur perawatan intensif, obat remdesivir, generator oksigen, dan ambulans.
Seorang Mahasiswi kedokteran India Tina Mary Cherian: “Mereka benar-benar membutuhkan orang untuk membantu di saat yang menyedihkan ini.”
Sementara itu, Prancis menambahkan 17.223 kasus yang dikonfirmasi dan 228 kematian pada Selasa 18 Mei. Jumlah pasien di unit perawatan intensif dari 4.015 orang menurun menjadi 171 orang.
Pada Rabu 19 Mei, kursi-kursi mulai dibuka di restoran, kafe, museum, bioskop. Sedangkan toko ritel tidak penting lainnya akan dibuka kembali. Jam malam ditunda dari pukul 19.00 sampai pukul 21.00.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire sempat menikmati pelonggaran pemblokiran di sebuah kafe di Paris.
Ia mengatakan : “Ini adalah awal dari kembali normal, secara bertahap membuka kembali semua bisnis, restoran, dan hotel. Saya pikir itu baik untuk bersantai secara bertahap.”
Sedangkan, museum Louvre di Prancis yang sempat ditutup selama beberapa bulan, kini juga mulai dibuka pada Rabu.
Orang-orang dari segala usia datang untuk menikmati karya seni yang sangat indah.
Seorang Warga Paris, Agnes berkata : “Saya sangat gembira. Kami membutuhkan keindahan.”
Namun, wabah di Amerika Selatan mengkhawatirkan, jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai 35.543 kasus dalam waktu 24 jam. Ini adalah gelombang kedua epidemi di negara-negara Amerika Selatan.
Pada Selasa, Argentina memiliki catatan 745 kematian dalam sehari.
Ernesto Fabian Aguirre, seorang penggali kubur di pemakaman di pinggiran ibu kota Argentina, Buenos Aires, mengatakan dia harus berjibaku setiap hari.
Kini, argentina memiliki total 3.371 juta kasus infeksi dan 71.771 kasus kematian, menjadikannya salah satu negara paling serius di dunia. (hui)
Di tengah lonjakan COVID-19 yang mematikan di India, sebuah perusahaan startup menggunakan kotoran sapi berbentuk batang kayu yang hemat bahan bakar sebagai pengganti kayu untuk mengkremasi jenazah yang malang dan tidak dikenal.
Di India, 8,2 juta kremasi berbasis kayu dilakukan setiap tahun, sehingga 16,4 juta pohon harus ditebang, menurut Project Arth, sebuah inisiatif sosial yang ingin mengurangi deforestasi dan menggunakan kotoran sapi berbentuk batang kayu yang berkelanjutan.
Karena pandemi melonjak di India sejak April dan jumlah kayu yang dibutuhkan untuk kremasi meningkat, media India minggu lalu dipenuhi dengan laporan-laporan mengenai kekurangan kayu di ibukota India, New Delhi.
Pihak berwenang sipil New Delhi, meminta bantuan dari Kementerian Kehutanan India dan dari negara-negara tetangga tetapi terus-menerus menghadapi masalah-masalah karena negara-negara tetangga juga menghadapi lonjakan COVID-19.
Ayush Sultania, pemimpin tim Project Arth, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa setiap kremasi membutuhkan 660 hingga 880 pon kayu atau dua hingga tiga pohon tergantung pada berat jenazah. Di tengah gelombang kedua yang mematikan, hal ini menyebabkan lebih banyak deforestasi dan polusi udara.
“Semua orang berbicara mengenai kehidupan sebelum kematian dan kami berupaya untuk menyelamatkan orang-orang, tetapi tidak seorang pun yang membicarakan mengenai 3.000 hingga 4.000 orang yang sekarat setiap hari [di seluruh India akibat COVID-19],” kata Ayush Sultania. Di tengah lonjakan itu, orang-orang segan menghadapi kenyataan jumlah kematian, karena lebih banyak berita mengenai kematian menyebarkan kepanikan, kata Ayush Sultania.
Dalam seminggu terakhir, media India melaporkan mengenai jenazah korban COVID-19 yang tidak diklaim, ditemukan di Sungai Yamuna di wilayah-wilayah tertentu, serta lebih dari 100 jenazah ditemukan di Sungai Gangga.
Ada juga laporan-laporan mengenai amal, polisi, dan orang-orang yang baik hati yang melakukan ritual-ritual terakhir untuk mayat-mayat yang tidak dikenal akibat COVID-19. Ayush Sultania mengatakan di sinilah Project Arth juga berupaya melakukan bagiannya.
COVID surge led to acute shortage of wood for cremations. @arthforpeople is offering cow dung logs free for unclaimed covid bodies and for poor.
— Venus Upadhayaya (@venusupadhayaya) May 11, 2021
Sebuah kremasi yang bermartabat dianggap sangat penting di India, kata Ayush Sultania, “Jadi kami mulai mengkremasi yang baik untuk mayat-mayat yang tidak dikenal akibat COVID-19.”
“Kami berkolaborasi dengan seseorang yang mendapatkan mayat-mayat yang tidak dikenal akibat COVID-19 dari polisi, dan kami mengkremasi mayat-mayat tersebut [dengan menggunakan kotoran sapi berbentuk batang kayu],” kata Ayush Sultania.
Project Arth telah mengkremasi lebih dari 200 mayat yang tidak dikenal atau mayat orang miskin akibat COVID-19 sejak kampanye tersebut dimulai pada bulan lalu di tiga kota di India yaitu New Delhi, Rajkot, dan Gwalior. “Dalam beberapa hari mendatang, kami akan melakukan lebih banyak kremasi di Noida dan Meerut,” katanya.
Menanggapi kekurangan kayu yang genting, beberapa badan sipil di New Delhi mulai menghubungkan tempat-tempat kremasi dengan perusahaan-perusahaan susu sapi untuk mendapatkan kotoran sapi berbentuk batang kayu, dan sebuah perintah resmi telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Umum Perusahaan Kota New Delhi, lapor Times of India.
Ilmiah Di Balik Kotoran Sapi Berbentuk Batang Kayu
Project Arth terdiri dari mahasiswa dari Institut Teknologi India – New Delhi, sebuah institut terkemuka yang menarik bakat terbaik dari seluruh India. Penelitian tim ini menemukan bahwa kotoran sapi berbentuk batang kayu yang terbuat dari bahan bakar biomassa berbahan dasar kotoran sapi, memiliki nilai kalori yang tinggi, dan menghasilkan polusi partikulat yang lebih rendah. Selain itu, mengadung lebih sedikit karbon oksida dan emisi nitrogen dibandingkan dengan kayu-kayu gelondongan konvensional.
Ayush Sultania mengatakan kotoran sapi diterima dalam kebudayaan India. Bahkan secara kremasi-kremasi tradisional, onggokan kayu bakar dibangun di atas tanah yang dilapisi dengan sebuah lapisan tipis kotoran sapi karena dianggap menguntungkan.
Hal ini memberikan penerimaan kebudayaan terhadap produk-produk kotoran sapi, kata Ayush Sultania, sama seperti produk-produk kotoran gajah di Sri Lanka dan Thailand yang memiliki nilai komersial.
“Di desa-desa India, di Uttar Pradesh dan di desa-desa [tertentu] di India Selatan, orang-orang membawa dua piring kotoran sapi [kotoran sapi yang dikeringkan di bawah sinar matahari dan digunakan sebagai biofuel]. Misalkan 100 orang akan menghadiri sebuah pemakaman atau kremasi. Setiap orang membawa dua piring kotoran sapi untuk kremasi,” kata Ayush Sultania seraya menambahkan dari sinilah Project Arth mendapatkan gagasan untuk menggunakan bahan bakar biomassa berbahan dasar kotoran sapi untuk kremasi jenazah.
“Jadi mengapa kita tidak boleh membuat kotoran sapi berbentuk sebatang kayu? Mengapa kita tidak boleh memiliki kotoran sapi berbentuk sebuah batang kayu?”
Setiap hari di India, 520 juta kilogram kotoran sapi terbuang — 35 persen dibuang secara tidak higienis di saluran air yang tersumbat dan mencemari air tanah, sementara 65 persen dibuang ke tumpukan dan dibiarkan membusuk, memproduksi gas rumah kaca secara anaerob, menurut Project Arth.
Kotoran sapi yang sedang dijemur di Shri Krishna Gaushala (tempat penampungan sapi) di New Delhi pada 25 April 2021. (Courtesy of Project Arth)
“Gas metana berdampak pada tubuh manusia. Gas metana dapat mengurangi kadar oksigen di lingkungan. Gas metana dapat menyebabkan nyeri kepala yang sering [bagi orang-orang yang berada di sekitar tempat pembuangan terbuka kotoran sapi],” kata Ayush Sultania.
Ia mengatakan timnya ingin menyelesaikan masalah kotoran sapi ini dan juga ingin menghasilkan keuntungan dari pemborosan sambil berinovasi secara teknologi.
Project Arth telah menciptakan sebuah mesin untuk membuat otoran sapi berbentuk sebatang kayu dan secara terus-menerus meneliti cara menciptakan produk-produk baru dan keuntungan baru dari kotoran sapi. Ayush Sultania berharap produk tersebut akan terus mendapat penerimaan yang lebih besar.
Ayush Sultania mengatakan Project Arth memperjuangkan kebudayaan India dan memuji keputusan badan-badan sipil New Delhi, untuk menggunakan kotoran sapi berbentuk sebatang kayu untuk kremasi-kremasi korban COVID-19.
Project Arth meminta sumbangan untuk mendukung kremasi-kremasi jenazah yang tidak dikenal atau jenazah pasien malang akibat COVID-19 : donatekart.com/Enactus/Project-Arth. (Vv)